4 Fakta Menakjubkan Capung, Pahlawan Kecil dalam Ekosistem

Tahukah kamu bahwa capung menjaga keseimbangan ekosistem?

Kadang kita merasa terlalu sibuk untuk sekadar memperhatikan makhluk-makhluk kecil yang berbagi lingkungan hidup dengan kita. Kita seringkali beranggapan bahwa makhluk-makhluk kecil yang hidup berkeliaran di teras, halaman, atau bahkan taman belakang rumah kita adalah makhluk tidak penting. Dan tanpa kita ketahui, ternyata mereka memerankan peran sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar kita. Salah satu yang kerap kita jumpai adalah capung, serangga kecil yang dianggap remeh.

Ternyata, capung memiliki tanggung jawab luar biasa dalam menjaga ekosistem di bumi. Artikel ini akan membawa kita dalam perjalanan mengungkap empat fakta menakjubkan tentang serangga kecil yang berperan besar ini. Mari luangkan waktu sejenak untuk menjelajahi keajaiban yang tersembunyi di balik makhluk sederhana ini dan memahami peran esensial yang mereka mainkan dalam menjaga ekosistem di sekitar kita.

Baca Juga: 7 Serangga Terkuat di Muka Bumi, Seberapa Hebat?

1. Capung merupakan serangga yang telah ada sejak zaman purba

4 Fakta Menakjubkan Capung, Pahlawan Kecil dalam Ekosistemilustrasi capung (pexels.com/Andre Mouton)

Capung merupakan kelompok serangga yang berasal dari bangsa Odonata yang keberadaannya dapat kita jumpai di seluruh dunia. Mereka dikenal memiliki tubuh panjang yang ramping dengan dua pasang sayap transparan yang cantik. Berdasarkan artikel ilmiah yang berjudul Multiperan Capung Dalam Lingkungan Kita yang ditulis oleh Ameilia Zuliyanti Siregar, capung termasuk salah satu serangga purba yang telah eksis di bumi sejak 300 juta tahun yang lalu. Mereka tentu telah mengalami perubahan dalam desain tubuh mereka selama proses evolusi. 

Capung memiliki ciri khas fisik yang membuat mereka mudah dikenali yaitu mata besarnya yang mencolok dan dua pasang sayap transparan yang membantu mereka terbang menjelajahi lingkungan dengan elegan. Sayap capung memiliki bentuk yang indah dan warna yang menawan, yang seringkali digunakan dalam proses identifikasi spesies. 

2. Mengalami metamorfosis hemimetabola, capung bertransformasi dari serangga predator perairan menjadi predator daratan

4 Fakta Menakjubkan Capung, Pahlawan Kecil dalam Ekosistemilustrasi capung (pexels.com/Boys in Bristol Photography)

Capung adalah salah satu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, yang dikenal sebagai hemimetabola. Hal ini berarti capung hanya mengalami tiga tahap perkembangan utama yaitu telur, larva atau nimfa, dan capung dewasa. Dimulai dari tahap telur yang kemudian menetas menjadi larva. Larva capung, juga dikenal sebagai naiad atau nimfa, hidup di air dan beradaptasi dengan lingkungan air yang berbeda tergantung pada spesiesnya. Setelah itu, mereka mengalami transformasi drastis dalam struktur tubuh mereka, menjadi capung dewasa yang mampu terbang bebas. 

Proses metamorfosis pada capung memiliki dampak besar pada ekosistem. Larva capung berperan sebagai predator di air, mereka biasanya memakan jentik-jentik nyamuk dan larva serangga perusak lainnya. Sementara itu, capung dewasa berperan sebagai predator di darat. Proses metamorfosis yang mereka alami memungkinkan mereka untuk berkontribusi menjaga populasi serangga pengganggu dan menjaga keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. 

3. Capung predator terampil yang menjaga keseimbangan rantai makanan dengan memburu serangga pengganggu manusia dan tanaman

4 Fakta Menakjubkan Capung, Pahlawan Kecil dalam Ekosistemilustrasi capung (pexels.com/Pixabay)

Capung adalah predator alami yang sangat terampil dalam memburu serangga pengganggu. Capung berperan penting dalam menjaga keseimbangan rantai makanan di ekosistem. Capung dianugerahi mata yang tajam dengan kemampuan penglihatan hampir 360 derajat dan sayap yang kuat yang membantu mereka untuk mendeteksi dan mengejar mangsanya dengan efisien. Selain itu, capung menggunakan kaki mereka yang tangguh untuk menangkap mangsa dengan cepat. Berdasarkan jurnal berjudul The Diversity of Dragonflies (Odonata) in the Joben Resort Area, East Lombok yang ditulis oleh Juni Kartini, dkk., capung dapat berperan sebagai predator yang efektif dalam mengendalikan populasi serangga yang berpotensi menjadi hama. 

Capung bukan predator yang pemilih. Mereka memakan semua jenis serangga yang menjadi mangsa mereka seperti nyamuk, belalang, lalat dan serangga kecil lainnya. Keanekaragaman mangsa ini menjadikan capung sebagai predator yang sangat berguna dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Predasi capung membawa dampak baik untuk mengendalikan populasi serangga perusak tanaman, penyebar penyakit, atau pengganggu ekosistem. Tanpa predator seperti capung, populasi serangga pengganggu bisa tumbuh secara eksponensial dan menyebabkan masalah yang serius untuk lingkungan.

4. Capung sebagai Indikator Kesehatan Lingkungan

4 Fakta Menakjubkan Capung, Pahlawan Kecil dalam Ekosistemilustrasi capung (pexels.com/Ryan Delfin)

Capung adalah serangga yang peka terhadap perubahan lingkungan dan kualitas air. Keberadaan atau ketiadaan mereka di suatu wilayah dapat memberikan petunjuk penting tentang kondisi ekologis. Berdasarkan artikel ilmiah berjudul Jenis-jenis Capung (Odonata) di Kawasan Taman Satwa Kandi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat yang ditulis oleh Silvy Olivia Hanum, dkk., capung memiliki peran penting bagi manusia, yaitu sebagai indikator untuk memantau kualitas air di sekitar lingkungan hidup. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa nimfa capung tidak dapat bertahan hidup di lingkungan dengan air yang tercemar atau tidak memiliki vegetasi.

Jika lingkungan tercemar, sudah pasti siklus hidup capung akan terganggu, hal ini akan berakibat pada penurunan populasi capung. Sebaliknya, jika kita menemukan populasi capung yang kuat dan beragam spesies di suatu lingkungan, ini bisa menandakan lingkungan tersebut relatif sehat dan memiliki perairan yang bersih. 

Teman-teman, bersama-sama kita telah menjelajahi empat fakta menakjubkan tentang capung. Dengan kehebatan yang dimiliki serta peran krusialnya dalam menjaga ekosistem, capung adalah harta yang patut dijaga. Ayo kita terus berupaya melindungi mereka, agar kita bisa mempertahankan keindahan alam dan keanekaragaman hayati di sekitar kita!

Baca Juga: 4 Hewan Ini Sering Dikira Ular, padahal Hewan Berbeda! 

Milla Photo Community Writer Milla

I am a learner.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya