Kerusakan Hulu Sungai Jadi Faktor Utama Penyebab Banjir di Makassar

WALHI Sulsel sebut hujan hanya pemicu, bukan penyebab

Makassar, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan, telah menganalisis faktor utama penyebab banjir di Kota Makassar. Dua lokasi banjir terparah terjadi di Kompleks Kodam III, Kecamatan Tamalanrea dan Perumnas Antang di Kecamatan Manggala.

"Banjir di Makassar itu ada dua jenisnya. Yang pertama itu banjir kiriman dan kedua banjir karena genangan," kata Direktur Eksekutif WALHI Sulsel Muhammad Al Amin saat berbincang dengan IDN Times, Rabu (23/12/2020).

1. Banjir kiriman karena hulu sungai rusak

Kerusakan Hulu Sungai Jadi Faktor Utama Penyebab Banjir di MakassarAliran air Sungai Jeneberang pada awal 2019. IDN Times / Aan Pranata

Amin menjelaskan, banjir kiriman umumnya melanda kawasan pemukiman warga yang berbatasan langsung dengan daerah lainnya. Biasanya, daerah perbatasan dikelilingi anak sungai. Amin menyebut, anak sungai berasal dari Jeneberang, Kabupaten Gowa dan sungai di Kabupaten Maros.

"Kondisi anak sungai dua daerah itu mengalami degradasi. Penurunan," ujar Amin.

Menurut Amin, degradasi sungai terjadi akibat masifnya aktivitas yang merusak di bagian hulu. Mulai dari penebangan liar, hingga aktivitas pertambangan. Eksploitasi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan, jelas Amin, mengakibatkan daya dukung sungai menurun.

"Aliran-aliran sungai itu juga mengalami pendangkalan. Karena hulunya yang rusak," jelas Amin.

Pendangkalan sungai akibat kerusakan di hulu, menyebabkan fungsi pengendalian arus air tidak berjalan. Akhirnya sungai meluap lalu mengalir ke kawasan pemukiman. Amin menampik asumsi bahwa banjir terjadi akibat tingginya intensitas curah hujan. "Sekali lagi hujan itu hanya pemicu. Bukan penyebab," ungkap Amin.

2. Banjir genangan karena drainase yang buruk

Kerusakan Hulu Sungai Jadi Faktor Utama Penyebab Banjir di MakassarSejumlah pengendara menerobos banjir di Jalan Paccerakkang, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (18/12/2020). ANTARA FOTO/Arnas Padda

Sementara banjir jenis genangan, menurut Amin, adalah banjir yang terjadi akibat buruknya sistem penataan dan pengelolaan drainase. Banjir jenis ini biasanya terjadi di kawasan perumahan elite dan jalan-jalan utama. "Karena drainasenya buruk, maka air yang seharusnya mengalir, tidak dapat tempat. Makanya tertampung di dataran yang rendah," ucap Amin.

Amin menyatakan, banjir genangan akan terus terjadi apabila drainase tidak dibenahi dengan baik. Amin mendesak agar pemerintah melalui pejabat yang berwenang untuk bertanggung jawab. Pemerintah diminta mengevaluasi jajaran untuk memperbaiki sistem penataan pembuangan atau saluran air yang ada di Kota Makassar.

Selain itu, Amin juga meminta agar pemerintah daerah ikut berperan mengatasi masalah yang menyebabkan kerusakan di hulu dan daerah aliran sungai (DAS). "Yang bertanggung jawab ada dua. Pihak Balai Pompengan Jeneberang dan gubernur. Karena ini masalah bersama. Apalagi kondisi banjirnya sudah lintas kabupaten," imbuh Amin.

Baca Juga: Upaya Pemulihan Mental Anak di Lokasi Pengungsian Banjir Makassar

3. Dua anak sungai dari kabupaten Gowa dan Maros meluap

Kerusakan Hulu Sungai Jadi Faktor Utama Penyebab Banjir di MakassarWarga di Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, mengungsi karena kebanjiran. IDN Times/Sahrul Ramadan

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Rusli menambahkan, banjir yang terjadi di Kelurahan Katimbang Kecamatan Biringkanaya dan Perumnas Antang di Kecamatan Manggala, akibat meluapnya anak sungai yang membatasi dua kawasan itu.

Rusli menyebut, Perumnas Antang berbatasan langsung dengan anak sungai yang mengalir dari Gowa. Sementara Biringkanaya berbatasan dengan anak sungai yang mengalir dari Maros. "Ditambah dengan hujan dalam beberapa hari terakhir ini, makanya kan airnya meluap. Sehingga air mengalirnya ke pemukiman warga," imbuh Rusli.

Saat ini kata Rusli, personelnya masih disiagakan di sejumlah lokasi banjir yang tersebar di Makassar. Warga dievakuasi di lokasi penampungan sementara sembari menunggu kondisi betul-betul membaik.

"Kita koordinasi juga dengan dinas sosial dan unsur-unsur lainnya," kata Rusli.

Baca Juga: Korban Banjir di Makassar Mengungsi Bersama Bayi Usia 2 Minggu 

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya