Tarik Tambang Berujung Maut, Ketua Panitia Akui Diperiksa Polisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Penyidik Polrestabes Makassar memeriksa puluhan saksi terkait tewasnya seorang wanita pada kegiatan tarik tambang yang digelar Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan, Minggu (18/12/2022).
Ketua panitia kegiatan itu, Rahmansyah salah satu orang yang diperiksa polisi. Dia mengaku dimintai keterangan penyidik pada Selasa (20/12/2022), atau dua hari setelah peristiwa.
"Saya sudah diperiksa dan dimintai keterangan kemarin," kata Rahmansyah kepada IDN Times saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp, Rabu (21/12/2022).
Satu orang meninggal pada kegiatan tarik tambang di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu lalu. Korban merupakan ketua RT 01 RW 07 Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Makassar, bernama Masyita.
Baca Juga: 25 Orang Diperiksa Polisi Terkait Insiden Tarik Tambang IKA Unhas
1. Pelaksana dan penyelenggara diperiksa
Sebelumnya, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto menyebut penyidik Reserse Kriminal (Reskrim) Polrestabes sudah memeriksa 25 orang sebagai saksi. Pemeriksaan berlangsung secara maraton, sepanjang Selasa.
Terkait pemeriksaan tersebut, kata Rahmansyah, saksi-saksi berasal dari pihak penyelenggara atau pelaksana kegiatan.
"Banyak yang diperiksa Polrestabes, semua yang tarik tambang di lapangan. Iya, pelaksana dan penyelenggaranya juga," ucap Rahmansyah. Dia enggan menyebutkan nama-nama yang diperiksa sebagai saksi.
2. Polisi belum berencana periksa menantu Danny
Menurut sumber IDN Times di kepolisian, menantu Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Udin Saputra Malik turut terlihat di Kantor Polrestabes pada Selasa. Dia disebut-sebut turut diperiksa sebagai saksi.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Budhi Haryanto menampik soal pemeriksaan Udin, yang juga berstatus anggota IKA Unhas. "Itu belum mengarah kesana," ucap Budhi.
3. Polrestabes selidiki kemungkinan pelanggaran pidana
Sebelumnya, Budhi menyatakan bahwa pemeriksaan saksi-saksi dibutuhkan untuk menyelidiki kejadian tarik tambang berujung maut. Penyelidikan untuk mencari tahu kemungkinan pelanggaran pidana.
"Nanti kita simpulkan. Jika ada peristiwa pidana tentunya kita akan mencari tahu siapa yang melakukan peristiwa tersebut," kata Budhi.
Baca Juga: Insiden Tarik Tambang IKA Unhas Sulsel, Seorang Peserta Meninggal