Cerita Anggota Damkar Makassar, Bertugas dengan Risiko Kerja Tinggi

Padamkan api, selamatkan orang hingga tangani sarang tawon

Makassar, IDN Times - Tanggal 4 Mei lalu, seluruh anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) di seluruh dunia memperingati hari Damkar Internasional atau International Firefighters Day. Tidak terkecuali di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Tentunya, hampir sebagian besar pekerjaan mempunyai sejarah terbentuknya. Untuk edisi ini, IDN Times Sulsel mengangkat cerita dari salah satu anggota Damkar di Dinas Damkar Kota Makassar, bernama Cakrawala.

Bagi Cakrawala, bertugas sebagai anggota Damkar merupakan amanah dan tanggung jawab dari sebuah panggilan, hal yang tidak lagi menjadikan alasan tawar menawar untuk sebuah pekerjaan yang beresiko tinggi di instansi pemerintahan.

"Untuk kategori saya ini bukan memilih, tapi kami sudah siap ditempatkan dimana saja. Beda hal kalau ada rekan-rekan yang mau mendaftar (honor) untuk bertugas," ungkap Kepala Bidang Operasi Damkar Makassar, Cakrawala, Sabtu (6/5/2023).

"Jika dikatakan berisiko, saya rasa semua pekerjaan ada resikonya tapi di Damkar resikonya tinggi. Makanya kita harapkan ke petugas Damkar selain mengisi otot harus mengisi otak, karena penguasaan teori dan materi itu penting," sambungnya.

1. Pengalaman besar sebagai anggota Damkar

Cerita Anggota Damkar Makassar, Bertugas dengan Risiko Kerja TinggiPlt Kepala Bidang (Kabid) Operasi Dinas Damkar Makassar, Cakrawala. Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Cakra, nama sapaannya, sudah bertugas di Dinas Damkar Kota Makassar yang beralamat di Jalan Ratulangi Makassar kurang lebih 7 tahun. Selama itu, manis pahitnya cerita bertugas sebagai seorang anggota Damkar sudah dirasakannya.

Salah satu pengalaman yang diceritakan Cakra saat September 2018. Di mana saat itu, dia diberi tanggung jawab memimpin 21 anggota Damkar Makassar membantu pencarian dan evakuasi korban tsunami, gempa dan likuefaksi di Sulawesi Tengah.

"Saya masih ingat itu, saya punya pengalaman saat kejadian di Palu 2018. Itu kasus likuifaksi, itu kejadian baru di Indonesia. Itu kita bantu proses evakuasi, dan mungkin kalau saya tidak di Damkar saya tidak dapat pengalaman itu," kata Cakra.

2. Kerja resiko tinggi, gaji standar anggota Damkar Rp1,5 juta

Cerita Anggota Damkar Makassar, Bertugas dengan Risiko Kerja TinggiIlustrasi. Petugas Damkar Makassar terluka saat memadamkan kebakaran yang terjadi di Kantor Dinkes Sulsel/Damkar Makassar

Saat ini kata Cakra, anggota Damkar Kota Makassar kurang lebih jumlahnya 400 orang, dan 80 persen diisi honorer. Gaji standar honorer Rp 1,5 juta. Gaji itu belum termasuk tunjangan lain-lain dan jaminan kesehatan serta keselamatan. 

"Ada tunjangan operasi lainnya, itu berbentuk tunjangan resiko tinggi nilainya sama dengan gaji. Tapi kalau ditanya harapan ya masih mau meminta, karena beban kerja dengan tingkat resiko bukan main-main dan nyawa juga dipertaruhkan," harap Cakra.

3. Padamkan api, selamatkan orang hingga tangani sarang tawon

Cerita Anggota Damkar Makassar, Bertugas dengan Risiko Kerja TinggiPetugas Damkar Makassar mengevakuasi ular sanca sepanjang 4 meter/Damkar Makassar

Lanjut Cakra, tugas Damkar bukan saja sebagai pemadaman kebakaran tapi lebih dari itu. Seperti, penyelamatan tim Rescue. Rescue juga dibagi jadi 4 unit, seperti penyelematan korban kecelakaan di jalan yang terjebak dalam kendaraan.

"Kedua itu ada water rescue atau penyelamatan dalam air, seperti korban tenggelam. Kita ada juga animal rescue yang lagi marak di Makassar. Kalau animal resue ini tiap minggu itu kita dapat laporan gangguan ular atau tawon," jelas Cakra.

Kemudian unit ke empat Rescue adalah vertikal rescue. Unit ini bertugas sebagai penyelamatan juga pada ketinggian. Seperti contoh di Kota Makassar ada kasus soal ada percobaan bunuh diri seseorang warga di tower Barombong, Tamalate.

4. Damkar Makassar masih menggunakan mobil tahun 90-an

Cerita Anggota Damkar Makassar, Bertugas dengan Risiko Kerja TinggiWarga padati akses jalan saat tim Damkar Makassar hendak memadamkan api, Senin (26/9/2022). (istimewa/dok.Damkar Makassar)

Sejauh ini, terkait dengan jumlah mobil atau armada yang dimiliki Damkar Makassar ada 40 unit. Bahkan dari 40 unit tersebut menurut Cakra, ada unit armada yang digunakan sejak tahun 90-an tetapi masih masih dipakai saat beroperasi.

"Sedangkan peralatan-peralatan yang meng-cover tim-tim rescue memang belum sepenuhnya lengkap tapi sudah mumpuni dalam hal penanganan. Kalau kendaraan itu ada yang masih kita pakai dan berfungsi itu sejak tahun 90," beber Cakra.

"Selain itu kita juga maintanace dan kerjasama dengan bengkel resmi. Kalau soal pengadaan ada tahun kemarin, tahun ini kita mengajukan tapi kita lihat lagi nanti kalau disetujui atau tidak. Harapannya kita bertambah walau satu," lanjutnya.

Selain upaya pengadaan, pihak Damkar Makassar juga mengupayakan untuk penambahan posko Damkar dibeberapa titik yang dianggap bisa meng-cover cepat tanggap saat kejadian kebakaran yang terjadi di wilayah Kota Makassar.

"Jadi saat ini di Makassar ada enam posko di luar dengan satu yang di Ratulangi (markas komando). Posko luar itu tiga, carester ujung tanah, tamalanrea dan manggala. Kalau posko internal ada di kima 8, pasar segar sama di GMTD," tambah Cakra.


"Insya allah kedepannya, karena saat ini proses administrasi dan sudah ada kerjasama kami dengan pihak provinsi. Jadi nanti ada penempatan armada yang kita mau susun didepan mal Nipah di brigade siaga bencana provinsi," tutupnya.

Baca Juga: Aksi Petugas Damkar Makassar Evakuasi Pria Tersengat Listrik di Pohon

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya