Startup MallSampah, Mendaur Ulang Sampah Plastik Agar Tidak Menggunung

Sampah plastik sempat menurun di awal masa pandemik

Makassar, IDN Times - Pandemik COVID-19 telah memicu peningkatan sampah plastik. Hal itu karena pola konsumsi masyarakat yang berubah, seperti memesan makanan karena pembatasan jam operasional di tempat-tempat makan. Makanan yang diantarkan sebagian besar menggunakan kemasan plastik atau apapun yang akhirnya menjadi sampah.

Daur ulang pun menjadi salah satu solusi untuk mengurangi sampah plastik yang kian menggunung. Setidaknya, plastik bekas pakai bisa diolah kembali menjadi barang bermanfaat bagi lingkungan sekitar, apalagi jika memiliki nilai jual. Begitulah yang disampaikan Adi Saifullah Putra, Founder MallSampah.

"Kalau kita di MallSampah sebenarnya memang plastik-plastik yang umum digunakan itu terutama plastik keras, itu sebelum pandemik pun memang sudah kita olah," kata Adi kepada IDN Times, Kamis (23/9/2021).

Hanya saja, kata dia, selama pandemik, MallSampah juga mulai mengolah sampah-sampah plastik yang lunak dan sulit didaur ulang seperti kantong plastik, plastik wrap, hingga kemasan snack yang dirancang berlapis-lapis.

"Itu juga kita sudah bisa sebenarnya, tapi lokasinya mulai terbatas. Metodenya juga terbatas. Hanya saja kita mulai untuk mengolah jenis sampah plastik yang khusus tersebut," lanjutnya.

1. Mendaur ulang sampah untuk nilai ekonomi

Startup MallSampah, Mendaur Ulang Sampah Plastik Agar Tidak MenggunungIlustrasi sampah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Sebagai informasi, MallSampah merupakan startup atau perusahaan rintisan layanan pengelola sampah online. Platform ini didirikan pada 2015. Semua sampah yang dikelola melalui MallSampah akan didaur ulang menjadi produk baru atau material lain yang bisa dimanfaatkan kembali.

MallSampah dapat diakses melalui website maupun aplikasi yang bisa diunduh. Layanan ini akan menghubungkan pengguna dengan pengepul sehingga lebih mudah dalam pengelolaan sampah.

Dalam sebulan, MallSampah mampu mengumpulkan minimal 100 ton sampah dari pengepul. Sampah-sampah itulah yang nantinya akan diolah dan didaur ulang.  

"MallSampah mengumpulkan sampah-sampah yang memang secara material mempunyai nilai ekonomi karena akan dijadikan bahan baku lagi. Misal kayak logam, akan dikumpulkan untuk daur ulang jadi barang. Plastik juga begitu, kertas juga begitu," kata Adi.

2. Sampah plastik sempat menurun di awal pandemik

Startup MallSampah, Mendaur Ulang Sampah Plastik Agar Tidak MenggunungIlustrasi (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Di masa pandemik ini, Adi mengatakan aktivitas MallSampah tidak terganggu. Proses mengumpulkan sampah plastik bahkan tetap berjalan lancar seperti biasanya.

"Sampah plastik sebenarnya di awal-awal pandemik justru turun, karena banyak komersial area seperti hotel, kafe, tutup. Cuma memang seiring berjalannya waktu di pertengahan 2020 hingga sekarang sudah cukup membaik," katanya.

Pandemik juga tidak mengganggu rutinitas kegiatan MallSampah. Menurut Adi, tim internal MallSampah tidak merasa ada hal-hal yang perlu disesuaikan gara-gara pandemik. Karena sejak dulu, mereka telah terbiasa dengan praktik kerja jarak jauh, seperti menggunakan Zoom yang populer sejak pandemik.

"Bisa dibilang tidak, hanya saja mungkin tetap ada hambatan-hambatan kayak ada beberapa hotel yang rutin menjual sampah di MallSampah akhirnya tutup sementara atau terhambat daur ulangnya. Jadi pengepul bisa lebih sedikit sampah yang dikumpulkan," kata Adi.

Baca Juga: DKP Sulsel Kewalahan Awasi Pencemaran Laut dari Sampah

3. Mendaur ulang sampah masker

Startup MallSampah, Mendaur Ulang Sampah Plastik Agar Tidak MenggunungIlustrasi sampah. IDN Times/Imam Rosidin

Berkaitan dengan pandemik, MallSampah juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama PT Industri Kapal Indonesia (IKI) untuk mengumpulkan dan mendaur ulang masker medis. Program itu bertajuk Recycle Your Mask.

"Masker medis itu akan kita jadikan material atau bahan baku yang fungsinya itu mirip seperti plastik. Jadi kita jadikan barang-barang daur ulang. Programnya sudah kita launching tanggal 18 September 2021," ucap Adi.

BUMN ini, kata dia, akan menjadikan kantor-kantor mereka sebagai pusat-pusat pengumpulan sampah masker terutama oleh karyawan atau masyarakat sekitar kantor. 

"Jadi kita bisa secara perlahan mengedukasi masyarakat untuk memilah masker medis yang dihasilkan oleh rumah tangga," katanya.

Baca Juga: Manfaatkan Semua Bagian, 7 Cara Mengurangi Sampah Sayur dan Buah

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya