Waspada! Kasus COVID-19 pada Anak di Makassar Meningkat

Kemungkinan ditularkan orang dewasa

Makassar, IDN Times - Gugus Tugas COVID-19 Makassar menyatakan jumlah anak yang positif terinfeksi COVID-19 semakin bertambah. Peningkatan itu terjadi sebesar 40 persen untuk anak usia 10 -19 tahun.

Pada Agustus 2020, tercatat sebanyak 98 anak yang positif terinfeksi COVID-19 di Kota Makassar. Lalu terjadi peningkatan pada bulan September menjadi 132 kasus. Hal ini tentu mengejutkan. Pasalnya, aktivitas belajar tatap muka di sekolah belum diberlakukan.

1. Kemungkinan ditularkan orang dewasa

Waspada! Kasus COVID-19 pada Anak di Makassar MeningkatIlustrasi virus corona (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut Ketua Tim Epidemiologi Satgas COVID-19 Kota Makassar, Ansariadi, pihaknya belum memiliki data soal penyebab meningkatnya kasus COVID-19 pada anak. Namun ada beberapa faktor yang kemungkinan menyebabkan peningkatan kasus itu. Pertama, anak-anak yang tetap berada di rumah bisa jadi tertular oleh orang dewasa.

"Misalnya orang dewasanya tertular di luar lalu masuk ke rumah. Kan ini anak-anak masih di rumah. Apakah kemungkinan dia tertular di rumah, itu juga bisa jadi kemungkinan kedua," kata Ansariadi, Selasa (13/10/2020).

Kemungkinan ketiga yakni anak-anak yang aktif di luar rumah. Sekolah tatap muka memang belum diberlakukan namun siapa yang tahu aktivitas anak-anak di rumah. 

"Anak-anak banyak ke mana-mana bermain dengan temannya sehingga dia tertular. Jadi tiga kemungkinan itu yang bisa menjadi penyebab kenapa terjadi peningkatan kasus," katanya.

2. Masyarakat diminta patuhi protokol kesehatan

Waspada! Kasus COVID-19 pada Anak di Makassar MeningkatSeorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (8/9/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Dia pun meminta kepada masyarakat Kota Makassar, khususnya orang dewasa, agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain untuk mencegah penularan COVID-19 juga untuk mempertahankan zona oranye.

Menurutnya, apabila 90 persen protokol kesehatan dalam hal ini menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dipatuhi oleh penduduk Makassar, maka penurunan kasus itu akan kelihatan.

"Dan itu ditindaklanjuti dengan pencarian yang tinggi (testing), isolasi yang tinggi dan tracing dengan mereka yang pernah kontak, dan masyarakat bertanggung jawab untuk menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Baca Juga: IDI Makassar: Pilkada 2020 Berpotensi Munculkan 10 Juta Kasus COVID-19

3. Tak ingin lengah karena perubahan zona

Waspada! Kasus COVID-19 pada Anak di Makassar MeningkatIlustrasi (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Sementara itu, Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, tidak ingin mengartikan perubahan status zona merah ke oranye sebagai kelonggaran penerapan protokol kesehatan. Dia menekankan bahwa semakin terkendali COVID-19 di Makassar maka semakin masif pula pelaksanaan protokol kesehatan.

"Karena di satu sisi penurunan COVID-19 bukan berarti COVID-19 sudah berkurang. COVID-19 masih banyak di luar dan itu diibaratkan sebagai musuh yang mengintai kita di saat lengah," katanya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Tingkat Kematian akibat COVID-19 di Makassar 3,3 Persen

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya