Ajaran Bab Kesucian di Gowa Disebut Sesat, Kemenag: Kewenangan MUI

Makassar, IDN Times - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), tidak bisa membendung pernyataan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel soal aktivitas Bab Kesucian yang dinilai sesat.
"Mengenai sesat atau tidak, itu kewenangan MUI," ungkap Kepala Kanwil Kemenag Gowa, Aminuddin Natsir saat dikonfirmasi IDN Times Sulsel melalui WhatsApp, Kamis (5/1/2023).
Sebelumnya, aktivitas Bab Kesucian oleh Yayasan Nur Mutiara Ma'rifatullah di Gowa disoroti MUI Sulsel. Bahkan MUI melabeli sesat aktivitas Bab Kesucian yang dipimpin oleh Wayang Hadi Kusumo itu.
1. Belum ada dialog, Kemenag Gowa baru gelar rapat
Tudingan sesat kepada Bab Kesucian telah ditanggapi Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas. Dalam keterangannya, Menag Yaqut meminta masyarakat di Sulsel untuk tetap tenang. Dia juga menginstruksikan jajaran Kanwil Kemenag Sulsel untuk melakukan dialog.
Walau diminta langsung Menag RI, pihak Kanwil Kemenag Gowa belum bisa berbuat banyak terkait polemik soal Bab Kesucian Yayasan Nur Mutiara yang dinilai sesat.
"Belum (bertemu), mereka (Bab Kesucian) baru terima kami pada hari Selasa (10/1/2023) yang akan datang. Tapi kami sudah rapat bersama pihak Pakem (Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat), kami sepakat berkunjung ke lokasi," ujar Aminuddin.
2. Pimpinan Bab Kesucian mengaku belum ada dialog
Terpisah, pimpinan Yayasan Nur Mutiara Ma'rifatullah Gowa, Wayang Hadi Kusumo mengaku belum ada pihak Kemenag dan jajarannya termasuk pihak MUI yang mendatanginya untuk mengkonfirmasi langsung soal aktivitas yayasannya.
"Belum ada dialog, (aktivitas) Nur Mutiara Ma'rifatullah ini adalah nama yayasan dan bukan nama satu bab ilmu yang dipelajari atau dianut, ini nama yayasan," kata Hadi.
Baca Juga: Dituduh Sesat, Wayang Hentikan Aktivitas Aliran Bab Kesucian di Gowa
3. Bab Kesucian disebut sebagai pelajaran pola hidup sehat
Hadi menjelaskan, Bab Kesucian adalah pelajaran tentang pola hidup sehat. Tapi kemudian dipahami sebagian orang, termasuk MUI, sebagai aliran sesat hingga membuat aktivitas yayasan ditutup.
"Nur Mutiara Ma'rifatullah ini mengajarkan pola makan yang bersih, pola hidup yang bersih, pola pikir yang bersih, pola makan yang sehat, pola hidup yang sehat, akal sehat, perilaku sehat, hidup sehat, dan tidur yang sehat, itu saja" tegas Hadi.
"Jadi bukan bab agama, kalau aliran itu syariat, tarikat, hakikat, ma'rifat itu sudah biasa. Bab Kesucian ini ilmu, tidak pakai aliran. Bab suci ini mengajarkan azas-azas bersih, mengajarkan pola yang bersih, hal bersih, itu dasar-dasarnya," lanjutnya.
Wayang Hadi memastikan, Bab Kesucian adalah ilmu dasar untuk hidup lebih sehat, setelah itu baru dimulainya agama untuk memulai pola dan cara hidup yang sehat.
"Nah, setelah jalani kursus Bab Kesucian ini terserah dianya mau mengambil suatu agama apa, tidak paksakan satu agama kepada orang yang belum ada agama, kita tidak memaksakan agama yang lain ke dalam orang yang sudah punya agamanya sendiri. Ini maksudnya tidak memaksakan suatu agama kepada orang yang sudah mempunyai keyakinan," tambah Hadi.
Baca Juga: Aliran Bab Kesucian di Gowa Tantang MUI Buktikan Tuduhan Sesat