Melipir ke Chinatown Makassar, Serasa Berada di Tiongkok

Cocok untuk destinasi wisata sejarah dan budaya

Makassar, IDN Times - Kemeriahan perayaan tahun baru Imlek bukan hanya bisa dirasakan masyarakat di Tiongkok. Suasana yang tidak kalah meriah juga bisa dirasakan di Indonesia.

Salah satunya wilayah di Indonesia yang dikenal dengan masyarakatnya yang multikultural adalah Makassar. Salah satu bentuk multikultural itu terlihat dengan adanya Makassar Chinatown yang dihuni mayoritas etnis Tionghoa. 

Ribuan orang akan memadati jalanan saat perayaan tahun baru Imlek yang berpusat di Klenteng Xian Ma. Klenteng yang disebut sebagai klenteng terbesar di Makassar itu merupakan bangunan yang memiliki lima lantai dengan arsitektur Cina.

Seperti apa sih kawasan pecinan atau Chinatown itu? Yuk, ikuti IDN Times menjelajahi Chinatown.

Baca Juga: Polda Sulsel Jamin Keamanan Jelang Imlek 2020 di Makassar  

1. Sarat akan nilai sejarah dan budaya

Melipir ke Chinatown Makassar, Serasa Berada di TiongkokAktivitas siang hari di Chinatown Makassar.IDN Times/Asrhawi Muin

Karena namanya Chinatown, jangan heran kalau ada banyak sekali bangunan bergaya China di sini. Dari gerbangnya saja sudah terlihat jelas dari warna merah, bentuk atap, hingga huruf.

Kawasan ini seolah menjadi saksi sejarah kedatangan etnis Tionghoa di Makassar sekitar abad ke-14 Masehi. Akan tetapi, Chinatown tak serta merta langsung dibangun. Pembangunan baru dimulai saat abad ke-16 yang bertepatan dengan masa kekuasaan Dinasti Ming. 

Kala itu, masyarakat Tionghoa datang ke Makassar untuk berdagang. Karena dagangannya maju, maka diputuskanlah untuk membuat sebuah kawasan yang kini menjelma menjadi Chinatown.

"Mungkin nenek moyang kita waktu datang kan dekat pelabuhan. Mungkin mereka cari tempat tinggal yang dekat. Jadi berkumpul semua di sini. Juga usaha mereka. Coba perhatikan di sini kebanyakan ruko, pedagang," kata penasehat pengurus Klenteng Xian Ma, Riady Panorama saat ditemui IDN Times di Klenteng Xian Ma, Kamis (23/1).

Meski namanya Chinatown, tapi masyarakat yang bermukim di sini bukan hanya dari etnis Tionghoa. Masyarakat dari berbagai suku yang ada si Makassar pun juga banyak yang tinggal di sana.

"Warga di sini saling pengertian aja semua. Biasa kita adakan acara di sini (klenteng). Meskipun kita tutup jalan, tapi warga maklum saja. Jadi, tidak terlalu bagaimana juga. Intinya selama ini tetap rukunlah biar pun multikultural," kata Riady lagi.

2. Ke Chinatown, tak lengkap jika belum singgah di klenteng legendaris Xian Ma

Melipir ke Chinatown Makassar, Serasa Berada di TiongkokKlenteng Xian Ma tampak dari luar. IDN Times/Asrhawi Muin

Di antara sekian banyak bangunan berarsitektur China, ada satu bangunan yang paling mencolok. Bangunan itu termasuk bangunan kuno yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Itulah Klenteng Xian Ma atau Naga Sakti.

Didominasi warna merah dan emas, klenteng berusia ratusan tahun ini benar-benar memukau ditambah lagi dengan keelokan ornamen dan patung dewa-dewi yang berada di setiap penjuru klenteng. 

Klenteng yang terletak di Jalan Sulawesi No. 112 itu dibangun pada 1864 Masehi. Hal ini menjadikannya sebagai klenteng tertua di Makassar. Uniknya, meskipun dibangun sebagai rumah ibadah, klenteng ini dibuka untuk umum sebab sudah resmi sebagai tempat wisata. Pengurus klenteng juga sangat ramah. 

"Kita di sini dikunjungi orang untuk sembahyang itu dua kali dalam sebulan. Tanggal 1 dan 15 (dalam kalender Imlek). Tanggal 1 bulan mulai muncul, tanggal 15 itu purnama," kata Riady.

Kawasan Chinatown, khususnya Klenteng Xian Ma, memang sangat ramai saat Tahun Baru Imlek. Sebab bukan masyarakat etnis Tionghoa saja yang antusias melainkan masyarakat dari berbagai suku, baik di Makassar maupun dari luar kota.

Selain klenteng Xian Ma, masih ada banyak bangunan lain yang berarsitektur China seperti Klenteng Kwang Kong dan Hotel Dinasti. Tak hanya itu, ada juga kawasan kuliner yang berada tepat di sebelah kiri Klenteng Xian Ma, tapi kawasan kuliner ini biasanya ramai di saat malam-malam tertentu.

3. Paling pas berkunjung saat Imlek dan Cap Go Meh

Melipir ke Chinatown Makassar, Serasa Berada di TiongkokSuasana di dalam Klenteng Xian Ma. IDN Times/Asrhawi Muin

Saat perayaan Imlek Cap Go Meh, tak hanya Klenteng Xian Ma, tapi seluruh kawasan Chinatown akan disulap dengan berbagai dekorasi yang khas dengan budaya Tionghoa seperti lampion berwarna merah menyala.

Di sini juga akan ada pertunjukan khas Imlek seperti barongsai yang jadi pertunjukan utama hingga ragam kuliner khas Imlek seperti kue keranjang. Pengalaman seru ini bisa didapatkan di sepanjang Jalan Sulawesi.

Terletak berdekatan dengan Kantor Wali Kota Makassar di Jalan Jenderal Ahmad Yani, kawasan Chinatown ini tidak sulit ditemukan. Sebab kawasan ini hampir berhadapan dengan kantor wali kota.

Selain itu, kawasan ini juga terletak di berdekatan dengan ikon-ikon Kota Makass lainnya seperti Benteng Rotterdam dan Pantai Losari. Untuk mencapai tempat ini, kamu bisa menggunakan angkutan umum ataupun kendaraan pribadi. 

Baca Juga: 7 Hal yang Wajib Kamu Tahu sebelum Traveling ke Tana Toraja, Sulsel

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya