Diwarnai Suka Duka, 5 Momen Spesial Darije Kalezic Bersama PSM

Makassar, IDN Times - Bersama kekalahan di pekan penutup Liga 1 2019, berakhir pula masa tugas Darije Kalezic bersama PSM Makassar. Hanya finis di peringkat 12 --papan tengah pertama sejak 2014-- akibat tampil buruk sepanjang putaran kedua, serta kegagalan memutus rekor tandang negatif jadi alasan manajemen tak perpanjang kontrak pelatih berpaspor Swiss tersebut.
Namun, bukan berarti masa tugas 10 bulan Kalezic berakhir tanpa catatan mentereng. Dalam asuhan sosok 49 tahun tersebut, lahir sejumlah pemain muda menjanjikan seperti M. Rizky Eka Pratama dan Aji Kurniawan. Asnawi Mangkualam bahkan kian mentereng di bawah polesannya. Selain itu? Tentu saja gelar jawara Piala Indonesia 2018/19.
Sebagai penyegar ingatan saat musim resmi tutup buku, berikut IDN Times menyusun lima momen penting selama Darije Kalezic menangani PSM Makassar.
1. Perkenalan sebagai pelatih baru PSM Makassar
Pada 2 Februari 2019, Darije Kalezic diperkenalkan sebagai pelatih kepala baru PSM Makassar mengganti Robert Rene Alberts yang mundur beberapa hari sebelumnya. Saat karier kepelatihannya mencuat, publik langsung bertanya-tanya: dia bisa apa sih?
Usai pensiun sebagai pemain, Kalezic lebih banyak menghabiskan waktu sebagai manajer untuk klub-klub semenjana di Eredivisie dan Eerste Divisie. Telebih, ini kali pertama dirinya mencicipi kultur sepak bola Asia Tenggara yang tentu saja masih jauh dari standar Eropa.
Namun, Kalezic pantang tunduk duluan. "Setiap kali memulai pekerjaan sebagai pelatih, satu hal yang pasti, bahwa saya punya virus di badan yang menangkal berbagai tekanan. Kalian bilang saya tidak ada gelar selama belasan tahun, jadi mengapa saya harus tertekan," katanya.
Kalezic menandatangani kontrak berdurasi satu musim. Tugasnya antara lain lolos babak grup AFC Cup 2019, pembinaan pemain muda serta mendatangkan satu trofi untuk PSM Makassar. Petualangannya sebagai nahkoda kapal phinisi merah dimulai pada babak 16 besar Piala Indonesia 2018/19.