Banjir di Maros, 8 Kecamatan Terendam, Satu Jembatan Rusak

Banjir seiring dengan hujan yang mengguyur Sulsel

Makassar, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mencatat sejumlah lokasi di wilayahnya terendam banjir.

"Untuk sementara data Pusdalops kami terkait kecamatan yang terendam ada 8 kecamatan," kata Kepala BPBD Maros Andi Fadly kepada IDN Times saat dihubungi, Senin (21/2/2022).

1. Banjir setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa

Banjir di Maros, 8 Kecamatan Terendam, Satu Jembatan RusakIlustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Fadly menyebut, delapan kecamatan yang banjir di Maros meliputi, Turikale, Lau, Bontoa, Maros Baru, Marusu, Moncongloe, Simbang, dan Bantimurung.

Fadly mengatakan, banjir dilaporkan terjadi sejak Minggu, 20 Februari malam hingga Senin hari ini. Tinggi air yang merendam sejumlah kecamatan di Maros juga variatif. Mulai dari lutut hingga pinggang orang dewasa. Kendati begitu, kata Fadly, warga masih memilih bertahan di rumahnya.

"Sementara belum ada laporan yang mengungsi baik langsung dari warga maupun dari pemerintah setempat," jelas Fadly.

2. Banjir dipicu hujan dalam dua hari terakhir

Banjir di Maros, 8 Kecamatan Terendam, Satu Jembatan RusakDampak cuaca buruk di Kabupaten Maros, Sulsel. (Istimewa)

Banjir di Maros tersebut, kata Fadly, terjadi karena dipicu hujan dengan intensitas ringan hingga sedang sejak Minggu kemarin. Hujan menyebabkan air sungai meluap.

Luapan air sungai disertai arus yang tidak begitu deras merendam pemukiman warga setempat. BPBD juga masih mendata ada atau tidaknya kerugian material warga lain yang terdampak.

Selain banjir, bencana angin kencang juga merusak material belasan unit rumah warga di Kecamatan Bontoa. Kemudian, jembatan semi permanen juga putus di Kecamatan Tompobulu.

Baca Juga: Kasus Stunting di Sulsel Masih Tinggi, Maros dan Bone Mendominasi

3. Langkah penanganan BPBD Maros

Banjir di Maros, 8 Kecamatan Terendam, Satu Jembatan RusakDampak cuaca buruk di Kabupaten Maros, Sulsel. (Istimewa)

Fadly menjelaskan, warga memilih bertahan di rumahnya masing-masing sebab mereka menganggap banjir ini biasa terjadi di setiap musim penghujan tiba.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya sementara fokus pemantauan setiap wilayah. BPBD mendirikan posko bencana khusus di delapan kecamatan terdampak. "Lurah dan aparat desa setiap saat akan melaporkan kondisinya," ujar Fadly.

Fadly memastikan, pihaknya siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita sudah siapkan sarana prasarana melalui posko itu, jadi bisa bergerak cepat kalau ada apa-apa," imbuhnya.

Baca Juga: Pria di Maros Ditemukan Meninggal usai Perahu Terbalik di Sungai

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya