7 Fakta Siamang, Bernyanyi Bersama untuk Mempertahankan Wilayahnya

Siamang merupakan owa berbulu hitam yang berasal dari hutan-hutan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Mereka adalah owa berukuran besar, panjang tubuhnya bisa mencapai 71-90 cm dengan tinggi 75-88 cm. Sementara beratnya kisaran 8-16 kg.
Nama ilmiah siamang adalah Symphalangus syndactylus. Mereka kebanyakan menghabiskan banyak waktu di atas pepohonan dan mengonsumsi ratusan spesies tanaman. Yuk kenalan dengan siamang!
1. Wilayah penyebaran siamang
Siamang menghuni Sumatera, Semenanjung Malaysia, serta wilayah kecil di Semenanjung selatan Thailand. Animalia menginformasikan bahwa mereka mendiami Pegunungan Barisan di wilayah barat-tengah Sumatera dan pegunungan di selatan Sungai Perak, Semenanjung Malaysia. Siamang menyukai habitat hutan hujan tropis primer dan sekunder.
2. Siamang sangat akrobatik dan lincah
Siamang memiliki lengan yang lebih panjang dari kakinya. Pergerakan utama mereka adalalah berayun dari satu pohon ke pohon lainnya. San Diego Zoo menjelaskan bahwa mereka sangat lincah dan akrobatik. Lengan panjangnya bisa membantu mereka menempuh jarak 3 meter dalam sekali ayunan. Jika tidak berayun, mereka sebagian besar akan berjalan di sepanjang dahan dengan tangan terentang untuk menjaga keseimbangannya.
3. Siamang biasanya menjelajah sejauh 1.6 km dalam sehari
Di habitat alaminya, siamang biasanya akan menjelajah 1.6 kilometer dalam sehari. Jika sedang tidak berayun di antara pepohonan, mereka akan menjelajah di tanah kering karena siamang tidak bisa berenang dan mencoba menghindari air. Pada situasi yang sangat jarang terjadi, siamang akan berjalan di atas tanah dengan dua kaki, menggenggam lengannya di atas kepala agar tetap seimbang.
4. Siamang mempunyai kantung tenggorokan khusus!
Berdasarkan informasi dari Kidadl, siamang mempunyai kantung tenggorokan khusus yang bisa memperkuat volume vokalisasinya. Kantung tersebut mirip dengan apa yang dimiliki oleh katak. Panggilannya bisa terdengar dari jarak 3,2 km di kanopi hutan liar dan bisa berlangsung selama sejam.
Biasanya siamang akan melakukannya di pagi hari dan untuk menandai wilayahnya. Mereka juga menggunakannya untuk membentuk ikatan antar pasangan, siamang itu biasanya akan bernyanyi satu sama lain di pagi hari.
5. Diet siamang terdiri dari 60% dedaunan
Makanan utama siamang adalah dedaunan dan buah-buahan. Mereka juga dikenal memakan dedaunan dalam porsi yang lebih banyak dari owa lainnya. Dietnya terdiri dari 60% dedaunan. Untuk melengkapinya, siamang juga mengonsumsi telur burung, serangga dan vertebrata kecil.
6. Siamang memiliki keseimbangan yang sangat baik
Siamang tidak mempunyai ekor yang bisa membantunya untuk menjaga keseimbangan. Tapi, tidak usah khawatir, mereka memiliki keseimbangan yang baik, lho. Terkadang siamang akan berjalan di antara ranting dengan kaki belakangnya, dilansir Animalia. Itu hal yang mudah bagi mereka!
7. Siamang adalah monogami
Siamang adalah monogami, mereka menjalin hubungan yang berlangsung selama seumur hidupnya. Mereka tidak kawin setiap musim dan menghasilkan satu anak siamang setiap dua atau tiga tahun sekali. Kehamilan betina berlangsung selama 230 hari dan bayi siamang akan bergelangtungan di ibunya hingga berumur 3-4 bulan. Perawatan mereka berlangsung hingga berusia 2 tahun.
Jantan akan membantu merawat bayi dengan menjaganya, merawat dan bahkan terkadang bermain bersamanya. Saudara lebih tua juga akan membantu menjaga siamang yang lebih muda. Mereka biasanya akan mencapai usia dewasa reproduktif saat berumur 8-9 tahun.
Ternyata siamang sangat setia pada pasangannya, ya! Mereka juga bernyanyi bersama untuk mempertahankan wilayahnya, kebanyakan terjadi saat pagi hari dan bisa berlangsung selama satu jam. Akan sangat menarik jika kamu bisa mendengar nyanyiannya secara langsung. Tertarik mengunjungi siamang?
Baca Juga: Berumur 45 Ribu Tahun, Lukisan Gua di Sulsel Diyakini Tertua di Dunia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.