Teater "Waktu Batu, Rumah Yang Terbakar" Dipentaskan di Makassar

Pertunjukan menyilangkan berbagai media seni

Makassar, IDN Times - Pertunjukan silang media teater, video game, dan sinematografi bertajuk "Waktu Batu, Rumah Yang Terbakar" (WB.RyT) hadir untuk pertama kalinya di Kota. Teater ini dipentaskan di Fort Rotterdam, pada 5-6 Desember 2023.

WB.RyT adalah pementasan yang disutradarai oleh Yudi Ahmad Tajudin. Karya ini dipentaskan oleh Garasi Performance Institute berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media.

"Kenapa kami pilih Makassar karena Makassar buat saya pribadi cukup dekat. Saya dengan Garasi sudah berlangsung sejak 2003. Waktu itu ada festival sanggar Merah Putih, nama festivalnya Journal of Woman Art," kata Yudi dalam konferensi pers di Fort Rotterdam, Selasa (5/12/2023) sore.

Baca Juga: Ada Pohon Rawan Tumbang, Warga Makassar Bisa Hubungi Call Center 112

1. Mengangkat tema duka ekologis

Teater Waktu Batu, Rumah Yang Terbakar Dipentaskan di MakassarPertunjukan silang media teater, video game, dan sinematografi bertajuk "Waktu Batu, Rumah Yang Terbakar" (WB.RyT) dipentaskan di Fort Rotterdam Makassar, 5-6 Desember 2023. (IDN Times/Ashrawi Muin)

Pentas WB.RyT mengangkat tema tentang duka ekologis. Duka ekologis ini merujuk pada rasa sedih akibat kepunahan atau akan punahnya ekosistem akibat perubahan lingkungan dan modernitas.

WB.RyT merupakan versi terkini dari proyek panjang Waktu Batu yang dimulai sejak tahun 2001. Sepanjang tahun 2002-2006 WB.RYT telah melahirkan beberapa versi pertunjukannya yang dipentaskan di beberapa kota di Indonesia, Singapura, Berlin, dan Tokyo.

Pada 2022, pentas WB.RyT juga telah ditampilkan pada Indonesia Bertutur 2022 dan kemudian pada tahun ini telah dipentaskan kembali di ARTJOG Yogyakarta dan Djakarta International Theatre Platform, Jakarta.

2. Pementasan dengan inovasi silang media

Teater Waktu Batu, Rumah Yang Terbakar Dipentaskan di MakassarPertunjukan silang media teater, video game, dan sinematografi bertajuk "Waktu Batu, Rumah Yang Terbakar" (WB.RyT) dipentaskan di Fort Rotterdam Makassar, 5-6 Desember 2023. (IDN Times/Ashrawi Muin)

Karya WB.RyT ini menggunakan model pementasan silang media. Silang media sendiri merupakan praktik seni yang menggabungkan atau menyilangkan berbagai media seni. Ini bisa menggabungkan elemen-elemen dari seni visual, seni pertunjukan, media digital, musik, sastra, dan bentuk ekspresi seni lainnya.

Menurut Yudi, ini menjadi penguat pesan substansi materi ke masyarakat yang akan menontonnya. Melalui karya WB.RyT, Garasi Performance Institute ingin membuka percakapan tentang watak dan artikulasi duka ekologis.

Mereka juga ingin menjadi pemantik praktik nyata apa yang dapat dilakukan agar tragedi dalam karya tidak akan terjadi. Teater Garasi menggarap ulang karya ini untuk meluaskan dan mendekati secara kritis percakapan tentang tema duka ekologis.

"Teater Garasi menggarap ulang WB.RyT tahun ini dengan menajamkan sisi kesilangmediaan antara teater dengan video game sinematografi, dan menguatkan unsur-unsur visual dan tata Cahaya," kata Yudi.

3. Diharapkan membuka sudut pandang tentang dampak perubahan iklim

Teater Waktu Batu, Rumah Yang Terbakar Dipentaskan di MakassarPertunjukan silang media teater, video game, dan sinematografi bertajuk "Waktu Batu, Rumah Yang Terbakar" (WB.RyT) dipentaskan di Fort Rotterdam Makassar, 5-6 Desember 2023. (IDN Times/Ashrawi Muin)

Agus Susanto, perwakilan dari Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek, menilai pertunjukan ini sangat penting dalam era modern. Pertunjukan silang media ini diharapkan mampu membuka sudut pandang dari berbagai generasi tentang dampak perubahan iklim maupun modemitas.

Pertunjukan silang media ini, kata dia, juga menjadi wama baru yang dapat menambah keragaman seni di tanah air. Hal ini juga tak lepas dari peran serta komunitas dalam memberikan perspektif baru suatu pertunjukan teater.

"Hal ini dapat mendorong pemajuan kebudayaan yang sedang menjadi perhatian pemerintah, dalam hal ini Kemendikbudristek. Ragam bentuk presentasi seni yang muncul membuat pemajuan kebudayaan menjadi lebih kuat karena dukungan karya kreatif hasil karya komunitas," kata katanya.

Baca Juga: BMKG Prakirakan Puncak Musim Hujan di Makassar Terjadi Januari 2024

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya