Viral Warga Makassar Ditembak, Polisi: Residivis

Polisi menyebut penembakan sudah sesuai prosedur

Makassar, IDN Times - Beredar video seorang warga ditembak polisi di depan rumahnya di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Dalam rekaman video yang tersebar, pria itu terkapar dengan tubuh berlumuran darah.

Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib membenarkan soal penembakan. Pria dalam video diketahui bernama Jampang, 23 tahun. Pria itu disebut pelaku kejahatan dan penembakan sudah sesuai prosedur.

"Dia ini adalah pelaku curas (pencurian dan kekerasan), residivis dan punya enam laporan polisi. Saat dilakukan penangkapan dia melawan memakai badik," kata Ngajib kepada wartawan, Rabu (10/5).

Baca Juga: Warga Curiga Anjing Ngepet Curi Uang Jutaan di Gowa

1. Jampang ditembak di perut dan paha

Viral Warga Makassar Ditembak, Polisi: ResidivisKapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Kapolrestabes Makassar menyebut Jampang dua kali ditembak, yakni pada bagian paha dan bagian perut. Polisi yang menangkap langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk diberikan perawatan.

"Sudah kita lakukan pengobatan dan perawatan. Jadi secara prosedural sudah sesuai, walau pun dia pelaku tapi tetap kita lakukan tindakan untuk merawat. Kondisi pelaku masih dirawat," terang Ngajib.

2. Polisi sebut Jampang pernah melempar molotov ke gereja

Viral Warga Makassar Ditembak, Polisi: ResidivisIlustrasi bom molotov. Pixabay

Dalam catatan kepolisian, Jampang selain residivis karena pencurian dan kekerasan, juga pernah ditangkap Polsek Panakkukang Makassar. Beberapa tahun lalu dia melempari sebuah gereja dengan molotov.

"Dia pernah melakukan itu (melempar gereja dengan molotov) tapi itu sudah diproses. Tapi ini kasus baru lagi, apalagi dia ini residivis," Ngajib mengatakan.

3. Kakak Jampang sempat minta tolong usai adiknya ditembak

Viral Warga Makassar Ditembak, Polisi: ResidivisKakak Jampang, Jumriani saat diwawancarai wartawan di Makassar. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Kakak Jampang, Jumriani mengaku jadi saksi saat adiknya ditembak polisi. Bahkan saat itu, Jumriani meminta tolong kepada warga di sekitar lokasi tapi tidak ada yang menolong.

"Saya minta tolong, tapi tidak ada yang berani. Ada polisi yang tanya saya bilang itu adik kandung saya dan saya minta agar jangan ditembaki," kata Jumriani kepada wartawan di rumahnya, Rabu.

Baca Juga: Pengendara Motor di Makassar Tewas usai Dilindas Truk 10 Roda

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya