5 Ekstremofit, Tumbuhan yang Dapat Bertahan di Kondisi Ekstrem  

Mereka punya cara unik untuk bertahan di lingkungan ekstrem

Bumi ini dipenuhi oleh berbagai macam tumbuhan. Kebanyakan tumbuhan tersebut membutuhkan lingkungan yang memadai, mulai dari nutrisi, air, dan suhu yang hangat untuk tumbuh. Jika kondisi lingkungan memburuk, kebanyakan tumbuhan akan mati.

Tapi, tidak semua tumbuhan seperti itu. Sebagian kecil jenis tumbuhan dapat bertahan di lingkungan yang ekstrem atau mereka dikenal dengan ekstremofit. Berikut 5 ekstremofit yang dapat bertahan di segala medan.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik si Penari dari Golongan Tumbuhan

1. Antarctic pearlwort, tumbuhan asli antartika yang bisa bertahan di bawah titik beku

5 Ekstremofit, Tumbuhan yang Dapat Bertahan di Kondisi Ekstrem  ilustrasi antarctic pearlwort (unsplash.com/Wolfgang Hasselmann)

Antarctic pearlwort adalah satu dari dua tanaman khas antartika. Tingginya hanya 5 sentimeter dan memiliki bunga bewarna kuning kecil dan tumbuh di sekitar bebatuan.

Dilansir Greeners, sebagai tanaman khas antartika, antarctic pearlwort harus mampu bertahan di kondisi sangat dingin, di bawah 0 derajat celcius. Tak hanya soal dingin, ia juga harus bertahan di kondisi minim air. Sebab, satu-satunya sumber air yang bisa dimanfaatkan adalah air lelehan es.

Kendati begitu, antarctic pearlwort mampu bertahan. Menariknya juga, ia mampu menahan radiasi ultraviolet tinggi. Maka dari itu, tumbuhan ini berpotensi dijadikan sebagai produk tabir surya.

2. Schrenkiella parvula, tumbuhan yang makin produktif di kondisi ekstrem

5 Ekstremofit, Tumbuhan yang Dapat Bertahan di Kondisi Ekstrem  ilustrasi Schrenkiella parvula (unsplash.com/Erda Estremera)

Kebanyakan tumbuhan akan mati jika hidup di lingkungan yang ekstrem, seperti terlalu dingin, panas, asin, dan sejenisnya. Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi Schrenkiella parvula. Tumbuhan satu ini hidup di sepanjang tepi Danau Tuz di Turki, dimana konsentrasi garam di danau ini enam kali lebih tinggi dibandingkan lautan!

Dilansir Futurity, S. parvula tidak hanya bertahan di kondisi ekstrem. Melainkan, tumbuhan ini justru tumbuh lebih cepat di kondisi ekstrem dan tertekan. Berkat kemampuannya, peneliti berharap dapat memindahkan sifat tangguh S. parvula ke tumbuhan sayuran seperti kubis, brokoli, dan lobak.

3. Welwitschia, bisa bertahan ribuan tahun di gurun yang kering dan panas

5 Ekstremofit, Tumbuhan yang Dapat Bertahan di Kondisi Ekstrem  ilustrasi Welwitschia (pixabay.com/RobboK)

Tumbuhan satu ini telah hidup selama ribuan tahun di kerasnya Gurun Namib. Dilansir Kew Garden, Welwitschia dapat bertahan selama seratus tahun di lingkungan gurun yang sangat panas dan kering dengan menyerap uap air di udara. Bahkan, berdasarkan penanggalan karbon, beberapa individu Welwitschia berumur lebih dari 2.000 tahun!

Bagi ekosistem gurun, Welwitschia memegang peran penting untuk menyediakan makanan bagi hewan dan masyarakat yang tinggal di gurun. Terlebih, Welwitschia memiliki kemampuan menyimpan air yang baik. Hal tersebut membuatnya dapat mengatasi dehidrasi untuk hewan gurun.

4. Saxaul, satu-satunya pohon yang dapat bertahan di Gurun Gobi

5 Ekstremofit, Tumbuhan yang Dapat Bertahan di Kondisi Ekstrem  ilustrasi pohon saxaul (unsplash.com/Elliott Engelmann)

Sekilas, Gurun Gobi terlihat sebagai gurun tanpa kehidupan dan rasanya mustahil ada kehidupan di gurun yang super panas ini. Namun, beberapa jenis tumbuhan dapat bertahan di kerasnya Gurun Gobi, salah satunya adalah saxaul. 

Saxaul adalah satu-satunya pohon yang hidup di Gurun Gobi. Dilansir Discover Mongolia, saxaul sangat tahan kekeringan sehingga ia digunakan sebagai tempat perlindungan terhadap penggurunan dan badai gurun. Selain itu, pohon ini menyimpan air di batangnya. Jadi, jika kamu kehausan di tengah Gurun Gobi, kamu bisa memeras batang saxaul untuk mendapatkan air.

5. Lidah buaya, tumbuhan banyak manfaat yang dapat bertahan di kondisi ekstrem

5 Ekstremofit, Tumbuhan yang Dapat Bertahan di Kondisi Ekstrem  ilustrasi lidah buaya (unsplash.com/Thaismara Figueredo)

Tumbuhan yang satu ini pasti sudah umum. Soalnya lidah budaya banyak ditanam di perkarangan rumah. Menariknya, dilansir Weekand, lidah buaya dapat bertahan di lingkungan yang keras, curah hujan yang rendah, tanah yang minim nutrisi, hingga suhu yang tak bersahabat.

Lidah buaya memiliki daun tebal dan berlilin yang mencegahnya kehilangan kadar air berlebih. Dia juga memiliki gel yang banyak digunakan sebagai produk perawatan kulit. Namun jika kondisi lingkungan memburuk, lidah buaya akan menggunakan kandungan air di gel tersebut untuk bertahan.

Tumbuhan-tumbuhan di atas telah beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrem. Berkat kemampuan adaptasinya, mereka tidak perlu bersaing dengan tumbuhan lain di lingkungan yang ekstrem.

Baca Juga: 5 Fakta Bambu yang Menakjubkan, Tumbuhan Simbol Perjuangan Indonesia  

Pradhipta Oktavianto Photo Community Writer Pradhipta Oktavianto

Seorang penulis random yang hobi mengembara dan mencintai alam

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya