Tiga Orang Dikabarkan Tertimbun Tanah Longsor di Jeneponto

Cuaca esktrem di Sulsel memicu bencana hidrometeorologi

Makassar, IDN Times - Tiga orang warga dikabarkan tertimbun tanah longsor di Desa Loka, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (14/10/2022) petang.

Kabar tanah longsor di Jeneponto dibenarkan Kepala Seksi (Kasi) Operasi Basarnas Sulsel, M. Rizal. Namun dia belum memastikan berapa orang korban tertimbun.

"Tim saat ini sudah berada di lokasi, dan sementara lakukan penggalian," kata Rizal dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Diketahui, dalam beberapa pekan terakhir sebagian besar wilayah Sulsel memasuki musim hujan yang memicu bencana, mulai dari genangan hingga banjir dan longsor.

1. Korban tertimbun tanah longsor Jeneponto

Tiga Orang Dikabarkan Tertimbun Tanah Longsor di JenepontoTim Basarnas Sulsel dan warga di Jeneponto lakukan pencarian korban tertimbun longsor, Jumat (14/10/2022). (Dok.Basarnas Sulsel)

Kejadian tanah longsor ini terjadi di Dusun Kompasa. Berdasarkan informasi beredar, tiga korban berasal dari desa berbeda di Jeneponto.

"Satu orang sales, satu (warga Desa) Ujung Bulu, dan satu (warga Desa) Loka," sebut sumber yang mengirim informasi tersebut digGrup percakapan WhatsApp Basarnas Sulsel.

2. Potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Sulsel

Tiga Orang Dikabarkan Tertimbun Tanah Longsor di JenepontoIlustrasi Longsor (IDN Times/Mardya Shakti)

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mencatat, potensi bencana hidrometeorologi sangat besar karena faktor pemicu bencana hidro atau air dari curah hujan yang sangat lebat.

"Bencana hidrometeorologi memang besar, karena sementata kita memasuki puncak-puncaknya musim hujan, jadi kemungkinan besar kita tetap waspada," kata koordinator bidang data BMKG IV Makassar, Hanafi Hamzah beberapa waktu lalu.

3. Sebagian besar wilayah Sulsel masuk musim hujan

Tiga Orang Dikabarkan Tertimbun Tanah Longsor di JenepontoIlustrasi hujan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Prakirawan BMKG IV juga menyebutkan, saat ini sebagian wilayah di Sulsel dilanda cuaca ekstrem karena telah memasuki musim hujan.

Menurut Hanafi Hamzah, cuaca ekstrem bisa ditandai dengan ada curah hujan lebat dalam dua jam bisa sampai 20 milimeter.

"Lalu 24 jam itu melebihi 50 milimeter, ini sudah masuk kategori lebat. Kemudian itu kecepatan angin itu 50 milimeter perjam. Cuaca ekstrem juga ditandai badai petir," terang Hanafi kepada IDN Times Sulsel.

Dalam sepekan terakhir wilayah Makassar dan sekitarnya seperti Pangkep, Maros, Gowa, Takalar dan sebagian besar Sulsel umumnya sudah musim hujan.

Baca Juga: IRT di Jeneponto Dibekuk Polisi karena Terlibat Jaringan Narkoba

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya