Mengenal Apa Itu La Nina dan Dampaknya Terhadap Iklim

BMKG memprediksi datangnya La Nina pada akhir 2021

Makassar, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan peringatan dini agar mewaspadai datangnya La Nina pada akhir tahun 2021.

Menurut siaran pers BMKG, La Nina diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga sedang, setidaknya hingga Februari 2022. Diprediksi curah hujan bulanan akan meningkat sekitar 20-70 persen di atas normal. Sehingga perlu diwaspadai dampak berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan La Nina? Berikut ini penjelasannya dikutip dari laman resmi BMKG.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Potensi Bencana Dampak La Nina di Sulsel

1. La Nina: anomali iklim global

Mengenal Apa Itu La Nina dan Dampaknya Terhadap IklimPotensi La Nina di Indonesia ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

La Nina merupakan fenomena iklim global yang ditandai dengan menurunnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur. Kondisi itu biasanya diikuti dengan berubahnya pola sirkulasi Walker (sirkulasi atmosfer arah timur
barat yang terjadi di sekitar ekuator) di atmosfer yang berada di atasnya
dan dapat mempengaruhi pola iklim dan cuaca global.

Kondisi La Nina dapat berulang dalam beberapa tahun sekali dan setiap kejadian
dapat bertahan sekitar beberapa bulan hingga dua tahun.

Saat La Nina, angin di sepanjang Pasifik tropis menguat dan terjadi peningkatan upwelling di sepanjang khatulistiwa dan pantai barat Amerika Selatan. Sirkulasi Walker bergeser ke barat sehingga terjadi peningkatan konveksi dan peluang terjadinya hujan di wilayah
Pasifik barat, Indonesia dan Australia. Suhu permukaan laut di sepanjang khatulistiwa bisa turun hingga 4°C di bawah normal.

2. Penyebab terjadinya La Nina

Mengenal Apa Itu La Nina dan Dampaknya Terhadap IklimIlustrasi Angin Topan (IDN Times/Mardya Shakti)

La Nina dan fenomena sebaliknya, El Nino, terjadi akibat interaksi antara permukaan laut
dan atmosfer di Pasifik tropis. Perubahan suhu muka laut di wilayah ini mempengaruhi atmosfer di atasnya.

Perubahan atmosfer juga mempengaruhi perubahan suhu dan arus laut melalui mekanisme umpan balik (feedback) atmosfer-laut. Sistem interaksi atmosfer-laut ini berosilasi antara kondisi hangat (El Nino) ke netral atau dingin (La Nina) rata-rata memiliki siklus setiap 3-4 tahun dan mempengaruhi pola iklim di seluruh dunia setiap 3-4 tahun.

Umumnya La Nina didahului penumpukan massa air dari bawah permukaan laut Samudera Pasifik yang lebih dingin dibandingkan normalnya. Kemudian, angin pasat timur menguat menyebabkan meningkatnya upwelling (naiknya massa air laut yang lebih dingin dari bagian dalam ke permukaan laut) di lepas pantai barat Amerika Selatan dan di sepanjang ekuator Pasifik, dan suhu permukaan laut turun di bawah normal.

3. Dampak La Nina secara global dan untuk wilayah Indonesia

Mengenal Apa Itu La Nina dan Dampaknya Terhadap IklimIlustrasi Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

La Nina, seperti El Nino, berdampak terhadap pola iklim global, termasuk Indonesia. Selama La Nina, biasanya daerah tropis mengalami iklim yang lebih basah dibandingkan biasanya.

La Ninaa memberikan dampak yang beragam di wilayah Indonesia, terutama dampak terhadap curah hujan bulanan dan musiman. Pada bulan Juni-Juli-Agustus (JJA), La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir di sebagian besar wilayah Indonesia. Pada bulan September-Oktober-November (SON), La Nina berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia, sedangkan pada Desember-Januari-Februari (DJF), dan Maret-April-Mei (MAM), La Nina berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur.

Peningkatan curah hujan saat La Nina umumnya berkisar 20-40 persen lebih tinggi dibandingkan curah hujan saat tahun Netral. Namun, terdapat juga beberapa wilayah yang
mengalami peningkatan curah hujan lebih dari 40 persen.

4. Pentingnya memprediksi La Nina

Mengenal Apa Itu La Nina dan Dampaknya Terhadap IklimANTARA FOTO/Asep Fathultahman

Prediksi La Nina yang akurat akan berguna dalam peringatan dini dan antisipasi terjadinya iklim ekstrem yang berasosiasi dengan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan.

Prediksi ini juga dapat membantu kita untuk mengurangi kerugian dan biaya yang ditimbulkan oleh bencana hidrometeorologis. Prediksi awal terjadinya La Nina ini bermanfaat dalam membantu perencanaan dan pengelolaan berbagai sektor seperti sumber daya air, energi, transportasi, pertanian, kehutanan, perikanan serta menghindari atau mengurangi potensi kerugian yang lebih besar.

Selain itu, kejadian La Ninajuga memberikan dampak positifnya untuk beberapa komoditas pertanian, misalnya perkebunan karet yang lebih produktif.

Baca Juga: 5 Tips Supaya Kamu Gak Gampang Sakit di Musim Hujan

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya