Cuaca di Makassar Alami Transisi, BMKG Sebut Pengaruh Fenomena La Nina

Musim hujan di Makassar terjadi 11 Oktober

Makassar, IDN Times - Dalam satu pekan terakhir, sebagian wilayah Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Maros mulai diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV di Makassar menyatakan, intensitas hujan yang terjadi dalam sepekan terakhir merupakan hujan pembukaan.

"Transisi, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan," ujar koordinator bidang data BMKG IV, Hanafi Hamzah dikonfirmasi IDN Times Sulsel, Jumat sore (23/9/2022).

1. Musim hujan di Makassar terjadi 11 Oktober

Cuaca di Makassar Alami Transisi, BMKG Sebut Pengaruh Fenomena La NinaIlustrasi cuaca ekstrem (ANTARA FOTO/Rahmad)

Hanafi pun memastikan, saat ini wilayah Malassar dan sekitarnya masih berada di musim kemarau. Tetapi prakirawan BMKG IV itu memprakirakan, wilayah Makassar akan masuk musim hujan pada Oktober.

"Jadi untuk wilayah Makassar mencakup wilayah Barru ke selatan itu ada Pangkep, Maros, Makassar, Gowa dan Takalar yang dataran rendah nanti tanggal 11 sampai 20 Oktober baru musim hujan," ungkapnya.

"Kecepatan angin (sekarang) tidak begitu kencang, makanya pembentukan awan hujan itu bisa intens terjadi," lanjut Hanafi.

2. Pinrang dan Tana Toraja sudah musim hujan

Cuaca di Makassar Alami Transisi, BMKG Sebut Pengaruh Fenomena La NinaRuang pengamatan cuaca BMKG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Saat ini, kata prakirawan BMKG Makassar, ada beberapa wilayah di Sulawesi Selatan yang sudah masuk musim hujan.

"Wilayah yang sudah masuk musim hujan itu wilayah Pinrang bagian Utara dan Tana Toraja bagian Barat. Itu di periode bulan September sudah musim," jelas Hanafi.

3. Hingga akhir 2022 masih ada fenomen La Nina

Cuaca di Makassar Alami Transisi, BMKG Sebut Pengaruh Fenomena La NinaIlustrasi Siklon Tropis di Indonesia ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Hingga akhir tahun 2022 ini, kata Hanafi, cuaca di wilayah Sulawesi Selatan masih dipengaruhi oleh fenomena alam La Nina. Dimana kini, La Nina masih terbentuk di Samudra Pasifik, tepatnya Pasifik tengah.

"Namanya Pasifik Nino 34, Nino 34 saat ini dalam posisi yang dingin. Sehingga masa air yang panas itu bergerak ke arah Barat menuju ke maritim kontinen, jadi maritim kontinen itu di perairan kita," ungkapnya.

"Dengan masa air yang panas menuju ke maritim kontinen inilah maka proses dari pembentukan awan-awan hujan ini sering terjadi, jadi begitu teorinya," tutup Hanafi.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Indonesia 

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya