Kisah Pahit Empat Bulan Milomir Seslija Bersama PSM Makassar

Milo baru saja ditunjuk sebagai pelatih kepala Persis Solo

Makassar, IDN Times - Persis Solo dipimpin oleh nahkoda baru pada sisa musim 2023-24. Ia adalah Milomir Seslija, pelatih berpaspor Bosnia-Herzegovina yang sudah sangat akrab dengan sepak bola Indonesia. Perekrutannya diumumkan melalui situs resmi klub pada hari Selasa lalu (9/1/2024).

"Saya datang di sini tidak untuk membuktikan bahwa saya adalah pelatih yang bagus. Saya datang untuk membuktikan bahwa pemain yang ada di sini adalah pemain yang jauh lebih baik daripada yang mereka bayangkan," ungkap Milo.

Tahun lalu, ia menangani klub kasta teratas yakni Maziya S&RC. Klub berjuluk The Green Boys itu dibawanya menjadi kampiun Dhivehi Premier League. Tapi, Maziya hanya menjadi juru kunci grup dalam ajang AFC Cup 2023-24.

1. Memanfaatkan skuat warisan Piala Menpora hasil racikan Syamsuddin Batolla

Kisah Pahit Empat Bulan Milomir Seslija Bersama PSM MakassarPelatih kepala PSM Makassar, Milomir Seslija (tengah) bersama setafnya dalam sesi latihan di Bosowa Sport Center pada 11 Juli 2021. (LigaIndonesiaBaru.com)

Beberapa klub Indonesia pernah ditangani oleh sosok yang pernah menjadi pemain profesional tersebut. Mulai dari Arema, Persiba Balikpapan, Madura United hingga Borneo FC. PSM Makassar pun pernah ia tangani pada putaran pertama musim 2021-22.

Bulan Juli 2021, Milo kembali ke Indonesia setelah melatih sebuah klub di Bosnia-Herzegovina selama tujuh bulan. Kali ini, ia dikontrak oleh Juku Eja yang baru saja menembus babak semifinal ajang pramusim Piala Menpora dengan hanya mengandalkan para pemain lokal. Itu pula yang menjadi alasan utamanya menerima tawaran PSM.

"Saya tahu Makassar adalah tempat yang mengagumkan. Pemain-pemain PSM juga punya karakter khas. Apalagi beberapa pemain mudanya saya lihat bisa berkembang. Sekarang memang situasinya sulit. Tapi ini saatnya memberi sesuatu untuk PSM Makassar," ungkap pria kelahiran Sarajevo tersebut pada 8 Juli 2021.

Namun, masih ada masalah mencuat. Ia menganggap sejumlah penggawa muda Juku Eja belum siap untuk tampil di tim utama. Pada masa pra-musim, Milo bahkan menyebut hanya 14-15 nama yang dianggap layak masuk tim utama.

2. PSM Makassar sempat catatkan hasil mentereng, sebelum akhirnya didera performa inkonsisten

Kisah Pahit Empat Bulan Milomir Seslija Bersama PSM MakassarStriker PSM Makasar Anco Jansen (kanan) dihadang bek Persebaya Surabaya Arif Satria (kiri) di laga BRI Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/9/2021). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Milo mengawali musim 2021-22 dengan baik. Dalam empat pertandingan awal, PSM bisa merengkuh sepasang kemenangan plus dua kali imbang. Bermodal kombinasi pemain-pemain dari ajang Piala Menpora dan para legiun asing anyar, banyak yang menganggap Pasukan Ramang bisa berbicara banyak.

Sayang, performa inkonsisten kemudian membayangi PSM. Dari pekan ke lima hingga sebelas (enam pertandingan), Juku Eja masing-masing mendapat dua kemenangan, sepasang hasil imbang dan juga tiga kali kalah.

Suporter pun mulai resah lantaran alih-alih bersaing di papan atas, perlahan-lahan PSM mulai melorot ke papan tengah. Dalam beberapa kesempatan, Milo enggan menyalahkan pemainnya meski materi yang digunakan musim itu terbatas. Performa anak asuhnya disebut sudah memuaskan, tapi memang dewi fortuna belum berpihak.

"Kita sudah memperlihatkan penampilan terbaik. Dan pada beberapa pertandingan yang sudah berlangsung, kita mendominasi," ucap Milo pada 12 November 2021.

"Jangan mengartikan level inkonsistensi murni kesalahan kami. Lihat lagi, PSM mendominasi di beberapa pertandingan dan juga membuat peluang. Tapi hasil akhir tetap menentukan," sambungnya.

3. Milo akhirnya dipecat oleh manajemen Pasukan Ramang pada 22 November 2021

Kisah Pahit Empat Bulan Milomir Seslija Bersama PSM MakassarPelatih PSM Makassar, Milomir Seslija, ketika memimpin sesi latihan di Bosowa Sport Center pada Kamis 14 Oktober 2021. (Instagram.com/psm_makassar)

Selepas jeda internasional November 2021, penampilan Juku Eja justru menukik. Pada laga pekan ke-12, hanya imbang 2-2 melawan PSS Sleman yang peringkatnya di bawah PSM. Lalu masuk pekan ke-13, PSIS Semarang menekuk Wiljan Pluim dan kawan-kawan dengan skor tipis 1-0.

Selepas kalah dari Laskar Mahesa Jenar pada 22 November 2021, tagar #MiloOut sontak bertebaran di linimasa. Ini menjadi reaksi suporter atas penampilan tim yang tak kunjung membaik.

Manajemen yang ikut gerah dengan rentetan hasil buruk pun tak tinggal diam. Pada 25 November 2021, Milo resmi dipecat lantaran tak kunjung mengerek PSM dari posisi 9 klasemen. Syamsuddin Batolla menjadi caretaker hingga putaran pertama selesai.

Masuk putaran kedua, Joop Gaal didapuk sebagai pelatih kepala. Tapi, PSM terjun bebas di papan klasemen menuju papan bawah. Beruntung, kemenangan 1-0 atas Persiraja Banda Aceh di pekan ke-33 menyelamatkan Juku Eja dari kemungkinan dergradasi untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub.

Milo akan berjumpa PSM Makassar pada 4 Maret 2024 mendatang. Apakah ia memiliki misi pribadi saat menantang mantan klubnya tersebut?

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya