5 Bulan Dihitung, Jumlah Kerugian Negara Kasus Smart Toilet Tak Kelar 

Ada yang bisa bantu hitung jumlah korupsi Smart Toilet?

Makassar, IDN Times - Kantor Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Makassar masih menghitung jumlah kerugian negara dalam dugaan kasus korupsi Smart Toilet. Padahal proses penghitungan tersebut telah berlangsung selama lima bulan.

Kepala Cabjari Kota Makassar, Rionov Oktana mengungkapkan, pihaknya belum bisa menetapkan tersangka dalam kasus Smart Toilet karena saat ini masih proses penghitungan kerugian negara.

"Kami masih menunggu finalisasi atau hasil dari KN (kerugian negara), penghitungannya sendiri mulai dari tanggal 21 September 2022," ungkap Rionov kepada IDN Times Sulsel, Selasa (28/2/2023).

Diketahui, kasus dugaan tindak pidana korupsi Smart Toilet di sejumlah sekolah di Makassar ini menggunakan Dana Insentif Daerah (DID) Makassar. Puluhan saksi telah diperiksa oleh pihak Kejaksaan.

1. Kacabjari yakin kasus ini terus berkembang

5 Bulan Dihitung, Jumlah Kerugian Negara Kasus Smart Toilet Tak Kelar Kondisi Smart Toilet yang ada di sekolah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (14/7/2022). IDN Times/Ashrawi Muin

Rionov memastikan, sampai sekarang kasus ini terus berkembang walau finalisasi dari hasil kerugian negara belum ada. Untuk penetapan tersangka, Kacabjari akan melakukan gelar perkara saat finalisasi.

"Gelar perkara tersangka belum karena finalisasi, nanti kalau ada baru kita gelar dan ekspose, (intinya) ada perkembangan karena kelengkapan data-data untuk proses penghitungan sudah dilengkapi," ujar Rionov.

2. Harap penghitungan kerugian negara tidak lama

5 Bulan Dihitung, Jumlah Kerugian Negara Kasus Smart Toilet Tak Kelar Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Pelabuhan Makassar, Rionov Oktana Sembiring. Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Salah satu perkembangan kasus ini, lanjut Rionov, karena jumlah saksi yang diperiksa terus bertambah. Terakhir, IDN Times mengkonfirmasi awal Januari 2023, pihak Kacabjari telah memeriksa sekitar 30 orang saksi.

"Saya harap juga (penghitungan kerugian negara) tidak terlalu lama, karena kami hanya menunggu itu saja. Selain itu sampai sekarang sudah ada 52 orang saksi yang kami periksa secara bergantian," jelas Rionov.

Kasus ini diselidiki Cabjari di Kecamatan Wajo di 3 titik sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dengan dana Rp699 juta. Lalu di SD dan SMP di Ujung Tanah di 7 titik dengan dana Rp1 miliar lebih.

3. Pihak Kejari Makassar masih kumpulkan keterangan saksi

5 Bulan Dihitung, Jumlah Kerugian Negara Kasus Smart Toilet Tak Kelar Kondisi Smart Toilet yang ada di sekolah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (14/7/2022). IDN Times/Ashrawi Muin

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar Andi Alamsyah mengaku, kasus Smart Toilet yang ditanganinya masih berkutat pada proses pengumpulan keterangan saksi.

"Kalau kita di Kejari masih pulbaket dan pengumpulan keterangan para saksi-saksi, ada puluhan saksi juga kita periksa. Kacabjari kan tinggal tunggu hasilnya (penghitungan kerugian)," jelas Alamsyah kepada IDN Times.

Seperti diberitakan sebelumnya awal Januari 2023, pihak Kejari Makassar mengaku, ada puluhan titik SD dan SMP serta pihak sekolah di 12 Kecamatan yang dimintai keterangannya atau diperiksa secara maraton. 

Untuk diketahui, kasus korupsi Smart toilet yang diselidiki penyidik Kejari di 12 Kecamatan ini, diperkirakan pembangunan Smart Toilet berada di puluhan bahkan ratusan SD dan SMP dengan dana hingga belasan miliar.

Baca Juga: Mengapa Pengusutan Kasus Korupsi Smart Toilet Makassar Begitu Lambat?

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya