Motif Pembunuhan Ayah-Anak di Maros: Pelaku Mengaku Sakit Hati

Pelaku menyerang kedua korban dengan gunting hingga tewas

Makassar, IDN Times - Kasus pembunuhan ayah dan anak di sebuah ruko di Sanggalea, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, 6 Desember 2023, dipicu persoalan sakit hati pelaku. Hal itu terungkap usai polisi menangkap dan menggali keterangan pelaku Andi alias Black, yang ditangkap tiga hari usai kejadian.

Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Komang suartana mengatakan, pelaku mengakui kepada penyidik perbuatannya menghabisi korban Makmur (ayah) dan Abdillah (anak). Saat ini pelaku ditahan dan menjalani pemeriksaan di Polres Maros.

"Dalam catatan penyidik, pelaku itu nekat melakukan penganiayaan kepada ayah dan anak itu lantaran merasa sakit hati dengan perkataan kasar si korban (anak)," ungkap Komang, Senin siang (11/12/2023).

Baca Juga: Bapak-Anak di Maros Ditemukan Tewas di Dalam Ruko, Diduga Dibunuh

1. Pelaku mengaku nekat karena sering dimaki korban Abdillah

Motif Pembunuhan Ayah-Anak di Maros: Pelaku Mengaku Sakit HatiKepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana. IDN Times/Dahrul Amri Lobubun

Andi alias Black merupakan pemuda asal Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Sehari-hari dia bekerja sebagai buruh harian di belakang rumah korban atau lokasi pembunuhan.

Kombes Komang menyebut pelaku mengaku sudah merencanakan perbuatannya. Rasa sakit hati pelaku dipicu ejekan dan makian yang kata dia, setiap hari dilontarkan korban Abdillah.

"Jadi pelaku menerangkan awalnya pelaku merasa sakit hati dengan korban lantaran sering mengejeknya, tiap bertemu korban ucapkan kata makian," ucap Komang.

2. Kronologi kedua korban dibunuh dengan gunting

Motif Pembunuhan Ayah-Anak di Maros: Pelaku Mengaku Sakit HatiIlustrasi Garis Polisi (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Saat kejadian, Black mengaku masuk ke rumah korban lewat pintu belakang. Awalnya dia mengetuk pintu dan jendela namun tidak ada yang membukakan. Saat korban Abdillah akhirnya membuka kunci, pelaku menendang pintu dengan keras sehingga bisa masuk.

Saat berhadapan pelaku, korban disebut spontan lari ke lantai dua. Korban sempat menendang pelaku, yang berlanjut dengan perkelahian mereka. Di tengah perkelahian itulah pelaku membunuh korban dengan gunting.

"Korban terlentang dan pelaku ambil gunting diatas meja lalu tusuk korban berulang kali," Komang menjelaskan.

Datang dan melihat anaknya terkapar, korban Makmur memukuli pelaku dengan tongkat. Tapi pukulan itu bisa ditepis, lalu pelaku menyerang balik dengan gunting.

"Di situ pelaku kembali mengambil gunting yang sudah dia buang itu untuk menusuk korban secara membabi buta," ucap Komang.

3. Pelaku sempat mengancam istri-ibu korban

Motif Pembunuhan Ayah-Anak di Maros: Pelaku Mengaku Sakit HatiIlustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Usai membunuh dua orang, pelaku sempat mencari orang lain dalam rumah itu. Pelaku masuk ke kamar Makmur, dan menemukan istri korban terbangun di ranjang. Meski sempat mengancamnya, pelaku tidak melanjutkan aksinya.

"Pelaku mengaku saat itu dia dapati istri korban ini sedang baring dan (korban) mengatakan kalau dia setengah lumpuh tidak mampu untuk berjalan," kata Komang.

Pelaku sempat membuka lemari korban dan mengambil kunci mobil, namun diletakkan di dekat jenazah korban. Setelah itu pelaku kabur dengan membiarkan pintu terbuka.

Baca Juga: Polisi Tembak Pelaku Pembunuhan Ayah-Anak di Maros

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya