Amaliyah Ramadan dan Jejak Spiritual Masa Kecil

Masih ingat momen berburu tanda tangan ustaz?

Bagi anak-anak yang tumbuh di tahun 90an atau awal 2000an, bulan Ramadan tak sekadar identik dengan puasa, tarawih, dan takjil. Ada satu hal yang juga menandai kenangan di masa kecil itu, yaitu buku Amaliyah Ramadan. Buku kecil penuh kolom dan tabel yang menemani hari-hari di bulan suci.

Buku Amaliyah Ramadan biasanya dibagikan buat anak-anak SD jelang libur Ramadan. Disebut begitu, karena umumnya di masa itu anak sekolah memang libur sekolah sepanjang bulan Ramadan, hingga beberapa hari setelah lebaran Idul Fitri. Harapannya, pemegang buku bisa mencatat setiap aktivitas ibadahnya selama berpuasa di buku itu.

Seperti namanya, buku itu merupakan catatan amalan yang dikerjakan pemiliknya selama bulan Ramadan. Di dalamnya ada kolom-kolom yang diisi dengan ibadah yang dijalankan dari hari ke hari. Dari puasa harian, salat fardu, tarawih, dan lainnya, kolomnya dicentang satu per satu, menandakannya telah dikerjakan.

Pada halaman lain ada kolom tausiyah. Ini biasanya berisi poin-poin penting dari ceramah yang didengarkan saat salat tarawih, salat Jumat, atau lainnya. Lalu ada halaman tadarus Alquran yang kolomnya disi dengan jumlah ayat suci dibaca setiap hari. Ada juga kolom khusus untuk mencatat hafalan surat-surat pendek.

Di masa itu, anak-anak berangkat salat tarawih di masjid menenteng buku Amaliyah Ramadan jadi pemandangan biasa. Salat tarawih jadi puncak keseruan mengisi buku itu, karena merupakan saat berburu tanda tangan ustaz. Dengan penuh semangat, kita berkeliling masjid setelah tarawih, mencari ustaz yang ceramahnya kita dengarkan. Mendapatkan tanda tangan ustaz di buku amaliyah bagaikan sebuah pencapaian membanggakan.

Bagi anak 90an, buku amaliyah bukan sekadar buku catatan. Ia adalah saksi bisu perjalanan spiritual di bulan Ramadan. Ia adalah pengingat manis tentang masa kecil yang penuh dengan kehangatan. Buku yang mengasahmu bersikap disiplin sekaligus berlatih jujur, karena apa kebenaran isinya hanya diketahui pemiliknya.

Amaliyah Ramadan sejatinya merupakan sebuah panduan untuk meningkatkan motivasi ibadah bagi anak-anak. Mencatat ibadah di buku amaliyah memberikan visualisasi progres ibadah, memicu rasa senang dan termotivasi untuk terus beribadah. Kebiasaan mengisinya juga melatih kedisiplinan mengatur waktu dan komitmen terhadap ibadah.

Buku itu membantu anak memahami esensi Ramadan dan menumbuhkan kecintaan terhadap bulan suci ini. Pencatatan ibadah mendorong introspeksi dan usaha untuk meningkatkan kualitas ibadah sejak kecil. Di sisi lain, kebiasaan disiplin dan tekun dalam mengisi buku amaliyah menunjang pembentukan karakter Islami pada anak.

Buku Amaliyah Ramadan bukan sekadar buku catatan, melainkan sarana berharga untuk meningkatkan keimanan, motivasi, dan kedisiplinan anak di bulan suci. Lebih dari itu, buku amaliyah menjadi pengingat indah masa kecil yang penuh dengan kehangatan iman.

Baca Juga: Tugas Ramadan, 7 Meme Bocah Berebut Minta Tanda Tangan Imam Tarawih

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya