Jelang Lebaran, Penjual Parsel di Makassar Mulai Ramai Terima Orderan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Usaha parsel saat bulan Ramadan tetap menggiurkan, apalagi pada pekan terakhir sebelum hari Lebaran. Hal tersebut diungkapkan Muhammad Sahlan (42), penjual parsel di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sahlan yang sehari-harinya berdagang parsel di Jalan Bulukunyi nomor 11, Kota Makassar, ini mengaku, hingga pertengahan Ramadan ini omzet penjualannya terus meningkat.
"Alhamdulillah mulai meningkat terus, kalau awal puasa itu masih sedikit. Nanti sudah pertengahan di atas 15 hari puasa baru naik permintaannya," Ungkap Sahlan kepada IDN Times Sulsel, Jumat siang (7/4/2023).
1. Harga parsel mulai Rp100 ribu
Kata Sahlan, mulai kemarin pemesanan sudah ramai untuk dikirim dua hari ke depan. Hal itu terjadi tiap hari dalam 15 hari terakhir menjelang hari Lebaran. Tiap harinya saat normal, Sahlan bisa menjual 15 parsel.
"Alhamdulillah kalau sudah di atas 15 hari puasa 30 sampai 50 parsel dalam sehari, untuk produksinya bisa 100 parsel sehari," Terang Sahlan, pemilik toko Garasi Parcel.
Harga parsel yang ditawarkan toko Garasi Parcel ini beragam, harga dipatok dari yang murah di harga Rp100 ribu dan yang paling mahal di harga Rp3 juta sampai Rp4 juta.
2. Sudah 25 tahun jual parsel di Makassar
Sahlan yang sudah berdagang paket parsel selama 25 tahun ini menyebutkan, target pembelinya tidak hanya di Makassar saja namun datang juga dari luar Makassar seperti Kabupaten Soppeng.
"Saya juga melayani pemesanan dari daerah, kayak kemarin dari Soppeng, ada juga dari Sidrap dan Pinrang. Alhamdulillah masih di Sulsel belum sampai keluar," Jelasnya.
"Kalau yang pesan itu ada dari perkantoran dan perusahaan, tapi paling banyak swasta yang pesan. Macam-macam mereka pesan yang biasa harga Rp500 ribu sampai Rp1 jutaan dari swasta," sambung Sahlan.
Baca Juga: Festival Ramadan Kafetaria, Bukber Seru Santap Kuliner Enak Makassar
3. Lebih tinggi omzet penjualan offline dari online
Usaha parsel milik Sahlan ini sempat diterpa musibah, tahun 2018 dua bangunan tokonya itu terbakar. Dari kejadian itu Sahlan tetap bangkit walau di tahun 2020 usahanya itu terdampak pandemik COVID-19.
Untuk itu, dia mencoba membuka usahanya itu melalui penjualan di media sosial atau market place. Bahkan harus beriklan di market place akun Facebook untuk bisa bangkit kembali.
"Saya jual online sudah tiga tahun terakhir ini, saya main di Facebook juga. Sebenarnya ini omzet paling banyak didapat itu offline dari pada online, karena pembeli mau datang ke toko langsung untuk lihat," imbuhnya.
Baca Juga: MTQ Unhas di Bulan Ramadan, Ada Lomba Ceramah Bahasa Bugis Makassar