Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sering Digigit Nyamuk Tapi Orang di Sampingmu Tidak? Ini Alasannya

Ilustrasi nyamuk menggigit kulit (pexels.com/Jimmy Chan)

Musim hujan adalah saat yang tepat untuk nyamuk mulai menyerang. Namun anehnya, terkdang saat di suatu tempat bersama teman, saudara maupun dengan orang lain, hanya kamu yang paling sering digigit nyamuk. 

Kamu seolah menjadi magnet bagi si nyamuk untuk datang. Orang di samping atau sekitar kamu merasa biasa saja, sedangkan kamu malah sibuk garuk-garuk bagian yang gatal karena gigitan serangga ini. Kira-kira kenapa ya, hal itu bisa terjadi? Nah, mau tau jawabannya? Simak penjelasan berikut ini, ya!

1. Nyamuk tertarik pada banyaknya karbon dioksida yang dikeluarkan

ilustrasi mengeluarkan karbon dioksida (pexels.com/Liza Summer)

Nyamuk merupakan salah satu serangga vektor yang dapat menularkan berbagai macam penyakit. Seperti malaria, demam berdarah dan virus Zika. Perlu diketahui bahwa yang menularkan hanya nyamuk betina. Sebab hanya betina yang menghisap darah untuk keperluan bereproduksi.

Nyamuk biasanya menggunakan berbagai indranya saat memangsa. Salah satunya adalah indra penciuman. Dilansir The Conversation, nyamuk yang aktif di malam hari lebih menggunakan penciumannya dalam mencari mangsa dibandingkan indra lain, seperti pengelihatan dan pendengaran.

Karbon dioksida merupakan salah satu bahan yang sangat peka terhadap kehadiran nyamuk. Semakin banyak karbon dioksida yang dikeluarkan, maka semakin mudah nyamuk mengincar kamu. Bukan hanya itu, jarak nyamuk dengan karbon dioksida yang dikeluarkan juga berpengaruh, lho. Jadi saat kamu bernafas, otomatis nyamuk akan mendeteksi, meski dari jarak beberapa meter.

2. Suhu tubuh juga jadi penentu si nyamuk untuk menyerang

ilustrasi suhu tubuh (pexels.com/RODNAE Productions)

Selain karbon dioksida, suhu tubuh ternyata punya peran penting nyamuk untuk datang. Dilansir Futurity, nyamuk menyukai suhu yang lebih hangat dibanding suhu rendah. Namun perlu diingat, nyamuk tidak menyukai suhu yang terlalu panas maupun terlalu dingin.

Jika suhu tubuh kamu lebih hangat dibandingkan teman atau orang sekitar, maka kamu sangat potensial untuk lebih disukai dan terkena gigitan nyamuk. Salah satu contohnya setelah kamu meminum minuman dengan kandungan alkohol. Hal itu menyebabkan tubuh kamu semakin hangat.

3. Adanya produksi carboxylic acids dari tubuh  sebagai faktor utama nyamuk datang

Ilustrasi menuangkan cairan anti nyamuk(pexels.com/doTERRA International, LLC)

Penemuan terbaru menyebutkan bahwa ada senyawa kimia yang keluar dari tubuh manusia yang menyebabkan seseorang sering digigit nyamuk. Senyawa tersebut adalah carboxylic acids yang setiap manusia pasti mengeluarkannya, namun memiliki kadar yang berbeda-beda.

Dilansir CNN, semakin banyak tubuh manusia menghasilkan carboxylic acids, maka semakin besar nyamuk untuk datang. Senyawa itu dihasilkan dari sebum atau zat minyak kulit yang menjaga agar tetap lembab, kemudian dimakan oleh jutaan mikroba bermanfaat yang ada di kulit tubuh kita.

4. Bau keju dan kaos kaki atau sepatu busuk jadi primadona nyamuk

ilustrasi keju dan sepatu (pexels.com/Dagmara Dombrovska)

Dilansir Washington Post, senyawa carboxylic acids pada jumlah tertentu menghasilkan aroma menyerupai keju dan kaki atau sepatu yang bau. Hal itu sudah diuji oleh ilmuwan dengan menguji daya pilih nyamuk dengan menggunakan kaos kaki wanita yang telah dipakai sebelumnya.

Kas kaki tadi dipotong beberapa bagian dan dimasukan ke suatu tempat, kemudian nyamuk diintroduksikan ke dalamnya. Alhasil, ternyata nyamuk lebih memilih tempat yang ada koas kakinya. Bahkan tempat itu menjadi magnet atau menjadi tempat untuk menarik setiap nyamuk yang datang. 

5. Nyamuk juga menggunakan indra penglihatannya

ilustrasi nyamuk menggigit kulit manusia (pexels.com/icon0.com)

Nyamuk tertarik pada targetnya tidak hanya tergantung pada satu faktor saja, melainkan banyak faktor. Selain penciuman terhadap bebauan, nyamuk juga menggunakan indra penglihatannya untuk mencari mangsa yang cocok, lho.

Dilansir The Conversation, nyamuk yang aktif di pagi hari atau masih ada cahaya biasanya melihat mangsanya menggunakan visual. Mereka melihat si target apakah sesuai ataukah tidak. Ternyata ketika kita menggunakan pakain gelap bisa mengundang nyamuk lebih banyak dibandingkan pakaian yang terang. 

Nah, kelima penjelasan di atas sudah membuat kamu paham, belum? Jika sudah, nampaknya menjaga kebersihan diri dan tidak menggunakan pakain terlalu gelap saat di lingkungan penuh nyamuk bisa jadi salah satu solusinya nih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Norman Wijaya
EditorNorman Wijaya
Follow Us