TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ular Pohon Paling Umum di Indonesia, Bikin Parno Para Petani

Pohon yang ada di kebun dan sawah sering ditinggali ular

Ular tampar, salah satu ular pohon yang sering ditemukan di Indonesia (inaturalist.org/CHUNG CHANG-LIN)

Intinya Sih...

  • Ular pohon sering ditemukan di kebun, hutan, dan sawah di Indonesia
  • Ular pucuk adalah ular berbisa ringan yang sering disalahartikan sebagai viper
  • Ada juga ular bajing, tampar, taring kucing, dan viper yang memiliki sifat dan bahaya yang berbeda-beda

Indonesia jadi negara agraris yang kebanyakan penduduknya berprofesi sebagai petani. Tentunya para petani ini sangat sering keluar masuk hutan, kebun, atau sawah yang mana di tempat-tempat tersebut ditumbuhi banyak pepohonan yang menjulang tinggi. Seperti yang kita tahu pohon juga jadi rumah bagi berbagai hewan seperti ular. Jenis ular yang ada di pohon juga beragam dan terkadang tidak terlalu sulit untuk menjumpai reptil ini.

Namun ular punya reputasi yang buruk di mata masyarakat sehingga tidak sedikit orang yang geli dan takut pada ular. Apalagi petani, walau sering masuk ke kebun dan bertemu ular di pohon mereka tetap takut pada ular. Setiap melewati pepohonan para petani selalu waspada dan bersiap jikalau ada ular yang tiba-tiba menunjukan eksistensinya. Nah, supaya kamu lebih berhati-hati maka kali ini kita akan membahas beberapa ular pohon yang sering ditemukan di Indonesia!

1. Ular pucuk

Ular pucuk merupakan sebutan bagi ular-ular yang berasal dari genus Ahaetulla dan ia jadi ular yang paling sering dijumpai di pohon. Ular pucuk juga menjadi yang paling ditakuti padahal ia termasuk ular berbisa ringan yang tidak berbahaya. Biasanya orang-orang takut dengan ular pucuk karena sifatnya yang cukup agresif dan karena ia sering disangka sebagai ular viper yang berbahaya.

Ukurannya terbilang besar dengan panjang maksimal yang mencapai 1,8 meter, jelas Thai National Parks. Umumnya ular pucuk menghuni hutan, kebun, sawah, taman, pepohonan, rerumputan, sampai area pemukiman. Reptil ini dapat diidentifikasi dari tubuhnya yang ramping dan panjang, tubuhnya yang berwarna hijau terang, pupilnya yang berbentuk horizontal, dan kepalanya yang panjang dan runcing. Kamu juga tak boleh membunuhnya sebab ular pucuk jadi pengendali hama tikus dan burung.

2. Ular bajing

Jika dibandingkan dengan ular pohon lain ular bajing jadi yang paling besar karena mampu tumbuh hingga sepanjang 2,4 meter. Badannya juga berisi, sisiknya mengkilap, dan kepalanya berbentuk oval. Ular bajing juga kerap dijadikan peliharaan dikarenakan warnanya yang sangat memukau. Perbedaan warna ini dipengaruhi oleh perbedaan spesies dan perbedaan wilayah penyebaran. Ada ular bajing berwarna hijau, ada yang berwarna kuning, bahkan ada juga yang berwarna abu-abu, jelas Gonyosoma. 

Ular yang berasal dari genus Gonyosoma ini termasuk ular tidak berbisa dan mengandalkan lilitan untuk berburu tupai, bajing, dan kadal di atas pohon. Dalam beberapa kesempatan ia juga bisa jadi agresif dan akan mengangkat kepala, menekuk leher, mendesis, dan membuka mulut saat merasa terancam. Walau tidak berbisa namun gigitan dari ular ini mampu menyebabkan luka yang cukup menyakitkan jadi kamu harus hati-hati.

3. Ular tampar

Genus Dendrelaphis atau yang sering disebut ular tampar jadi ular pohon yang unik karena punya sisik mengkilap dan warna yang sangat memukau. Tergantung spesiesnya ular ini punya banyak variasi warna. Ada yang punya warna gelap seperti cokelat, hitam, dan abu-abu. Sementara itu ada juga spesies yang punya warna cerah, seperti kuning, hijau, merah, jingga, putih, sampai biru. Ia juga punya kemampuan mengembungkan leher dan saat lehernya dikembungkan warna-warnanya akan terlihat lebih hidup dan menyala.

