IRT Asal Makassar Dikabarkan Disekap Agen Tenaga Kerja di Arab Saudi
Bendera Arab Saudi (royal-flags.co.uk)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), inisial WFR (30), dikabarkan disekap di tempat kerjanya di Arab Saudi sejak April 2023.
Suami WFR, Dendy Kurniawan (30), yang dihubungi wartawan, Kamis (4/5/2023), mengatakan, dugaan penyekapan istrinya telah dilaporkan ke kantor Pekerja Migran Indonesia (PMI) Makassar.
"Memang benar istri saya (disekap), cuman memang sampai sekarang belum ada kejelasan lagi. Karena dari sana (Arab Saudi) tidak ada kabar jadi saya belum bisa memberikan statement apa-apa," ungkap Dendy.
Dendy, warga Kecamatan Makassar, Kota Makassar ini mengaku istrinya bekerja sebagai tenaga migran di Arab Saudi melalui salah satu agen penyalur tenaga kerja. WFR, kata Dendy, berangkat ke Arab Saudi pada 18 Juli 2022.
1. Keluarga tidak bisa lagi berkomunikasi dengan WFR
Kartu identitas wanita asal Makassar, WFR (30) yang diduga disekap di Arab Saudi. (Istimewa)Dendy mengatakan, akibat dugaan penyekapan dan pengasingan itu keluarga tidak bisa lagi berkomunikasi dengan WFR. Penyekapan diduga dilakukan oleh pihak agen tenaga kerja yang berkantor di Arab Saudi.
"Saya takutnya ada tindakan yang merugikan istri saya, disekap dan diasingkan, iya. Dia (WFR) masih bekerja untuk kantor agensinya di sana. Saya tahu ini karena dari istri sendiri, sempat WA (WhatsApp)," terangnya.
2. Dendy sebut istrinya coba menuntut haknya sebagai pekerja
Ilustrasi hak pekerja (IDN Times/Arief Rahmat)Menurut Dendy, istrinya mengalami penyekapan dan pengasingan tersebut karena WFR menuntut haknya karena diduga ada pelanggaran kontrak kerja yang dilakukan oleh kantor agen tenaga kerja di Arab Saudi.
"Dia menuntut haknya di kantor agensi di sana, jadi terakhir komunikasi dengan istri saya itu saat saya bikin laporan di kantor BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia)," Dendy menjelaskan.
"Karena pada saat saya bikin laporan itu istri saya hubungi saya (10 April 2023)," sambungnya.
3. Dendy harap istrinya dipulangkan ke Indonesia
Ilustrasi Pesawat. (IDN Times/Arief Rahmat)Dendy mengaku sudah melakukan upaya agar istrinya bisa dipulangkan, termasuk melaporkan peristiwa ini ke kantor Kedutaan Besar Republik Indoensia (KBRI) namun sama sekali tidak direspons.
"Kalau KBRI saya sudah putus harapan, karena kemarin saya sudah hubungi kesana tapi diarahkan ke BP2MI. Ya, harapan saya dipulangkan saja, karena kan haknya tidak dipenuhi sama pihak agensi," beber Dendy.
Sementara itu, IDN Times Sulsel masih berupaya untuk mengonfirmasi pihak terkait seperti PMI atau BP2MI cabang Makassar terkait dengan kasus ini.
Baca Juga: Pekerja Migran Indonesia Ditipu di Suriah, KBRI Kirim Nota Diplomatik
