Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahui

Benarkah Charles Darwin menderita gangguan kecemasan?

Kita mungkin mengenal Charles Darwin sebagai bapak evolusi. Kehidupan Charles Darwin sangat kontroversial, terutama yang berhubungan dengan teori-teorinya. Namun, sosok Darwin lebih dari sekedar ilmuwan atau pengkritik agama. Kehidupan Charles Darwin penuh dengan tragedi, penderitaan, dan keraguan diri. 

Faktanya, Charles Darwin sangat terganggu dengan teori-teorinya sendiri. Dia memikirkan dan merenungkan teori-teori tersebut selama berpuluh-puluh tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk menerbitkannya. Nah, berikut adalah kisah hidup Charles Darwin yang penuh tantangan dan juga menyedihkan.

1. Ibu Charles Darwin meninggal saat Darwin masih kecil

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahuipotret lukisan kapur Charles Darwin pada usia enam tahun bersama saudara perempuannya, Catherine di tahun 1816 (commons.wikimedia.org/Ellen Sharples)

Tragedi pertama dalam hidup Charles Darwin terjadi ketika ia baru berusia delapan tahun. Berdasarkan tulisan The Guardian, ibu Charles Darwin meninggal karena mengalami sakit perut yang parah. Kematian ini terjadi sebelum penyakitnya terdiagnosis, jadi tidak bisa dipastikan apa penyebabnya.

Beberapa sejarawan berteori bahwa ibu Charles Darwin menderita sindrom muntah siklik (CVS), yaitu kelainan genetik yang menyebabkan muntah kronis tanpa penyebab yang jelas. Ibu Charles Darwin dan beberapa keluarganya juga menderita sakit perut. Meskipun sindrom muntah siklis biasanya tidak berakibat fatal, tapi penderitanya mengalami dehidrasi parah atau komplikasi berbahaya lainnya.

Setelah kematian ibunya, Darwin dirawat oleh kakak-kakak perempuannya. Mereka sangat kritis dan tegas padanya. Kritik keras inilah yang mungkin berdampak pada Darwin hingga dewasa.

2. Ayah Charles Darwin merasa dikecewakan anaknya, Charles Darwin

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahuipotret lukisan Robert Waring Darwin [1766 - 1848] (commons.wikimedia.org/Wellcome Collection gallery)

Ayah Charles Darwin adalah seorang dokter sukses yang menginginkan Charles Darwin agar menjadi dokter juga. Namun, dilansir New Statesman, Charles Darwin memang masuk Universitas Edinburgh mengambil jurusan kedokteran, tetapi dia meninggalkan studinya karena merasa tidak cocok dan takut dengan praktik-praktik kedokteran. Setelah itu, Darwin memperoleh gelar sarjana dari Universitas Cambridge sebagai persiapan untuk bergabung dengan pendeta.

Robert Darwin, ayah Charles Darwin, merasa kesal dengan kegagalan akademis putranya itu. Terlebih lagi, karena Charles suka mengoleksi kumbang serta mempelajari botani dan geologi. Robert menganggap bahwa hobi anaknya itu dianggap sebagai hobi orang pemalas. “Kamu akan menjadi aib bagi dirimu sendiri dan seluruh keluargamu.” tulis ayahnya dalam surat kepada putranya Charles Darwin.

3. Charles Darwin penyakitan saat muda

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahuipatung perunggu Charles Darwin di usia 22 tahun di Christ's College, Cambridge, yang dipahat oleh seniman Inggris Anthony Smith (commons.wikimedia.org/Fortheloveofknowledge)

Sindrom muntah siklis bersifat genetik. Saat Charles Darwin masih muda, ia menderita penyakit yang serupa dengan yang dialami ibunya. Dikutip laman History, penderitaannya semakin bertambah seiring bertambahnya usia. Dia juga menderita eksim, vertigo, nyeri sendi, bisul, dan berbagai penyakit lainnya.

Terkadang, gejala yang dialami Darwin membuatnya mengisolasi diri dari luar. Akan tetapi, dia bisa dibilang sangat tangguh. Bahkan, ia tidak mau memeriksakan diri ke dokter sebelum melakukan pelayaran terkenalnya dengan kapal HMS Beagle (tempat teori evolusi Darwin muncul), karena takut tidak diizinkan.

"Saya bermasalah dengan jantung berdebar dan nyeri di jantung," tulisnya dalam buku hariannya. “Seperti kebanyakan anak muda yang bodoh, terutama yang hanya memiliki sedikit pengetahuan medis, saya yakin bahwa saya mengidap penyakit jantung. Saya tidak berkonsultasi dengan dokter mana pun, karena saya takut jika saya dinyatakan tidak sehat untuk pelayaran tersebut."

4. Charles Darwin menderita penyakit mental

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahuipotret lukisan Charles Darwin (commons.wikimedia.org/Harold B. Lee Library)

Selain penyakitan, Charles Darwin juga menderita gangguan kecemasan. Sebagaimana yang dicatat Live Science, beberapa sejarawan berpendapat bahwa penyakit fisiknya mungkin bersifat psikosomatis (berasal dari pikiran dan tubuh). Atau dengan kata lain, penyakit tersebut mungkin diperburuk oleh kecemasan dan stres yang dialaminya. 

Hubungan buruk Charles Darwin dengan ayahnya kemungkinan besar yang menyebabkan masalah gangguan kecemasannya. Bahkan, ketika Darwin sudah putus asa dari kariernya sebagai dokter, ia masih memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan restu dari ayahnya terkait minat yang disukainya. Selain itu, setelah Robert Darwin meninggal pada tahun 1848, Charles Darwin mengalami gangguan saraf.

Gail Saltz, seorang profesor psikiatri di Sekolah Kedokteran Weill-Cornell Rumah Sakit Presbyterian New York, berpendapat bahwa Darwin mungkin juga menderita depresi. "Setelah kematian ayahnya, Charles Darwin melewati masa-masa yang sangat sulit. Ada juga masa di mana dia mempunyai gagasan-gagasan, menuliskan gagasannya tersebut, tetapi tidak mempublikasikannya. Disinilah dia mengalami depresi." Itu juga yang menjelaskan mengapa dia menunda teorinya tersebut selama 20 tahun lamanya.

5. Istri Charles Darwin takut jika suaminya masuk neraka

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahuipotret Emma Darwin (1808-1896) (commons.wikimedia.org/George Richmond)

Pada tahun 1800-an, agama masih mengalahkan ilmu pengetahuan. Hal ini seperti yang dialami istri Charles Darwin sendiri. Seperti yang dijelaskan NPR, Emma Darwin adalah seorang Kristen yang taat. Gagasan suaminya terkait ilmu pengetahuan dan mengesampingkan agama, sangat mengganggu Emma.

Emma Darwin percaya bahwa rasa cinta bisa abadi selama kedua belah pihak beragama Kristen. Jadi, jika salah satu pasangan menyimpang dari agama Kristen, maka mereka tidak akan dipertemukan kembali di surga. Emma takut jika roh suaminya tidak mendapatkan tempat yang layak setelah meninggal. Namun, yang paling Emma khawatirkan adalah dia tidak kekal di akhirat bersama suaminya, karena suaminya berada di neraka akibat keyakinannya yang menyimpang. 

Charles Darwin memang tidak religius seperti istrinya, tetapi dia juga merasakan kekhawatiran terhadap istrinya. Darwin memang tidak percaya dengan takhayul yang diceritakan dalam agamanya. Akan tetapi, Darwin sangat mencintai istrinya. Mungkin salah satu dari banyak alasan mengapa dia butuh waktu lama untuk menerbitkan On the Origin of Species adalah karena dia khawatir jika buku yang ditulisnya itu berdampak pada mental istrinya.

6. Istri Charles Darwin adalah sepupunya sendiri

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang DiketahuiEmma, Charles Darwin, dan anak mereka (commons.wikimedia.org/Litchfield)

Charles Darwin menikah dengan sepupunya sendiri, dan itu bukanlah hal yang dianggap aneh pada saat itu. Seperti yang dicatat Scientific American, istri Darwin, Emma, ​​​​adalah putri dari kakak laki-laki ibunya, dengan kata lain, sepupunya sendiri. Darwin baru memahami risiko menikah dengan saudaranya sendiri ketika dia melakukan penelitian.

Sebagian besar penelitian yang ia lakukan saat mengembangkan teori evolusinya melibatkan perkawinan silang dan perkawinan sedarah. Darwin dapat melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa perkawinan sedarah sering kali menghasilkan keturunan yang lebih lemah dibandingkan yang tidak. Hal ini sangat meresahkannya. Darwin bahkan menulis surat kepada temannya terkait keresahannya ini.

Perkawinan sedarah dapat menyebabkan kelainan genetik, dan juga dapat menimbulkan masalah yang tidak terdeteksi lainnya. Anak yang lahir dari orang tua yang memiliki hubungan dekat satu sama lain mungkin lebih rentan tertular penyakit menular. Tiga anak Darwin sendiri meninggal karena penyakit menular sebelum mencapai usia remaja.

7. Putri sulung Charles Darwin meninggal setelah perayaan ulang tahunnya yang kesepuluh tahun

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahuipotret Annie Darwin, putri Charles dan Emma Darwin di tahun 1849 (commons.wikimedia.org/Unknown photographer)

Charles dan Emma Darwin kehilangan dua anak mereka saat masih bayi: satu anak meninggal pada usia 23 hari, dan satu lagi meninggal pada usia 18 bulan. Kematian putri sulung Darwinlah yang memberikan dampak paling besar pada dirinya. Annie Darwin meninggal di usia sepuluh tahun karena penyakit tuberkulosis. “Kita telah kehilangan kebahagiaan Rumah Tangga,” tulis Darwin, “dan penghiburan di hari tua kita.”