Ular tampar sendiri termasuk ular yang tidak berbahaya dan sangat suka memakan hewan kecil seperti kadal, katak, dan terkadang tikus. Kehidupan manusiapun tidak lepas dari ular ini bahkan ular tampar juga kerap ditemukan di tempat yang padat akan aktivitas manusia, lho. Hutan, kebun, taman, sampai area pemukiman dapat dihuni oleh reptil ini, jelas Ecologyasia. Oleh karena itu kamu tidak boleh heran jika menemukan ular tampar di depan rumah atau di taman.

4. Ular taring kucing

Ular yang berasal dari genus Boiga ini jadi ular pohon yang sangat beragam entah dari ukuran, warna, sampai tingkat bahayanya. Beberapa spesies seperti Boiga multomaculata hanya bisa tumbuh sepanjang 77 cm. Di sisi lain spesies berukuran besar seperti Boiga dendrophilla dan Boiga cynodon ukurannya bisa mencapai 2 meter. Tergantung spesiesnya tingkat bahaya ular ini juga berbeda di mana ada yang tidak berbahaya namun ada juga yang bisa menyebabkan pembengkakan sampai demam.

Corak ular taring kucing juga sangat beragam, ada yang punya pola tutul, ada yang punya pola garis, bahkan ada yang badannya polos. Namun ada satu yang pasti, yaitu reptil ini merupakan reptil arboreal yang sering ditemukan di pepohonan. Semua tipe pepohonan dapat ditinggali ular ini, mulai dari hutan, dataran tinggi, sampai wilayah bakau, terang Smithsonian's National Zoo & Conservation Institute.

5. Ular viper

Kebanyakan ular pohon di Indonesia memang dikategorikan sebagai ular yang tidak berbahaya. Namun jangan salah, ada juga ular pohon yang berbahaya seperti ular viper, lho. Ular viper sendiri merupakan sebutan bagi ular dari famili Viperidae dan terdapat dua genus yang umum ditemukan di Indonesia, yaitu genus Trimeresurus dan Tropidolaemus. Ular viper sendiri mudah dikenali dari gerakannya yang lambat, sifatnya yang pasif, kepalanya yang berbentuk segitiga, dan taringnya yang panjang dan melengkung.

Dilansir iNaturalist, bisa ular viper memiliki kandungan hemotoksin yang tinggi yang mana bisa tersebut akan menyerang sistem peredarah darah. Gigitannya cukup berbahaya dan dapat menyebabkan pembengkakan, demam, masalah pencernaan, pembusukan, sampai kematian. Jika kamu sering pergi ke kebun, hutan, sawah, rerumputan, taman, dan daerah pinggir sungai kamu harus berhati-hati karena ular viper sangat menyukai tempat-tempat tersebut.

Sebagai negara agraris tentunya Indonesia dipenuhi lahan hijau yang kaya akan pepohonan dan rerumputan. Tak hanya berguna bagi manusia, lahan hijau yang ada juga dijadikan tempat hidup bagi banyak spesies ular. Ular pucuk, ular bajing, ular tampar, ular taring kucing, sampai ular viper bisa ditemukan di lahan hijau khususnya di pepohonan. Kebanyakan dari mereka termasuk ular yang tidak berbahaya namun ada juga ular berbisa tinggi dan berbahaya yang harus dihindari.

Referensi:

Ular pucuk: www.thainationalparks.com/species/ahaetulla-prasina dan www.ecologyasia.com/verts/snakes/oriental_whip-snake.htm

Ular bajing: gonyosoma.org/gonyosoma-species/ dan www.inaturalist.org/taxa/29992-Gonyosoma-oxycephalum

Ular tampar: www.ecologyasia.com/verts/snakes/painted_bronzeback.htm, www.inaturalist.org/taxa/26637-Dendrelaphis, dan www.inaturalist.org/taxa/26637-Dendrelaphis/browse_photos

Ular taring kucing: www.inaturalist.org/taxa/27622-Boiga, nationalzoo.si.edu/animals/mangrove-snake, www.thainationalparks.com/species/boiga-cynodon, www.thainationalparks.com/species/boiga-multomaculata, dan www.inaturalist.org/taxa/27622-Boiga/browse_photos

Ular viper: www.inaturalist.org/taxa/30941-Trimeresurus, www.inaturalist.org/taxa/30935-Tropidolaemus, dan www.inaturalist.org/taxa/30941-Trimeresurus/browse_photos

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Kucing Snowshoe, si Cantik dengan Kaus Kaki Putih

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya