4 Spesies Burung di Indonesia Timur, Ada Cenderawasih si Burung Surga

Kakatua raja dikenal cerdas

Intinya Sih...

  • Cenderawasih ditemukan di Papua, Nusa Tenggara, Maluku, Papua Nugini, dan Australia
  • Kasuari tidak bisa terbang dan memiliki tiga spesies yang tersebar di Indonesia dan Australia
  • Kakatua raja tinggi 68 cm, cerdas, mampu meniru suara manusia, dan terancam oleh penebangan habitatnya

Indonesia Timur adalah wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, kepulauan Maluku dan Papua. Luas wilayah Indonesia Timur mencapai 700 ribu km2.

Kawasan seluas itu terdapat fauna terkenal yakni burung cendrawasih yang menjadi kebanggaan Papua dan dijuluki burung surga karena saking indahnya untuk dipandang. Burung-burung khas Indonesia Timur kebanyakan berbagi habitat dengan Australia dan Papua Nugini, namun ada juga yang benar-benar endemik Indonesia.

Mari simak penjelasan lengkap terkait burung-burung khas Indonesia Timur.

1. Cenderawasih

4 Spesies Burung di Indonesia Timur, Ada Cenderawasih si Burung SurgaCenderawasih (commons.wikimedia.org/Philip Nalangan)

Dilansir Az-animals, di Indonesia burung cenderawasih ditemukan di Papua, pulau-pulat selat Torres dan kepulauan Maluku. Di luar Indonesia, berada di Papua Nugini dan Australia. Cenderawasih termasuk dalam famili paradisaeidae.

Cenderawasih umumnya ditemukan hutan hujan tropis, hutan hujan dataran rendah dan ditemukan di hutan awan pegunungan pada ketinggian 13.500 kaki. Sarangnya berbentuk seperti pola liontin terbuat dari ranting, daun, lumut, akar, tanaman merambat, rerumputan dan lumut kerak.

Cenderawasih memiliki berbagai warna bulu seperti biru, hijau, oranye, kuning dan ungu. Panjangnya 120 cm dan beratnya hingga 430 g. Betinanya berbulu hijau, hitam dan cokelat. Paruh cenderawasih panjang, tipis dan melengkung.    

Mereka biasanya mencari makan di pepohonan atau semak-semak rendah berburu serangga, biji-bjian dan buah-buahan. Sebaliknya, cenderawasih menjadi santapan dari ular, tikus dan kadal. Cenderawasih berstatus hampir terancam akibat perusakan habitat hutan dataran rendah dan ditangkap secara illegal karena keindahan bulunya.

2. Kasuari

4 Spesies Burung di Indonesia Timur, Ada Cenderawasih si Burung SurgaKasuari (commons.wikimedia.org/Dmitry Brant)

Di Indonesia, kasuari ditemukan di Papua dan Maluku. Di luar Indonesia, mereka ditemukan di Papua Nugini dan Australia. Mereka biasanya berdiam di hutan tropis dan lahan basah. Kasuari termasuk burung besar yang tak bisa terbang dan biasanya memiliki bulu berwarna hitam legam saat dewasa.

Kasuari mempunyai tiga spesies yakni selatan, utara, dan kerdil. Kerdil memiliki bintik merah muda cerah di pipinya. Penutup kasuari kerdil berwarna hitam berbentuk segitiga. Kepala dan wajahnya hitam, leher warna biru tua dan bahunya merah atau ungu.

Kedua, kasuari selatan mempunyai kepala berbentuk pisau berwarna kecokelatan. Demikian juga kepala, leher dan tenggorokannya. Kasuari selatan diperkenalkan ke Eropa setelah dibawa pedagang Belanda dari Papua Nugini pada 1597.

Ketiga, kasuari utara memiliki penutup kepala lebih besar dan melebar dibandingkan kasuari selatan. Kulit tenggorokannya berwarna merah atau emas. Dari semua spesies kasuari, kasuari utara yang rentan terancam punah, jelas Animals.sandiegozoo.

3. Kakatua raja

4 Spesies Burung di Indonesia Timur, Ada Cenderawasih si Burung SurgaKakatua raja (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Mengutip Animaldiversity, kakatua raja ditemukan di Papua Barat, pulau Misoil, Papua Nugini dan Australia termasuk Semenanjung Cape York. Burung ini ditemukan di hutan hujan tropis dan sabana. Mereka memilih pohon besar untuk bersarang dan bertengger. Pada siang hari, mereka bertengger di dekat sumber makanan.

Kakatua raja menjulang tinggi hingga 68 cm dan beratnya 1100 gram bagi jantan dan betina berkisar hingga 950 gram. Umumnya, panjang sayap sekitar 35 cm, panjang ekornya 23 cm dan panjang paruhnya 9 cm.

Perilaku unik kakatua raja adalah dapat meniru suara manusia, menerima makanan pemberian dari manusia dan menyerbu tempat makan burung lain. Burung ini memakan kuncup daun, biji dan buah serta mampu memecahkan buah keras menggunakan rahangnya yang tajam dan kuat. Burung ini mengeluarkan suara siluan amat keras.  

Lantaran cerdas, membuat kakatua raja diperlihara secara pribadi maupun di kebun binatang. Mereka juga punya kelebihan dari vokalnya. Walaupun status mereka resiko rendah, namun faktor penebangan dan kebakaran di habitatnya termasuk sarangnya mulai mengancam populasi kakatua raja.

4. Maleo

4 Spesies Burung di Indonesia Timur, Ada Cenderawasih si Burung SurgaMaleo (commons.wikimedia.org/Ariefrahman)

Animalia bio menyebut, maleo adalah hewan endemik Sulawesi ditemukan di hutan dataran rendah dan perbukitan yang terkadang berada di ketinggian 1.200 meter. Mereka berkembang biak di pantai, tanah berpasir dan tepi danau.

Maleo memiliki panjang 60 cm dengan bulu kehitaman, wajah berwarna kuning, iris mata berwarna cokelat kemerahan dan paruhnya oranye kemerahan. Kaki berwarna biru keabu-abuan dilengkapi 4 cakar panjang yang tajam.

Makanannya terdiri dari buah-buahan, biji-bijian, kumbang, semut, rayap dan invertebrata kecil. Sebaliknya, predatornya adalah biawak, babi hutan, ular sanca batik dan kucing. Maleo aktif di malam hari dan suka sekali berteman.

Di Sulawesi Utara, maleo berkembang biak di bulan Oktober-April. Di Sulawesi Selatan, betina bertelur dari November-Januari. Betina bertelur hingga 12 butir berwarna putih krem. Maleo akan menjadi dewasa sepenuhnya pada usia 18-22 bulan. Pada usia 2 tahun, baru lah maleo mengalami kematangan seksual.

Ketika spesimen cenderawasih pertama kali dibawa ke Eropa pada 1500-an. Beberapa orang Eropa awalnya mengira bahwa cenderawasih adalah jenis burung phoenix dalam mitologi Yunani. 

Baca Juga: Mengenal 'Dare' Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan 

FAISAL Faitoshi Ahmad Photo Community Writer FAISAL Faitoshi Ahmad

1.JPop Showa enthusiasm, 2. sejarah (Nusantara, dunia, dll), 3. Trivia. Seorang self employed yang sedang berjuang untuk sukses.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya