Varian Delta Masuk Sulsel dari Pekerja Asal Jawa

Epidemiolog menilai pintu masuk ke Sulsel longgar

Makassar, IDN Times - Epidemiolog Universitas Hasanuddin, Ridwan Amiruddin, menyebut COVID-19 varian Delta sudah masuk ke Sulawesi Selatan. Bahkan varian Delta sempat menjadi penyumbang lonjakan kasus tertinggi di Sulsel.

Ridwan mengatakan varian Delta yang masuk ke Sulsel merupakan kasus dari luar wilayah atau imported case. Dia menyebut varian ini dibawa oleh orang-orang dari luar Sulsel.

"Varian baru itu merupakan imported case dari pekerja dari Pulau Jawa," kata Ridwan saat dihubungi IDN Times melalui WhatsApp, Rabu (21/7/2021).

1. Pintu-pintu masuk dinilai masih longgar

Varian Delta Masuk Sulsel dari Pekerja Asal JawaIlustrasi bandara (IDN Times/Lia Hutasoit)

Ridwan membenarkan bahwa masuknya varian Delta ke Sulsel disebabkan masih longgarnya pintu-pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan. Karena itu, dia menyarankan supaya pemerintah terus memperketat pintu-pintu masuk.

Sejauh ini, masyarakat masih bebas berpergian maupun masuk melalui bandara dan pelabuhan. Jika kondisi masih seperti itu, menurutnya, pemerintah harus bertindak menekan COVID-19, termasuk varian Delta.

"Secara ketat pelaku perjalanan memiliki test PCR," katanya.

Menurut Ridwan, adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro sebenarnya sudah cukup untuk membatasi aktivitas masyarakat, termasuk membatasi orang luar masuk ke Sulsel.

Jika dijalankan dengan baik, maka bukan tidak mungkin PPKM mampu menekan lonjakan COVID-19, termasuk varian baru. 

"Tujuan PPKM itu membatasi pergerakan populasi," katanya.

2. Pemerintah harus menggenjot 3T dan 5M

Varian Delta Masuk Sulsel dari Pekerja Asal JawaWarga menjalani tes usap (swab test) melalui mobil tes polymerase chain reaction (PCR) saat tes usap massal di Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/9/2020). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Selain itu, Ridwan juga menyebut faktor masuknya varian Delta di Sulsel karena program 3T dan 5 M. Program 3 T adalah testing, tracing dan treatment. Begitu juga dengan program 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas dan interaksi.

Dia menyebut program 3T sangat keteteran, kapasitas tracing hanya 1: 3, dan kapasitas testing berfluktuasi sekitar 1/1000 populasi. Belum lagi BOR yang sudah hampir mencapai 50 persen dan isolasi mandiri yang tidak efektif.

Kepatuhan masyarakat memakai masker juga hanya 75 persen. Begitu pun dengan kepatuhan menjaga jarak yang hanya 70 persen. Karena itu, Ridwan juga menyarankan kepada pemerintah untuk menggenjot lagi program 3 T dan 5 M.

"Secara nasional kasus melonjak karena kombinasi varian baru dengan rendahnya   program 3T dan 5M," katanya.

3. Varian Delta berasal dari pekerja apartemen asal Jawa

Varian Delta Masuk Sulsel dari Pekerja Asal JawaProyek pembangunan apartemen di Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Sulawesi Selatan/Istimewa

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari menyatakan sejauh ini ada 10 kasus varian Delta yang ditemukan di Sulsel. Semuanya tersebar di Makassar dan berasal dan berasal dari satu klaster yaitu pekerja proyek apartemen yang diberitakan beberapa waktu lalu.

"Dari Jawa penyebarannya, pegawai apartemen," kata Ichsan.

Ichsan mengatakan mereka kini telah sembuh semua dan tidak ada yang meninggal dunia. Meski begitu, dia menginginkan masyarakat untuk tetap waspada karena memiliki daya tular yang lebih tinggi.

"Varian Delta kelebihannya dia mudah menyebar, tingkat kematian rendah, cuma karena banyak orang yang kena tentu presentasi kematian juga tinggi," katanya.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya