Polisi Sulit Identifikasi Pembakar Bayi di Pasar Sentral Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Penyidik Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Pelabuhan terus menyelidiki mayat bayi yang ditemukan hangus terbakar di kawasan Pasar Sentral Kota Makassar beberapa waktu lalu.
Polisi belum menemukan pelaku pembakaran serta asal-usul bayi. Jenis kelamin jasad bayi itu juga belum diketahui.
"Sampai sekarang kasus ini masih dalam tahap penyelidikan," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, Iptu Prawira Wardhany saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat pagi (16/9/2022).
Baca Juga: Heboh Bayi di Makassar Dibuang dan Dibakar, Polisi Duga Hasil Aborsi
1. Polisi sebut pelaku susah diidentifikasi
Dugaan awal polisi, mayat bayi itu sengaja dibuang. Namun polisi belum menemukan petunjuk yang mengarah kepada pelaku. Tidak ada cukup bukti di lokasi penemuan bayi.
"Kita belum bisa identifikasi karena semua CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (kawasan Pasar Sentral) tidak ada yang aktif," kata Prawira.
2. Polisi susah mengenali jenis kelamin bayi
Menurut identifikasi polisi pada jasad bayi, ditemukan luka bakar pada sekujur tubuh. Luka bakar hingga 60 persen tubuh. Itu sebabnya jenis kelamin pun sulit dipastikan.
"Sekilas kemungkinan laki-laki, namun kami tidak bisa pastikan karena ini masih berupa orok. Termasuk umur orok bayi ini juga kita tidak bisa memastikannya," ucap Kasat Reskrim
3. Diduga bayi hasil aborsi lalu dibuang
Warga sekitar Pasar Sentral Makassar, Sulawesi Selatan, dihebohkan dengan sesosok mayat bayi dalam kondisi hangus terbakar ditemukan di tumpukan sampah, Rabu (14/9/2022). Mayat ditemukan warga di Jalan KH Agussalim, Kecamatan Wajo.
Kepala Urusan Pembinaan Operasional Polsek Wajo Iptu Tumijan, sebelumnya mengatakan, diduga kuat mayat bayi itu diduga sengaja dibakar pelaku karena dari hasil hubungan gelap.
"Kami lakukan penyelidikan karena diduga korban ini dibuang, mungkin pelaku ini malu dan aborsi sampai ini dibuang," kata Iptu Tumijan.
Baca Juga: Wakil Rektor UIN Makassar Dilapor Polisi terkait Dugaan Penganiayaan