Cegah Problem Kelistrikan, PLN dan Pemprov Sulsel Bangun Kerja Sama

Makassar, IDN Times - PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dalam pembangunan dan pengembangan ketenagalistrikan di wilayah Sulsel. Tujuan kedua pihak, salah satunya, untuk mencegah kembali terjadi blackout atau listrik total padam.
Kerja sama kedua pihak ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (11/12). Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Kalimantan PLN Syamsul Huda dan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Melalui kerja sama ini, PLN mengharapkan adanya keselarasan antara program kerja yang dibuat PLN dengan rencana kerja Pemprov Sulsel. Sebab selama ini sering terjadi ketidakselarasan program dari kedua pihak.
"Misalnya Pemprov butuh listrik ternyata PLN terlambat atau sebaliknya, PLN sudah menyediakan tapi pemprov tidak kunjung berinvestasi di sana. Harapannya dengan MoU ini nanti terjadi sinkronisasi program kerja antara PLN dengan Pemprov," kata Syamsul Huda dalam sambutannya.
1. Sistem kelistrikan masih perlu dibenahi

Syamsul Huda menyebutkan bahwa konsumsi listrik per kapita di Indonesia masih cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Padahal, kata dia, indikator kemajuan ekonomi suatu negara diukur dari konsumsi energi per kapita.
Berdasarkan data World Bank yang dipaparkan oleh Syamsul, konsumsi listrik per kapita secara nasional pada tahun 2018 sebesar 1,0 MWh. Angka ini lebih rendah dari Vietnam yang mencapai 1,3 MWh dan Thailand dengan jumlah 2,3 MWh. Sementara konsumsi listrik per kapita tertinggi adalah Korea Selatan dengan jumlah 10,5 MWh kemudian disusul Singapura dengan jumlah 8,1 MWh.
Maka dari itu, baik PLN maupun pemerintah, lanjut dia, harus bersinergi dalam membenahi sistem kelistrikan yang ada saat ini.
"Jika konsumsi listrik per kapita kita masih rendah, itu berarti pertumbuhan industri kita masih rendah juga. Maka dari itu, kita harus berbenah dengan mengoptimalkan listrik yang tersedia agar ekonomi kita akan semakin meningkat," katanya.
2. Cegah blackout terulang kembali

Syamsul juga mengaku bahwa kondisi sistem kelistrikan di wilayah Sulsel saat ini sudah cukup baik. Pasalnya sistem kelistrikan Sulsel dengan Sulawesi Tenggara sudah tergabung sehingga siap untuk melayani para pelanggan.
"Jadi ketersedian listrik tadi sudah saya katakan bahwa sudah surplus. Memang masih terjadi kendala dalam hal penyaluran dari pusat pembangkit ke pusat beban," kata Syamsul.
Untuk itu, pihaknya pun berupaya memperbaiki sistem kelistrikan, apalagi setelah terjadinya blackout (pemadaman total) yang terjadi di beberapa wilayah Sulsel setahun lalu. Dia mengatakan bahwa saat itu memang ada kelemahan di sistem proteksi PLN sehingga gangguan di suatu tempat bisa mengakibatkan collapse-nya sistem kelistrikan yang berujung pada blackout atau listrik padam total.
"Tapi Insya Allah ke depan tidak akan terjadi lagi. Dan kita berharap kepada gubernur sama-sama bersinergi bagaimana caranya mengamankan aset kelistrikan ini sehingga bisa kita gunakan untuk melayani masyarakat secara umum," harapnya.
3. Gubernur optimistis Sulsel jadi tujuan investasi

Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyatakan bahwa dengan adanya kerja sama antara Pemprov Sulsel dengan PLN, maka akan memberikan keuntungan bagi Sulsel sendiri.
Menurutnya, pembenahan di sistem kelistrikan akan menjadikan Sulsel sebagai tujuan investasi.
"Kita baru saja menandatangani MoU dengan PLN. Saya yakin bahwa Sulsel ke depan akan menjadi tujuan investasi. Selama ini memang kendala kita adalah listrik. Sekarang ini surplus dan makin banyak yang akan berinvestasi," kata Nurdin.