5 Brand Ponsel Resmi yang Sekarang Sudah Tidak Dijual di Indonesia!

OnePlus pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2015. Saat itu, mereka hanya berjualan di gerai online saja, dengan tujuan memangkas biaya distribusi. Jika di negara lain OnePlus menggunakan sistem undangan, di Indonesia tidak seperti itu. OnePlus sendiri berada dalam satu grup bersama vivo, OPPO, Realme dan iQOO.

Produk mereka di Indonesia hanya ada tiga, yaitu OnePlus One, OnePlus 2 dan OnePlus X. Tahun 2016, OnePlus akhirnya berhenti menjual produknya di Indonesia karena tidak memenuhi regulasi TKDN sebesar 30% yang ditetapkan pemerintah untuk perangkat dengan jaringan 4G. Sempat ada isu OnePlus akan kembali, namun hingga kini belum ada kepastian. 

Di Indonesia, masyarakat tahu bahwa hanya ada satu merek ponsel dari Korea Selatan yaitu Samsung. Sebenarnya, LG juga pernah menjual ponselnya di Indonesia hingga tahun 2018. LG sendiri sudah berhenti menjual ponsel secara global sejak tahun 2021.

LG dikenal sebagai brand yang sering berinovasi dengan ponselnya. Sayangnya, penjualannya bisa dikatakan kurang memuaskan. Meskipun begitu, LG masih menjual produk elektronik mereka seperti televisi, kulkas, oven, mesin cuci dan lain sebagainya.

Di Indonesia, Sony dikenal sebagai brand yang menjual produk seperti televisi, audio mobil, kamera dan speaker. Mereka juga sempat menjual ponselnya di Indonesia, namun tidak terlalu laku karena harganya cukup mahal. Di Indonesia, kebanyakan masyarakat mencari ponsel yang kaya fitur dengan harga terjangkau.

Di awal tahun 2000an, ada brand Sony Ericsson yang cukup terkenal. Brand ini merupakan kerjasama antara Sony dan Ericsson. Kedua brand ini akhirnya berpisah pada tahun 2011. Setelah berjuang di pasar Indonesia dengan nama Sony, akhirnya pada tahun 2016, Sony menyerah karena ketatnya persaingan pasar.

Motorola sendiri sudah cukup terkenal dikalangan masyarakat Indonesia. Namun, sejak banyak ponsel Tiongkok yang dijual di Indonesia, Motorola perlahan meredup dan akhirnya pergi pada tahun 2018.

Motorola dikenal sebagai merek yang sering membuat ponsel unik dan futuristik. Misalnya, Moto Z yang bisa dijadikan proyektor dengan memasang MotoMods nya. Namun, melihat perkembangan Motorola dalam membuat ponsel, seharusnya mereka bisa bersaing di Indonesia, dengan catatan harganya tidak terlalu mahal karena masyarakat Indonesia masih melihat harga sebagai acuan utama saat membeli ponsel.

Lenovo sebenernya sudah mengakuisisi Motorola sejak 2014. Meski keduanya sudah tidak berjualan ponsel di Indonesia, Lenovo masih mengembangkan ponsel di negara lain. Ponselnya yang paling ramai dibahas saat itu adalah seri Lenovo Legion yang juga memiliki versi laptopnya.

Lenovo sempat menjual model Lenovo K9 pada 2018 lalu lewat InOne Technology yang merupakan pihak ketiga dan menjadi distributor resmi ponsel Lenovo. Tahun 2019, InOne meluncurkan Lenovo A5. Meskipun sudah tidak berjualan ponsel, Lenovo masih berbisnis di Indonesia dengan menjual laptop dan komputer.

Kelima brand ini tidak cukup kuat untuk menandingi ponsel Tiongkok yang dikenal murah dan kaya fitur. Lenovo dan Motorola seharusnya masih sanggup, namun akhirnya tetap menyerah. Dari kelima brand ini, apakah ada yang pernah kamu coba?