Darwin juga mendapatkan pencerahan setelah kematian Annie. Namun, alih-alih meninggalkan ide-ide ilmiahnya dan kembali ke agamanya, Darwin malah menemukan kenyamanan dalam ide-ide ilmiahnya tersebut. Dalam buku On the Origin of Species, yang diterbitkan delapan tahun setelah kematian Annie, Darwin menulis tentang lingkaran kehidupan, dan bagaimana perjuangan dan penderitaan dari spesies yang berevolusi, yang akhirnya menghasilkan manusia, makhluk yang mampu merenungkan kehidupan dan menghargai kehidupan. Dia menjelaskan bahwa meskipun kematian adalah sesuatu yang mengerikan, tetapi kematian bertanggung jawab atas keberagaman dan keindahan dunia.

8. Teori evolusi Charles Darwin membuatnya merasa bersalah

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahuipatung Charles Darwin di museum Sejarah Alam London (commons.wikimedia.org/LukeLynch

Teori Charles Darwin di buku On the Origin of Species menghapus keyakinan pribadinya terhadap kisah penciptaan dalam Alkitab. Ide-ide tersebut tidak menghadirkan Tuhan dalam penciptaan semua makhluk hidup di dunia. Jadi, menurut Darwin, manusia tidak diciptakan oleh Tuhan, maka mereka juga tidak memiliki tanggung jawab kepada-Nya. Di masa itu, teori seperti ini sangat amat ditentang oleh kebanyakan orang.

Penolakan Darwin terhadap kisah penciptaan juga tidak membuatnya berpuas diri. Kenyataannya, teorinya itu justru sangat menyusahkannya. Teorinya tentang sesuatu yang menyimpang dari agama bukanlah sesuatu yang dianggap enteng. Sebaliknya, hal itu merupakan beban seumur hidup yang harus ditanggung Charles Darwin. 

9. "Bapak Evolusi" bisa saja jatuh kepada orang lain, jika Charles Darwin tidak menerbitkan bukunya

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahuipotret Alfred Russel Wallace (commons.wikimedia.org/James Marchant)

Teori evolusi adalah salah satu gagasan ilmiah terpenting dalam sejarah. Akan tetapi, Charles Darwin memerlukan waktu 20 tahun sebelum ia merasa siap untuk menunjukkannya kepada publik. Saat buku itu diterbitkan, itu dilakukannya karena dia takut jika orang lain akan mengalahkannya.

Seperti yang ditulis BBC, pada tahun 1858, Charles Darwin menerima surat dari seorang ilmuwan bernama Alfred Russel Wallace. Wallace terinspirasi oleh Darwin untuk melakukan perjalanannya sendiri, seperti yang dilakukan Darwin dengan kapal HMS Beagle-nya. Selama perjalanannya, Wallace sampai pada teorinya sendiri tentang seleksi alam. 

Wallace menulis surat kepada Darwin untuk meminta nasihat tentang cara mempublikasikan gagasannya, yang akhirnya menimbulkan masalah bagi Darwin. Haruskah dia buru-buru mempublikasikan teorinya sebelum Wallace sampai menerbitkan teorinya terlebih dahulu. Atau, haruskah dia membiarkan Wallace menerbitkan gagasan yang telah dia pegang selama 20 tahun.

Karya Wallace dan karyanya dipresentasikan pada pertemuan Linnean Society, badan sejarah alam terkemuka di Inggris. Meski begitu, Darwinlah yang kita ingat sebagai “bapak evolusi”, dan Wallace bisa dibilang terlupakan.

10. Charles Darwin kehilangan anaknya yang masih bayi saat di momen-momen penting hidupnya

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahuipotret Emma Darwin (istri Charles Darwin) bersama putra kesepuluh mereka, Charles Waring Darwin, yang meninggal sebelum ulang tahunnya yang kedua (commons.wikimedia.org/William Darwin)

Teori Charles Darwin kemudian dipresentasikan kepada organisasi sejarah alam paling penting di Inggris, mengakhiri penundaannya selama 20 tahun. Namun, Darwin tidak dapat menghadiri presentasi tersebut, karena putranya yang berusia 18 bulan menderita demam berdarah dan meninggal dua hari sebelumnya. Darwin pun lebih memilih menghadiri pemakaman putranya.

Charles Waring adalah anak terakhir Darwin, lahir ketika istrinya, Emma, berusia 48 tahun. Dilansir American Society of Hematology, Charles Jr. bukanlah anak normal pada umumnya, meski saat itu belum ada diagnosis terkait kondisinya. Darwin sendiri mengakui bahwa putranya memiliki keterbelakang dalam berjalan dan berbicara. Namun, putranya itu sangat manis, tenang, dan ceria.

Para dokter modern mengira bahwa Charles Jr. mungkin menderita sindrom Down. Ditambah lagi, pada masa itu, demam berdarah merupakan penyakit yang mematikan dengan tingkat kematian sebesar lima persen. Selain itu, orang dengan sindrom Down mungkin lebih rentan terhadap penyakit menular, dan Charles Jr. mungkin terserang demam berdarah.

11. Banyak orang yang membenci Teori Darwin

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahuikarikatur Charles Darwin sebagai seekor kera yang diterbitkan di majalah The Hornet (commons.wikimedia.org/University College London Digital Collections/Unknown author)

Mantan pendukung Charles Darwin di Universitas Cambridge tidak terlalu terkesan dengan karya Darwin. Seperti yang dicatat The Lancet, mereka menyebut karyanya "kotor" dan "kepercayaan ilmiah yang tidak berdasar". Bukan hanya para akademisi yang kecewa dengan pernyataan Darwin tentang manusia yang berevolusi dari kera, tapi hampir semua orang.

Banyak orang yang secara terbuka mengecam gagasan Charles Darwin. Darwin juga dijadikan olok-olokan dalam kartun dan menjadi sasaran lelucon serta hinaan publik. Darwin sendiri tidak mau meladeni masalah tersebut. Dia bahkan tidak membela diri, malah menyerahkan masalah itu kepada para pendukungnya.

Ya, Darwin dianggap sebagai seorang penjahat di mata orang-orang beriman. Akan tetapi, semua orang membeli bukunya. Edisi pertama terjual habis bahkan sebelum dirilis. Namun, Darwin peka terhadap kritik tersebut dan terus mengedit teksnya sehingga menyatakan bahwa seleksi alam juga merupakan bagian dari rancangan Tuhan. Jadi, dia mundur dari ide-idenya sendiri di bawah beban kritik negatif tersebut.

Baca Juga: Kisah Pahit Raja Bone La Tenri Ruwa, Dilengserkan Usai Memeluk Islam

12. Kematian Charles Darwin

Penuh Tantangan, 12 Kisah Hidup Charles Darwin yang Jarang Diketahuiilustrasi ukiran kayu upacara pemakaman Charles Darwin di Westminster Abbey, 26 April 1882 (commons.wikimedia.org/Wellcome Library, London)

Dilansir History, Darwin meninggal di usia tua. Bermula ketika dia merasakan pusing saat memanjat tebing di usia 73 tahun. Dari kejadian ini, kondisinya terus memburuk selama sekitar tiga bulan.

Namun, terlepas dari keraguannya mengenai agama dan tentang kehidupan setelah kematian, Darwin sudah merasa damai saat ajalnya tiba. “Saya sama sekali tidak takut mati,” kata Darwin kepada istrinya. "Ingatlah betapa baiknya kamu sebagai istri bagiku. Beritahu semua anakku untuk mengingat betapa baiknya mereka kepadaku."

Diagnosis postmortem belum ada lebih dari satu abad setelah kematiannya, tetapi dokter dapat menebak penyebab kematian Charles Darwin. Ada yang berpendapat bahwa Darwin mengidap penyakit Chagas, yaitu penyakit yang ditularkan melalui gigitan kumbang pembunuh, salah satu hewan paling berbahaya di dunia. Jika tidak diobati, Chagas menyebabkan penyakit jantung, dan gejala Darwin konsisten dengan gagal jantung.

Charles Darwin meninggal saat ditemani dengan istrinya dan beberapa teman dekatnya. Darwin ingin dimakamkan di pemakaman setempat, yang digambarkannya sebagai "tempat termanis di muka bumi", namun para penggemarnya malah menguburkannya di Westminster Abbey. Bertentangan dengan rumor yang beredar setelah kematiannya, Darwin tidak menarik kembali teorinya atau memeluk agama di akhir hidupnya.

Mungkin fakta-fakta yang kita tahu mengenai Charles Darwin hanyalah masalah teori dan kontroversialnya. Akan tetapi, siapa sangka jika kehidupannya penuh dengan tantangan, tragedi, dan juga kesedihan. Kehilangan orangtuanya, tiga anaknya, dan pertentangan istrinya terkait gagasan-gagasannya, membuat Charles Darwin mengalami kepedihan mendalam, membuatnya menderita masalah kesehatan baik fisik dan mental.

Baca Juga: Jejak Relasi Orang Makassar dan Aborigin, Sahabat dari Seberang Lautan

Amelia Solekha Photo Community Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya