Mengenal Ubi Khas Banggai Sulteng, Punya Lebih 600 Spesies! 

Salah satu tanaman pangan kebanggan Sulawesi Tengah  

Setiap daerah di Indonesia memiliki tanaman atau tumbuhan yang hanya ada di daerah tersebut, menjadi bagian uniknya. Hal ini juga berlaku di Kabupaten Banggai, sebuah daerah di Sulawesi Tengah.

Suhu daerah ini berkisar antara 23 hingga 27,5 derajat Celsius, dengan curah hujan antara 19 hingga 22 mm per bulan, dan mencapai 144 hingga 204 mm per tahun. Kabupaten Banggai terletak dalam kawasan Wallacea, yang kaya akan sumber daya alam, termasuk flora khasnya. Salah satu flora yang menjadi kebanggaan dan ciri khas Kabupaten Banggai adalah ubi Banggai (Dioscorea alata L).

Mari kita simak beberapa fakta menarik mengenai ubi Banggai berikut ini.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Banggai Favorit Warga Lokal, Eksotis!

1. Memiliki lebih 600 spesies

Mengenal Ubi Khas Banggai Sulteng, Punya Lebih 600 Spesies! ubi banggai (instagram.com/neni_muhidin)

Ubi Banggai, dengan nama Latin Dioscorea alata L, merupakan tanaman umbi-umbian yang tergolong dalam famili Dioscoreaceae yang memiliki lebih dari 600 spesies. Di samping ubi Banggai, terdapat 11 spesies lain yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat, seperti Dolungun, Baku Balata, Baku Butun, Baku Sombok, Baku Potil, Baku Bung, Baku Doso, Baku Keak, Kela, dan Kau Kela. Dari varietas tersebut, dibagi lagi menjadi 11 kultivar yang terdiri dari tiga kultivar Dioscorea Esculenta, empat kultivar Dioscorea Hispida, dan satu kultivar Dioscorea Bulbifera.

Ubi Banggai sangat populer di kalangan masyarakat lokal karena menjadi salah satu makanan pokok pengganti beras. Biasanya, masyarakat mengolah ubi Banggai menjadi berbagai makanan seperti kolak, keripik, kue, bubur, atau hanya direbus dan digoreng. Seiring berjalannya waktu, inovasi olahan dari ubi Banggai terus dikembangkan, seperti penggunaannya sebagai bahan dalam pembuatan mie, tepung komposit, roti, biskuit, beras analog, sohun, dan lainnya. Selain itu, ubi Banggai juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan pendapatan daerah.

2. Memiliki bentuk dan warna yang beragam

Mengenal Ubi Khas Banggai Sulteng, Punya Lebih 600 Spesies! ubi banggai (instagram.com/cakpurnomo)

Tanaman ubi Banggai memiliki sifat merambat atau berupa perdu, berbeda dengan umbi lain seperti ubi rambat yang menjalar di tanah. Pohon dari tanaman ubi Banggai mengandung getah atau lendir yang terdapat pada bagian dalam kulit luar. Tanaman ini bisa mencapai tinggi hingga 10 meter dengan batang yang tidak berbuku dan bersayap 4. Ubi Banggai dapat tumbuh subur di ketinggian antara 800 hingga 2700 meter di atas permukaan laut dengan kondisi iklim tropis atau hampir panas.

Setiap varietas ubi Banggai memiliki bentuk dan warna yang khas. Ada yang berwarna putih dengan bentuk silindris dan pangkal meruncing, ungu tua dengan bentuk silindris dan pangkal meruncing, kekuningan dengan bentuk bulat, campuran putih ungu dengan bentuk silindris dan pangkal runcing, serta kocoklatan dengan bentuk silindris dan pangkal runcing. Selain itu, ubi Banggai memiliki ciri khas mengeluarkan cairan berupa lendir ketika dikupas dan direndam dalam air.

3. Tinggi akan karbohidrat

Mengenal Ubi Khas Banggai Sulteng, Punya Lebih 600 Spesies! ubi banggai (instagram.com/like_tolis)

Seperti jenis umbi-umbian lainnya, ubi Banggai kaya akan kandungan karbohidrat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kandungan karbohidrat pada ubi Banggai berkisar antara 73.04% hingga 74.87%. Karbohidrat tersebut berperan sebagai sumber kalori atau energi bagi tubuh manusia, membantu kelancaran sistem pencernaan, meningkatkan fungsi protein, mengatur metabolisme lemak, serta berperan sebagai bahan pemanis alami. Di samping itu, ubi Banggai juga mengandung serat kasar sebanyak 12.92%, air 6.85%, lemak 0.33%, protein 0.41%, dan abu 2.08%.

Selain kandungan di atas, ubi Banggai juga kaya akan fenolat dan memiliki aktivitas antioksidan. Hal ini tercermin dari warna umbinya. Warna pada umbi menunjukkan adanya komponen-komponen yang berfungsi sebagai antioksidan alami. Sebagai contoh, umbi dengan warna ungu (seperti varietas Doso) mengandung pigmen antosianin, sementara umbi berwarna kuning (seperti Baku Tuu Oloyo) mengandung beta-karoten. Kedua kandungan ini merupakan senyawa antioksidan alami.

4. Sering digunakan sebagai ritual adat

Mengenal Ubi Khas Banggai Sulteng, Punya Lebih 600 Spesies! ritual adat sasampe (instagram.com/indoduwis)

Sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen, masyarakat Banggai sering mengadakan ritual adat yang berlangsung selama 2 hari pada bulan Agustus yang dikenal sebagai Sasampe.Sasampe merupakan salah satu tradisi warisan budaya nenek moyang orang Banggai sejak zaman dahulu yang terus dijaga kelestariannya oleh pemangku adat Kamali Kau Mbombo Banggai Lalongo.

Dalam prosesi ritual ini, 18 jenis ubi akan dipamerkan kepada masyarakat, dilanjutkan dengan acara makan bersama. Kegiatan berikutnya adalah mengantarkan ubi Banggai ke rumah adat Kamali Mbombo Banggai Lalongo sambil didoakan oleh para pemangku adat.

5. Ubi Banggai saat ini

Mengenal Ubi Khas Banggai Sulteng, Punya Lebih 600 Spesies! ubi banggai (instagram.com/tasrifintahara)

Ubi Banggai saat ini mulai pengalami penurunan produksi. Hal ini dikarenakan kurangnya pengembangan komoditas ubi Banggai sehingga informasi mengenai tentang jumlah dan jenis ubi Banggai serta daya adaptasinya belum diketahui secara lengkap.

Selain itu, perubahan wilayah akibat pemekaran dan aktivitas masyarakat dalam hal alih fungsi lahan akan mengurangi jumlah, jenis, produktivitas dan kualitas yang tersedia. Hingga akhirnya akan memusnahkan ubi Banggai tersebut.

Itulah tadi beberapa fakta menarik mengenai ubi Banggai. Semoga bermanfaat, ya!

Baca Juga: 5 Resep Jajanan Tradisional dari Ubi, Gurih Legitnya Bikin Kangen

Mohammad Lutfi Photo Community Writer Mohammad Lutfi

orang gabut, kepoin ig ku ya @lut.f1_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya