Tahanan yang Potong Penisnya Batal Nikah karena Dipenjara

Dokter sebut sang tahanan tak alami gangguan jiwa

Makassar, IDN Times - Rutan kelas II B, Kabupaten Enrekang, Sulsel dihebohkan dengan tingkah ganjil seorang tahanan bernama IS. Ia nekat memotong kepala penisnya di kamar mandi. Ia mengaku, ia melakukan hal itu karena mendapat bisikan dari Tuhan.

Kini, IS harus dirawat di rumah sakit. Berikut beberapa fakta dari kasus IS.

 

 


 

1. Dokter menyebutkan kepala penis IS masih bisa normal

Tahanan yang Potong Penisnya Batal Nikah karena Dipenjaramyhealthtime.ie

Salah seorang kerabat IS, CI mengatakan telah berkoordinasi dengan dokter, dan ternyata luka IS tidak parah. Kepala kelamin IS hanya terpotong sedikit dan masih bisa bagus.  Terjadi kesalahpahaman antar keluarga soal IS yang memotong kelaminnya di dalam toilet Rutan Enrekang. 

“Dikira kepalanya dipotong sepenggal, padahal tidak,” ucap CI melalui pesan WhatasApp, Senin (19/11). Karena itu ia berharap ini bisa teratasi dan jangan dipersoalkan lagi.


 

Baca Juga: Ngaku Dibisik Tuhan, Tahanan di Enrekang Nekat Potong Kepala Penisnya 

2. CI membantah IS alami gangguan jiwa

Tahanan yang Potong Penisnya Batal Nikah karena Dipenjarairishtimes.com

CI juga menjelaskan bahwa IS tidak mengalami gangguan mental. Hal itu berdasarkan keterangan dokter saat konsultasi terkait kondisi IS. Menurutnya mental IS bagus hanya saja banyak pikiran setelah kedua orangtuanya meninggal.  

“Ditambah masalah lagi karena IS pukul pamannya sampai ditahan,” tuturnya. Sehingga ia meminta kepada seluruh masyarakat termasuk pihak Rutan tidak membesar-besarkan kasus yang menimpa IS.


 

3. Pernikahan IS tertunda karena kasus pemukulan

Tahanan yang Potong Penisnya Batal Nikah karena DipenjaraPexels.com/Irina Iriser

Menurut CI, IS semakin banyak pikiran setelah batalnya pernikahan dengan sang kekasih pada Oktober lalu. Penundaan itu lantaran dirinya ditahan karena memukul pamannya sampai harus ditahan di Rutan Enrekang. 

“Sebenarnya nikah bulan sepuluh tapi tertunda karena harus menjalani hukuman,” ucap CI.

Saat ini IS adalah anak pertama yang menjadi tulang punggung keluarganya. Bahkan ia harus merawat adeknya yang masih kecil. Beban yang ditanggungnya memang berat, sehingga ia bisa saja melakukan sesuatu yang mungkin tidak masuk akal.

 “Kalau orang depresi bisa saja lakukan di luar akal sehat,” tutur CI.


 

Baca Juga: Jarang Disadari, 11 Ilustrasi Ini Mengajakmu Kenali Gejala Depresi

Topik:

  • M Gunawan Mashar

Berita Terkini Lainnya