5 Fakta Unik Buaya Rawa, Dianggap Suci dan Sakral di Beberapa Daerah!

Buaya rawa dianggap sebagai hewan pembawa berkah

Intinya Sih...

  • Buaya rawa adalah reptil terbesar di bumi yang sering menyerang manusia dan memakan berbagai jenis hewan, bahkan bisa memanfaatkan alat untuk berburu.
  • Buaya rawa dianggap sebagai hewan suci dan disakralkan di beberapa daerah, bahkan menjadi lambang kekuatan sungai dan harapan akan keturunan.
  • Spesies buaya ini memiliki ciri fisik yang unik, seperti moncong lebar dan badan berotot, serta penyebarannya cenderung terpusat di wilayah Asia Selatan.

Buaya jadi reptil terbesar yang hidup di bumi dan karena ukurannya tersebut ia sangat ditakuti oleh banyak orang. Saat mendengar nama buaya orang-orang akan langsung terbayang reptil raksasa, ganas, dan bisa membunuh manusia. Hal ini tentunya tidak mengherankan mengingat buaya memang cukup sering menyerang sampai membunuh manusia. Salah satu buaya yang sering melakukan hal tersebut adalah Crocodylus palustris atau buaya rawa.

Seperti namanya, buaya ini sering terlihat di area rawa entah untuk berjemur, mencari, makan atau bertelur. Ia memang disegani dan ditakuti oleh banyak orang namun nyatanya buaya rawa punya banyak keunikan, lho. Mau itu kecerdasannya, penyebarannya, hubungannya dengan kehidupan manusia, ukurannya, sampai ciri fisiknya sangat unik dan menarik untuk dibahas!

1. Reptil pertama yang terdokumentasikan menggunakan alat untuk berburu

5 Fakta Unik Buaya Rawa, Dianggap Suci dan Sakral di Beberapa Daerah!Buaya rawa (inaturalist.org/Daniel Liepack)

Jika dibandingkan dengan reptil lain buaya rawa jadi salah satu yang paling cerdas. Bahkan saking cerdasnya hewan ini jadi reptil pertama yang terdokumentasikan menggunakan alat untuk berburu, lho. Artikel di jurnal Ethology, Ecology and Evolution menjelaskan kalau alat yang digunakan berupa batang kayu atau ranting tanaman. Biasanya buaya ini akan mencari kayu atau ranting dan akan membawanya di mulut.

Ranting dan kayu tersebut akan menarik perhatian burung yang hendak membangun sarang. Alhasil burung yang mencoba mengambil kayu atau ranting di mulut buaya dengan cepat akan diterkam dan dimakan. Karena secara khusus mengincar burung yang hendak membuat sarang maka strategi ini sangat efektif digunakan saat musim kawin burung. Bahkan tidak menutup kemungkinan kalau hewan lain selain burung juga bisa tertipu dan tertangkap dengan strategi ini.

2. Merupakan predator ganas yang bisa memangsa ikan sampai manusia

5 Fakta Unik Buaya Rawa, Dianggap Suci dan Sakral di Beberapa Daerah!Buaya rawa (inaturalist.org/peterkennerley)

Dilansir Animalia, buaya rawa merupakan predator ganas yang bisa memakan apapun. Makanan utamanya sendiri mencakup hewan yang sering ditemukan di wilayah lembab seperti ikan, katak, krustasea, serangga, mamalia, dan burung. Namun di beberapa kesempatan buaya ini juga terlihat memangsa hewan yang lebih besar seperti monyet. Bahkan tak hanya berburu, buaya rawa juga tidak segan untuk memakan bangkai hewan yang sudah mati.

Manusiapun tidak luput dari terkaman reptil raksasa ini, bahkan buaya rawa menempati urutan ketiga sebagai buaya yang paling sering menyerang manusia. Ia hanya kalah dari dua spesies lain, yaitu buaya air asin dan buaya nil yang penyebarannya lebih luas dan ukurannya lebih besar. Serangan yang paling umum terjadi di wilayah India dan dalam beberapa tahun terakhir lebih dari 50 orang sudah tewas akibat serangan hewan ini.

3. Jadi lambang kerusakan dan dianggap sebagai hewan yang sakral dan suci

5 Fakta Unik Buaya Rawa, Dianggap Suci dan Sakral di Beberapa Daerah!Buaya rawa (inaturalist.org/Jay Pruett)

Buaya rawa juga jadi spesies buaya yang terkenal khususnya di wilayah penyebaran alaminya. Laman iNaturalist menjelaskan kalau buaya ini menjadi asal mula dari makara yang mana makara ini melambangkan kekuatan sungai untuk menghasilkan buah dan kekuatan sungai untuk menghancurkan sesuatu. Tak hanya menjadi lambang semata, buaya rawa juga jadi hewan suci dan disakralkan di beberapa daerah.

Salah satu contohnya terjadi di Bangladesh di mana ada dua suami istri yang memelihara buaya rawa dengan harapan buaya tersebut akan membawa berkah dan memberikan mereka keturunan. Di tahun 1870an buaya rawa juga dirawat dan dijaga di Bendungan Magar Talao karena dianggap suci dan sakral. Bahkan umat hindu dan muslim yang tinggal di sekitar bendungan tersebut juga secara rutin memberi makan buaya-buaya yang hidup di sana. Beberapa suku seperti suku Vasava, Gamit, dan Chodhri di Gujarat, India juga menyembah buaya rawa karena dianggap sebagai dewa.

4. Moncongnya jadi yang paling lebar diantara spesies buaya lain

5 Fakta Unik Buaya Rawa, Dianggap Suci dan Sakral di Beberapa Daerah!Buaya rawa (inaturalist.org/T P Anantheswaran)

Dilansir Britannica, buaya rawa mudah dikenali dari kepalanya yang pendek, moncongnya yang lebar, dan badannya yang berotot. Bahkan buaya ini jadi buaya dengan moncong paling lebar diantara buaya lain yang masih hidup. Saking lebar dan pendeknya moncong yang ia miliki buaya ini sering dianggap mirip dengan aligator amerika atau Alligator mississippiensis. Ukurannya juga tidak terlalu besar karena hewan ini hanya mampu tumbuh hingga sepanjang 5 meter dengan bobot maksimal sekitar 700 kg. Warnanya juga cukup beragam, disamping warna yang umum seperti abu-abu dan cokelat terkadang ada juga individu dengan warna cerah seperti jingga atau kemerahan.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Kucing Snowshoe, si Cantik dengan Kaus Kaki Putih

5. Penyebarannya mencakup wilayah Asia Selatan

5 Fakta Unik Buaya Rawa, Dianggap Suci dan Sakral di Beberapa Daerah!Buaya rawa (inaturalist.org/Daniel Krsek)

Melansir Animal Diversity Web buaya rawa bisa ditemukan di wilayah Asia Selatan, seperti India dan Sri Lanka. Ia juga tercatat menghuni wilayah lain, seperti Iran bahkan Myanmar. Jika dibandingkan buaya air asin yang lebih terkenal penyebarannya memang tidak terlalu luas. Bahkan penyebaran buaya rawa cenderung terpusat di satu daerah dan tidak menyebar ke daerah lain. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh ketidakmampuan buaya rawa untuk menyeberangi lautan.

Habitatnya sendiri mencakup perairan air tawar seperti rawa, sungai, danau, dan genangan air yang ada di pedesaan. Terkadang ia juga ditemukan di waduk buatan manusia yang mana hal ini cukup mengkhawatikan. Walau cenderung menghuni air tawar terkadang buaya rawa juga ditemukan di pesisir pantai dan wilayah bakau yang mana daerah tersebut juga dihuni oleh buaya air asin yang lebih besar. Karena habitatnya yang bertabrakan kedua spesies tersebut akhirnya belajar untuk hidup berdampingan.

Buaya rawa memang tidak sebesar buaya air asin dan wilayah penyebarannya juga tidak terlalu luas. Namun walau begitu buaya ini menyimpan segudang keunikan yang tidak kalah menarik. Pertama, ia sangat ganas dan sering menyerang manusia. Kedua, ia jadi lambang kerusakan dan sering disembah. Ketiga, buaya rawa jadi buaya dengan moncong paling lebar. Terakhir, buaya rawa jadi reptil pertama yang didokumentasikan berburu menggunakan alat.

Baca Juga: Cerita Warga Temukan Bayi Anoa di Gorontalo, Dirawat Selama 1 Bulan

Arzha Ali Rahmat Photo Community Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya