Dinsos Sulsel Atur Jadwal Pemulangan Pengungsi Gempa Sulbar

107 pengungsi akan dipulangkan ke Jawa dan Kalimantan

Makassar, IDN Times - Sebanyak 107 orang korban terdampak gempa di Sulawesi Barat, saat ini masih mengungsi di Kantor Pusat Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak (PPRSA) Inang Matutu, Dinas Sosial Sulawesi Selatan di Jalan Tamalate, Kota Makassar, Rabu (20/1/2021).

Para pengungsi tersebut berasal dari dua daerah terdampak gempa Magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat 15 Januari. "Yang kita tampung pendatang di Sulbar yang rata-rata dari Jawa Timur, Jawa Tengah sampai Kalimantan Timur," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinsos Sulsel Gemala Faoza kepada jurnalis saat ditemui di kantornya, Rabu siang.

1. Dinsos koordinasi dengan PT Pelni dan TNI-AU untuk memulangkan pengungsi ke daerah asalnya

Dinsos Sulsel Atur Jadwal Pemulangan Pengungsi Gempa SulbarKorban gempa di Sulbar mengungsi di Kantor Dinsos Sulsel. IDN Times/Istimewa

Gemala menjelaskan, 107 pengungsi yang kini ditangani Dinsos Sulsel, merupakan bagian dari 686 pengungsi lainnya yang diterbangkan dari Sulbar ke Kota Makassar, melalui Lanud Hasanuddin sejak awal bencana hingga Selasa 19 Januari. 

Sebagian besar pengungsi itu, kata Gemala, dijemput oleh keluarga masing-masing yang berada di sejumlah daerah di Sulsel. Sementara sisanya kini menunggu untuk dipulangkan ke daerah asalnya di beberapa kota di Indonesia.

"Kita lagi berkoordinasi dengan PT Pelni dan TNI-AU, sekiranya bisa dibantu memulangkan pengungsi," jelas Gemala.

2. Total 107 pengungsi di UPT PPRSA Inang Matutu berasal dari 25 kepala keluarga

Dinsos Sulsel Atur Jadwal Pemulangan Pengungsi Gempa SulbarAnak-anak pengungsi korban gempa Sulbar, ikuti trauma healing di UPT PPRSA Inang Matutu, Dinsos Sulsel. IDN Times/Sahrul Ramadan

Dinsos Sulsel mencatat, ratusan pengungsi di UPT PPRSA terdiri dari 25 Kepala Keluarga. Rinciannya, 61 orang dewasa, 18 remaja, 14 anak-anak dan 14 balita. Mereka masih menunggu hasil koordinasi Dinsos Sulsel dengan instansi terkait untuk jadwal pasti pemulangan ke daerah asal. "Termasuk kami sampaikan juga ke pimpinan," ucap Gemala.

Sebelum dipulangkan kembali, ratusan pengungsi juga sementara menunggu hasil swab test mereka. Dinsos bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sulsel untuk mengecek kondisi kesehatan pengungsi yang sudah beberapa hari tinggal di lokasi penampungan. Jika ada yang diketahui terpapar COVID-19, mereka diwajibkan isolasi di lokasi karantina milik Pemprov Sulsel.

Baca Juga: Pengungsi Gempa Mamuju Sulbar Dipusatkan di Dua Titik

3. Anak-anak korban gempa Sulbar ikuti proses trauma healing

Dinsos Sulsel Atur Jadwal Pemulangan Pengungsi Gempa SulbarAnak-anak pengungsi korban gempa Sulbar, ikuti trauma healing di UPT PPRSA Inang Matutu, Dinsos Sulsel. IDN Times/Sahrul Ramadan

Lebih lanjut kata Gemala, pihaknya menanggung semua kebutuhan hidup pengungsi di lokasi penampungan. Khusus anak-anak, Dinsos menyediakan layanan psikologis untuk memulihkan kondisi fisik dan mental pascabencana. "Mereka, anak-anak dan balita ini ikut proses trauma healing bersama tim kita di sini," ungkap Gemala.

Puluhan anak-anak diajak bermain bersama pendamping di lokasi penampungan. Dinsos menyediakan ruangan khusus untuk mereka yang tengah menjalani proses pemulihan. "Hampir setiap hari kami melalukan ini. Jadi agar traumanya bisa dihilangkan bertahap. Sambil menunggu semua proses pemberangkatan mereka rampung," imbuh Gemala.

Baca Juga: Kedinginan di Tenda Darurat, Pengungsi Gempa Majene Meninggal Dunia

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya