Banjir Melanda 6 Daerah di Sulsel, Ratusan Hektare Sawah Terendam

Sejumlah jalan lintas kabupaten terendam

Makassar, IDN Times - Hujan lebat yang terus mengguyur sebagian wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak memasuki bulan Januari 2020 telah menyebabkan banjir di enam kabupaten/kota. Hingga saat ini dilaporkan, banjir melanda Kabupaten Maros, Barru, Pinrang, Soppeng, Sidrap, dan Kota Parepare. 

Di Pare-pare, banjir merendam Jalan Poros Terminal ke Lapadde, Kecamatan Bacukiki. Banjir juga terjadi di ruas Jalan Poros Maros-Pangkep. Lalu di Barru, air laut dari Pantai Sumpang Binangae naik hingga ke permukiman warga.

"Kota Parepare sudah tidak bisa dilintasi kendaraan, Tim dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) malah terjebak tidak bisa melintas ke Pinrang," kata Kepala Satgas Bencana BBWS Pompengan Jeneberang, Rini S Harun, Minggu (12/1).

1. Ratusan hektare sawah di Barru ikut terendam banjir

Banjir Melanda 6 Daerah di Sulsel, Ratusan Hektare Sawah TerendamBanjir di Kelurahan Palanro, Kecamtan Mallusetasi, Barru, Minggu (12/1). IDN Times/Istimewa

Rini juga menyebutkan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa ada sekitar 400 hektare sawah yang ikut terendam banjir di Lanrae, Desa Manuba dan Nepo, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru. 

"Selain itu, air luapan Sungai Kiru-kiru juga sudah mulai masuk ke pemukiman warga," kata Rini.

2. Banjir di Soppeng terjadi akibat meluapnya Sungai Paddangeng

Banjir Melanda 6 Daerah di Sulsel, Ratusan Hektare Sawah TerendamIDN Times/Sukma Shakti

Sementara di Soppeng, tambah Rini, banjir juga menggenangi Jalan Poros Soppeng-Sidrap sejak Minggu (12/1), akibat hujan deras yang mengguyur sejak malam sebelumnya.

"Di Soppeng banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Paddangeng, yang disebabkan curah hujan mencapai 113 milimeter," kata Rini.

Baca Juga: Nurdin Abdullah Imbau Masyarakat Sulsel Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

3. Kondisi Bendungan Bili-bili masih normal

Banjir Melanda 6 Daerah di Sulsel, Ratusan Hektare Sawah TerendamInstagram.com/adnanpurichtaichsan

Sementara itu, BBWS Pompengan-Jeneberang melaporkan kondisi Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa masih di bawah normal. Hingga pukul 15.00 WITA, tinggi air mengalami kenaikan menjadi 86,73 mdpl, dengan tinggi muka air normal 99,5 mdpl, dari puncak bendungan 106 mdpl.

"Untuk Bendungan Bilibili, kondisinya di bawah normal. Ia baru waspada pada posisi tinggi muka air 105,25 mdpl, siaga pada tinggi muka air 105,5 mdpl, dan awas pada posisi muka air 106 mdpl. Karena itu sama dengan ketinggian puncak bendungan," kata Kepala BBWS Pompengan-Jeneberang Supardji.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, 4 Penerbangan di Bandara Makassar Dialihkan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya