Ana Rusli Ketua Bawaslu Sulsel: Perempuan Juga Harus Diperhitungkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Mardiana Rusli ditunjuk secara aklamasi sebagai ketua Badan Pengawas Pemilu Sulawesi Selatan periode 2023-2028. Proses aklamasi itu lalu dilanjutkan dengan pelantikan komisioner Bawaslu Sulsel di Jakarta, Selasa malam (9/5/2023).
Mardiana adalah satu-satunya perempuan dalam komposisi baru komisioner Bawaslu Sulsel. Dia bersama enam komisioner lainnya, Abdul Malik, Saiful Jihad, Andarias Duma, Alamsyah, Adnan Jamal dan juga Samsuar Saleh dilantik langsung ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja.
Kepada IDN Times Sulsel pada, Rabu petang (10/5/2022), Mardiana mengaku proses aklamasi ini sesuai dengan diskusi bersama enam komisioner lain sehingga dia dipercaya untuk maju sebagai ketua Bawaslu.
"Ini juga menjawab tantangan, bahwa belum pernah ada perempuan (Ketua Bawaslu Sulsel). Selain itu jawaban kepada publik bahwa perempuan juga harus diperhitungkan sebagai pemimpin. Tentu ini juga dorongan dari teman-teman komisioner Bawaslu," ungkap Mardiana Rusli.
Baca Juga: Komisioner Bawaslu Sulsel Dituntut Petakan Kerawanan Pemilu
1. Mardiana sebut dia dan enam komisioner lain satu circle
Mardiana menyatakan, apa yang telah diamanahkan kepadanya tidak terjadi secara instan, melainkan lahir dari sebuah proses diskusi dengan keenam komisioner lainnya. Apalagi, dua komisioner merupakan petahan yakni Adnan jamal dan Saiful Jusuf.
"Kita menggodok banyak hal, banyak pertimbangan dan mengarah ke beberapa orang. Akhirnya ada kompromi-kompromi lalu memilih dan mengamanahkan kepada saya. Di kami juga sudah ada proses interaksi yang baik satu sama lain, karena kita berada di circle yang sama," ujarnya.
2. Usai dilantik, fokus pertama tata kelola organisasi
Usai dilantik, Mardiana mengatakan Bawaslu Sulsel akan berfokus pada tata kelola organisasi. Atau bisa dibilang penataan kelembagaan internal.
"Kita fokus pertama pada tata kelola organisasi yang sudah baik dari periode yang sebelumnya, karena tugas dan fungsi yang sudah sangat baik itu kita lanjutkan, kita mengevaluasi kira-kira yang perlu diperbaiki untuk tata kelola kelembagaan," terang Mardiana.
3. Beban kerja dirasakan bersama-sama
Kemudian kata Mardiana, Bawaslu Sulsel akan memperkuat sumber daya yang solid. Sehingga proses pengawasan pemilu bisa berjalan maksimal.
"Karena beban itu tidak hanya bertumpuh pada komisoner, tapi juga menjadi beban sekretariat. Karena kita adalah satu kesatuan kelembagaan yang punya fungsi dan tugas berbeda tapi tujuannya sama, sama-sama memastikan lembaga pengawas ini menjalankan mandat dengan baik," dia menjelaskan.
"Kan ini tahapan sudah berjalan, paling kita mengikuti tahapan-tahapan dan tupoksi dan tugas yang sudah berjalan dari pendahulu komisioner yang lalu, kan sangat baik makanya itu yang mau kita lanjutkan kedepannya," Mardiana Rusli melanjutkan.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengingatkan bahwa tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan. Komisioner Bawaslu Sulsel yang baru dihadapkan pada tugas pengawasan tahapan yang ada, di antaranya perbaikan daftar pemilih sementara (DPS), verifikasi partai politik, dan pencalonan anggota DPRD dan DPRD serta DPD.
"80 persen terlantik sudah berpengalaman, kami harapkan mulai bekerja begitu sumpah diucapkan. Tahapan penyelenggaraan pemilu tidak mengenal hari kerja, tidak mengenal hari libur," kata Rahmat Bagja dalam arahannya.
Baca Juga: Komisioner Bawaslu Sulsel Dilantik: Tidak Ada Waktu Istirahat