BMKG: Majene Dikelilingi Tiga Segmen Sesar Aktif

Masyarakat di daerah rawan diminta tingkatkan kewaspadaan

Makassar, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geogfisika (BMKG) menyebut Majene di Sulawesi Barat masuk kategori rawan gempa. Daerah itu dikelilingi tiga segmen patahan atau sesar aktif.

Pada 15 Januari 2021, gempa Magnitudo 6,2 mengguncang Majene dan Mamuju, Sulbar. Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut gempa tersebut akibat aktifnya tiga segmen sesar yang mengelilingi.

"Segmen Tengah, segmen Mamuju dan segmen Somba," kata Daryono pada diskusi virtual Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) yang disiarkan langsung di Instagram, Sabtu (6/2/2021). 

Baca Juga: BNPB: Kerusakan dan Kerugian Akibat Gempa Sulbar Mencapai Rp829 Miliar

1. Sulbar punya sejarah panjang tentang gempa

BMKG: Majene Dikelilingi Tiga Segmen Sesar AktifAnggota Basarnas Makassar memeriksa bangunan yang roboh akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Tiga sesar aktif itu, kata Daryono, adalah bagian dari dinamika dan evolusi tektonik masa lalu. Jauh sebelum gempa M6,2 terjadi, Sulbar sudah punya sejarah gempa hingga tsunami dengan kekuatan yang jauh lebih besar.

Daryono menyebut gempa memicu tsunami di Majene dilaporkan kali terjadi pada 11 April 1967. Bencana saat itu menelan korban jiwa hingga 58 orang. Kemudian, 3 Februari 1969, gempa berkekuatan 6,9 mengakibatkan 64 orang meninggal.

Gempa kembali terjadi pada 6 September 1972 dan 8 Januari 1984. Dua gempa tersebut tergolong merusak.

"Sulbar sudah punya sejarah gempa yang jauh lebih besar lagi. Hanya katalog kita tidak tercatat, karena saat itu memang pemerintahan kolonial masih cukup kesulitan," katanya. 

2. Gempa pendahuluan di Majene terjadi November 2020

BMKG: Majene Dikelilingi Tiga Segmen Sesar AktifBangunan yang roboh akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Daryono menjelaskan, gempa M6,2 yang baru-baru ini terjadi di Sulbar, sudah diawali dengan kejadian gempa pendahuluan berkekuatan M5,3 pada 7 November 2020. Lokasi gempa berada di daratan Mamuju Tengah.

"Nah itu jenis gempa yang merusak juga. Banyak bangunan rumah yang rusak," ucap Daryono. 

Gempa pendahuluan kembali terjadi pada 14 Januari 2021 berkekuatan M5,9. Sedangkan Gempa utama, M6,2 terjadi pada Jumat dini hari, 15 Januari.

Gempa pendahuluan merupakan peringatan bahwa gempa utama dan susulan bakal terjadi. Apabila pemerintah sigap, semestinya korban jiwa dapat diminimalisir

3. Masyarakat di daerah rawan gempa diminta tingkatkan kewaspadaan

BMKG: Majene Dikelilingi Tiga Segmen Sesar AktifLokasi pengungsian korban gempa di Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dipenuhi lumpur, Sabtu (16/1/2021) IDN Times/Kristina Natalia

BMKG, kata Daryono, terus berupaya mengedukasi masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa.

"Kalau ada gempa tidak usah panik. Cukup keluar rumah hindari bangunan tinggi dan cari daerah terbuka," ucap Daryono. 

Menurut Daryono, langkah itu merupakan pola sederhana, untuk menerapkan mitigasi bagi diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar. Masyarakat juga diimbau agar membangun rumah, dari material yang sesuai dengan standar mitigasi.

"Misalnya dari kayu atau bambu. Kemudian rangka rumah juga mesti diseuaikan jangan bebannya terlalu berat," kata dia.

Baca Juga: 19.435 Orang Mengungsi Akibat Gempa di Majene dan Mamuju

Topik:

  • Aan Pranata
  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya