Para pemain dan pelatih PSM Makassar merayakan keberhasilan menjadi juara Piala Indonesia 2018-19 usai mengalahkan Persija Jakarta dalam leg kedua final yang berlangsung di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, 6 Agustus 2019. (IDN Times/Achmad Hidayat Alsair)
Sulit menepikan raihan juara Piala Indonesia 2018/19 dari kisah Kalezic bersama PSM. Dia akan dicatat dalam sejarah seabad Pasukan Ramang sebagai sosok yang membawa seisi Kota Makassar berpesta untuk kali pertama sejak tahun 2000. Dialah sosok penghapus dahaga gelar juara selama nyaris dua dekade.
Jalan menuju trofi pun terjal bukan main. Berturut-turut Persiter Ternate, Perseru Serui, Bhayangkara FC dan Madura United berulang kali menjegal. Persija Jakarta berhasil ditekuk tepat di tangga terakhir podium, setelah melalui dua pekan penuh drama.
"Saya merasa bangga menjadi bagian dari keberhasilan PSM juara setelah menunggu 19 tahun. Sukses ini tak hanya menjadi keberhasilan seluruh elemen tim, melainkan juga mereka yang selama ini mendukung kami," tuturnya selepas laga final leg kedua kontra Macan Kemayoran pada 6 Agustus.
Kalezic larut dalam perayaan. Tak henti-hentinya ia sumringah dalam seremoni penyerahan trofi, diikuti kedua putrinya yang sama antusiasnya. Piala Indonesia jadi torehan emas kedua sepanjang karier kepelatihan Kalezic, setelah titel juara Eerste Divisie (Divisi 2) Belanda di musim 2009/10 bersama De Graafschap.
Usai victory lap menyapa para suporter di tribun, Kalezic memilih duduk di bench. Senyum terukir di wajahnya saat melihat tingkah para pemain yang saling berebut trofi untuk swafoto. Senyum yang menyiratkan ekspresi "Ik heb het gedaan!", saya berhasil!
Dankjewel! Terima kasih atas sepuluh bulan pengabdian di PSM. Semoga sukses di klub baru!