Kejuaraan Bulutangkis Junior di Makassar Perebutkan Hadiah Rp 20 Juta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Sebanyak 224 atlet bertarung dalam Kejuaraan Yuzu Junior Sulsel Cup 2018 di Makassar yang berlangsung pada 14-17 November 2018. Pebulutangkis itu berasal dari empat provinsi yakni Papua, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Mereka memperebutkan total hadiah sebesar Rp20 juta.
Ketua Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sulawesi Selatan, Devo Khaddafi mengatakan ada dua kategori yang dipertandingkan yaitu tunggal dan ganda. Kategori tunggal khusus diikuti anak yang berjumlah 150 orang, sedangkan ganda untuk remaja diikuti 74 atlet.
Baca Juga: Catat, Ini Jadwal Turnamen Bulu Tangkis Selama November 2018
1. Atlet Sulsel yang bertarung berjumlah 129 orang
Devo mengatakan atlet Sulsel yang hadir hanya dari beberapa kabupaten/kota di Sulsel. Pasalnya ada kabupaten yang tak mengirimkan atletnya seperti Tana Toraja. Namun kejuaraan ini sebagai sarana untuk pembinaan atlet bulutangkis.
“Kita berharap kedepan pesertanya lebih banyak lagi,” ucap Devo, Rabu (14/11/).
Ia mengaku bangga dengan kegiatan yang disponsori oleh pihak swasta. Apalagi target peserta hanya 150 orang, namun yang mendaftar lebih dari 200 orang. Oleh sebab itu ia menyarankan kepada seluruh atlet agar menjunjung tinggi nilai sportivitas.
2. Kejuaraan ini kontes pembinaan atlet junior
Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal mengatakan kejuaraan daerah ini awal dari kontes pembinaan atlet muda. Apalagi lokasi pertandingan sangat representatif lantaran berada dipusat kota dekat Mall Panakkukang.
“Lingkungannya mendukung, jadi prestasi pasti akan lebih baik,” tutur Deng Ical sapaan Syamsu.
Ia meyakini seluruh atlet junior yang bertarung didukung penuh oleh orangtuanya. Karena tak hanya menyaksikan anaknya bertanding, melainkan juga bisa berbelanja di mall. Akses ke lokasi bertanding dan pusat perbelanjaan juga mudah dijangkau.
Baca Juga: 5 Pebulu Tangkis Indonesia Pemegang Gelar Dunia di Era 2000-an
3. Pemerintah Kota Makassar ingin kejuaraan berstandar nasional
Saat ini belum ada lapangan bulutangkis yang berada di pusat kota Makassar. Ketika ingin menggelar pertandingan, peserta selalu bermain di wilayah Biringkanaya, Tamalanrea dan Manggala. Oleh sebab itu Deng Ical berharap ada standarisasi lapangan bulutangkis yang akan ditetapkan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Makassar dan PBSI.
“Mudah-mudahan lapangan ini memenuhi standar yang diinginkan PBSI,” ucap dia.