Dualisme IKASI, 21 Atlet Anggar Sulsel Batal Ikut Pra PON

Dualisme di tingkat pusat berimbas hingga ke daerah

Makassar, IDN Times - Sebanyak 21 atlet binaan Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) SulawesI Selatan urung mengikuti Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2023. Ajang itu digelar di Banten, 30 Agustus hingga 6 September 2023.

Batalnya atlet Sulsel ikut pada Pra PON cabang olahraga anggar diduga disebabkan dualisme kepemimpinan PB IKASI pusat yang berimbas pada kepengurusan IKASI di daerah. IKASI Sulsel yang sebelumnya dipimpin Rachmatika Dewi dibekukan dan ditunjuk caretaker tanpa alasan jelas. Adapun caretaker IKASI Sulsel menunjuk atlet dari klub untuk ikut Pra PON.

IKASI Sulsel sebelumnya sudah mempersiapkan atlet dari berbagai daerah. Mereka terdiri dari delapan atlet asal Makassar, empat dari Sinjai, masing-masing dua dari Bantaeng dan Gowa, serta masing-masing satu dari Pinrang, Takalar, Pangkep, Selayar, dan Bulukumba.

Baca Juga: Kota Tangerang Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Pra-PON Cabang Anggar

1. Atlet anggar curhat di medsos

Dualisme IKASI, 21 Atlet Anggar Sulsel Batal Ikut Pra PONIlustrasi Atlet anggar (PB PON XX PAPUA / Ali Luthfi)

Nabila Ditisya, salah seorang atlet anggar yang batal berangkat menuliskan kekecewaannya melalui media sosial Twitter. Dia berharap curahan hatinya sampai ke petinggi KONI dan IKASI Indonesia.

"Kami telah mempersiapkan diri kami serta telah berjuang mati-matian, mengorbankan segala hal seperti pendidikan juga waktu kami, dan bahkan kami rela meninggalkan kampung halaman kami demi mengikuti Pra-PON" tulisnya lewat akun @Nbilatisya. Cuitan Nabila itu kemudian disebarkan di platform media sosial instagram melalui akun @supirpete2.

2. Atlet lolos verifikasi Kejurda batal ke Pra PON

Dualisme IKASI, 21 Atlet Anggar Sulsel Batal Ikut Pra PONSebanyak 21 atlet anggar Sulawesi Selatan batal ikut kejuaraan Pra PON gara-gara dualisme kepengurusan IKASI. (Dok. Istimewa)

Pelatih IKASI Sulsel yang enggan disebut namanya, menyayangkan sikap caretaker IKASI Sulsel. Pasalnya, para atlet telah mengikuti seleksi KEJURDA, sebagai syarat untuk melaju ke Pra PON. Bahkan, 21 atlet anggar yang lolos verifikasi KEJURDA ini telah berlatih selama satu bulan.

"Pas mau berangkat Pra PON, yang berangkat atlet klub. Tidak ada satu pun atlet dari hasil seleksi diikutkan, sedangkan Pra PON ini mewakili Sulsel bukan klub," ujarnya di Makassar, Rabu (30/8/2023).

3. Dualisme seharusnya jangan menyeret atlet

Dualisme IKASI, 21 Atlet Anggar Sulsel Batal Ikut Pra PONIlustrasi atlet anggar. (Dok. Istimewa)

Menurutnya, dualisme kepemimpinan IKASI seharusnya tak merembes ke level atlet. Kuasa karateker sebaiknya dibatasi dalam soal manajemen jika dianggap bermasalah.

"Bukan malah melumpuhkan harapan dan masa depan atlet yang siap bertanding bagi kebanggaan Provinsi Sulawesi Selatan," ucapnya.

Bukan hanya itu, lanjutnya, secara emosional para atlet adalah kebanggaan orang tuanya. Harapan menunjukkan performa terbaik pun sirna seketika dengan batalnya mereka ikut Pra PON.

Diketahui, IKASI Sulsel di bawah kepemimpinan Rachmatika Dewi, banyak melakukan kegiatan pembinaan pelatih dan atlet. Sejumlah kompetisi juga telah dilaksanakan seperti PRA PORPROV, POPDA, KEJURDA. Kompetisi ini pun melahirkan atlet-atlet muda berbakat dan berprestasi dari 15 Kabupaten/Kota.

Baca Juga: Sejarah Anggar, Olahraga Bela Diri yang Menggunakan Senjata

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya