Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bek sayap PSM Makassar, Victor Liuiz (kanan),  berusaha melewato bek Arema FC yakni Bayu Setiawan (kiri) dalam laga pekan ke-9 BRI Super League 2025/2026 yang berlangsung di Stadion BJ Habibie Parepare pada 19 Oktober 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)
Bek sayap PSM Makassar, Victor Liuiz (kanan), berusaha melewato bek Arema FC yakni Bayu Setiawan (kiri) dalam laga pekan ke-9 BRI Super League 2025/2026 yang berlangsung di Stadion BJ Habibie Parepare pada 19 Oktober 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Intinya sih...

  • PSM unggul di babak pertama, tapi lengah di babak kedua

  • Serangan balik Arema dan rapatnya pertahanan PSM yang goyah

  • Dampak klasemen: Tekanan dan risiko masuk zona degradasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - PSM Makassar menelan kekalahan menyakitkan dari Arrema FC dalam pertandingan lanjutan Super League, Minggu (19/10/2025) di Stadion BJ Habibie, Kota Parepare. Laskar Juku Eja harus mengakui keunggulan Arema dengan skor 1-2.

Berikut sejumlah fakta menarik dari pertandingan PSM Vs Arema FC:

1. Unggul di babak pertama, tapi lengah di babak kedua

Striker PSM Makassar, Jacques Themopele (kanan), berebut bola dengan bek Arema FC yakni Luiz Gustavo (kiri) dalam laga pekan ke-9 BRI Super League 2025/2026 yang berlangsung di Stadion BJ Habibie Parepare pada 19 Oktober 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

PSM berhasil membuka keunggulan lewat Victor Luiz di babak pertama, menunjukkan bahwa mereka mampu mendominasi awal pertandingan. Namun di babak kedua, momentum berubah. Arema langsung menyerang lebih agresif dan berhasil membalikkan keadaan dalam rentang waktu singkat (menit ke-50 & ke-55).

Fakta ini menunjukkan bahwa keunggulan awal PSM tidak cukup dijaga dengan baik hingga akhir.

2. Serangan balik Arema dan rapatnya pertahanan PSM yang goyah

Striker PSM Makassar, Jacques Themopele (tengah), berusaha melewati dua pemain Arema FC yakni Bayu Setiawan (kanan) dan Valdeci (kiri) dalam laga pekan ke-9 BRI Super League 2025/2026 yang berlangsung di Stadion BJ Habibie Parepare pada 19 Oktober 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Arema memanfaatkan serangan cepat setelah turun minum. Gol dari Valdeci datang lewat peluang tanpa kawalan, dan Arkhan Fikri memanfaatkan bola yang gagal dijangkau oleh kiper Hilmansyah. PSM yang tertinggal kemudian mencoba menekan, tetapi pertahanan Arema cukup sigap dan bahkan memberikan beberapa peluang lewat situasi bola mati (misalnya sepak pojok sundulan Matheus Blade) yang membuat PSM makin tertekan.

Ini menunjukkan bahwa PSM punya kelemahan dalam menjaga konsentrasi serta mengantisipasi serangan balik.

3. Dampak klasemen: Tekanan dan risiko masuk zona degradasi

Gelandang PSM Makassar, Savio Roberto (kiri), melepas umpan dalam laga pekan ke-9 BRI Super League 2025/2026 lawan Arema FC yang berlangsung di Stadion BJ Habibie Parepare pada 19 Oktober 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Kekalahan ini menempatkan PSM di posisi ke-15 klasemen dengan hanya 7 poin, semakin dekat ke zona degradasi. Fakta ini penting karena menunjukkan bahwa hasil pertandingan bukan hanya soal satu laga, tetapi memberi implikasi besar terhadap momentum dan psikologi tim.

Tekanan untuk meraih kemenangan berikutnya semakin besar, dan kegagalan mengamankan keunggulan bisa memperparah situasi.

Editorial Team