Gelombang Tinggi, Nelayan di Sulsel Diminta Waspada

Intensitas hujan di Sulsel meningkat di Desember

Makassar, IDN Times - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mencatat peningkatan ketinggian gelombang di wilayah perairan Sulawesi Selatan.

Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Makssar Hanafi Hamzah mengingatkan nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di pesisir dan laut agar waspada. Gelombang tinggi paling signifikan di perairan Sabalana, Kepulauan Selayar.

"Beberapa tempat di perairan kita di Sulsel memang kalau kita pantau, ketinggian gelombangnya itu bisa mencapai 2,5 meter," kata Hanafi saat dihubungi IDN Times, Jumat (4/12/2020).

Baca Juga: 3 Tips Aman Berkendara Saat Hujan, Jangan Salah Memilih Jas Hujan! 

1. Ketinggian gelombang bisa meningkat sewaktu-waktu

Gelombang Tinggi, Nelayan di Sulsel Diminta WaspadaANTARA FOTO/Septianda Perdana

Hanafi menerangkan, peningkatan tinggi gelombang sebagai dampak suaca ekstrem. Belakangan ini terjadi hujan dengan intensitas lebat ditambah angin kencang yang memicu gelombang di wilayah perairan.

"Ketinggian gelombang itu sangat mengganggu kapal-kapal nelayan dan aktivitas pelayaran," ujar Hanafi.

Menurut Hanafi, ketinggian gelombang idealnya berkisar satu hingga dua meter. Masyarakat yang beraktivitas di perarian diharapkan tetap waspada, sebab ketinggian gelombang bisa meningkat sewaktu-waktu.

"Masyarakat berhati-hati selama 24 jam. Karena ada jeda, dimana ketinggian gelombang tidak signifikan," ucap Hanafi.

2. Intensitas hujan di Makassar dan daerah lain meningkat

Gelombang Tinggi, Nelayan di Sulsel Diminta WaspadaIlustrasi Hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Hanafi mengatakan, beberapa hari ke depan Kota Makassar dan sembilan daerah lainnya sangat berpotensi diguyur hujan dengan intensitas yang cukup lebat. Daerah yang dimaksud, antara lain, Kabupaten Pinrang bagian utara, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Takalar, sebagian Jeneponto dan sebagian Bantaeng.

"Desember ini sudah masuk (musim hujan). Ini masih awalnya," ucap Hanafi.

Musim hujan, kata Hanafi, ditandai dengan jumlah curah hujan dalam dasarian, atau dalam 10 hari, yang lebih dari 50 milimeter. Peningkatan curah hujan juga dipengaruhi akibat gumpalan awan cumolonimbus.

"Jadi peluang untuk terjadinya hujan dan awan CB (cumolonimbus) ini sangat besar," Hanafi menerangkan.

3. Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2021

Gelombang Tinggi, Nelayan di Sulsel Diminta WaspadaIlustrasi hujan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Lebih lanjut, Hanafi menyebut intensitas hujan akan perlahan meningkat dalam beberapa waktu ke depan. Puncaknya diperkirakan pada awal tahun depan.

"Kita prediksi, puncaknya nanti itu pada Januari sampai dengan Februari 2021," katanya.

Hanafi kembali mengingatkan agar masyarakat selalu waspada. Selain di laut yang berpotensi memicu gelombang tinggi akibat hujan, masyarakat di darat juga diminta waspada mengantisipasi hujan disertai angin kencang. Tahun ini akan sedikit berbeda karena fenomena la nina.

"Jadi kami tetap akan pantau terus perkembangannya dan informasikan ke masyarakat," jelas Hanafi.

Baca Juga: Waspada! Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Perairan Indonesia

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya