Sebagian Wilayah Sulsel Masih Dapat Siaran TV Analog usai Tenggat ASO

Siaran analog belum mati total

Makassar, IDN Times - Penghentian siaran televisi (TV) analog terestrial atau Analog Switch Off (ASO) secara nasional akan dilaksanakan paling lambat pada 2 November 2022. Namun migrasi dari TV analog ke TV digital itu belum bisa dilaksanakan di semua wilayah, salah satunya di Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sulsel, Amson Padolo, mengatakan hal tersebut dikarenakan set top box (STB) belum selesai dibagikan. Dari 6,7 juta STB gratis secara nasional, distribusinya belum mencapai 60 persen termasuk di Sulsel.

"Khusus untuk Sulsel, itu masih simulcase. Jadi, jalan analognya jalan juga digitalnya. Belum total mau tiba-tiba diputuskan siarannya," ujar Amson saat diwawancarai via telepon, Selasa (1/11/2022).

1. Siaran analog belum mati total

Sebagian Wilayah Sulsel Masih Dapat Siaran TV Analog usai Tenggat ASOIlustrasi tayangan siaran televisi digital. (Tim Komunikasi Publik dan Edukasi Migrasi TV Digital)

Karena migrasi dari siaran analog ke siaran digital belum bisa diterapkan sepenuhnya di Sulsel, maka sebagian wilayah masih bisa mendapatkan siaran analog setelah tanggal 2 November nanti. Meski begitu, Amson tak merinci daerah mana saja yang mati total di tanggal tersebut.

Amson mengatakan pihaknya siap mendukung penerapan siaran digital sebagaimana UU Cipta Kerja. Akan tetapi, berdasarkan kajian Kementerian Kominfo, masih ada ratusan daerah di Indonesia yang masih akan menerima siaran digital meskipun ASO diterapkan pada 2 November 2022.

"Karena pembagian STB yang belum 60 persen maka yang diputuskan oleh Kominfo hanya Jabodetabek yang ASO total," kata Amson.

2. Pemerintah siapkan STB gratis

Sebagian Wilayah Sulsel Masih Dapat Siaran TV Analog usai Tenggat ASOSeorang warga mencoba melakukan pemasangan Set Top Box (STB) saat uji coba survei kesiapan masyarakat beralih ke siaran TV Digital. (Dok. Kominfo)

Sebagai informasi, STB berfungsi menangkap siaran digital ke perangkat televisi analog. Dengan begitu, masyarakat yang mempunyai STB perlu membeli televisi baru.

Untuk mendukung peralihan dari siaran analog ke siaran digital, pemerintah menyiapkan 6,7 juta STB gratis. Sebab tidak semua masyarakat memiliki TV digital.

Di Sulsel sendiri, STB yang akan dibagi sekitar 206.333 unit yang akan dibagikan kepada keluarga miskin. Data penyaluran itu merujuk pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dari Dinas Sosial. 

3. Kualitas siaran digital lebih jernih

Sebagian Wilayah Sulsel Masih Dapat Siaran TV Analog usai Tenggat ASOIlustrasi menonton televisi/TV (IDN Times/Shemi)

Setelah siaran analog dimatikan, siaran televisi beralih sepenuhnya ke format digital. Ke depan, masyarakat tidak lagi bisa menonton siaran tv analog atau lewat antena biasa. Namun, sebagai gantinya, ada siaran televisi digital dengan kualitas gambar lebih bersih dan suara yang lebih jernih. 

Dengan siaran digital, gambar yang muncul di televisi akan jernih karena kualitasnya high definition (HD). Tidak ada siaran yang berbintik-bintik atau kabur. Jika tidak bisa menangkap, maka tidak ada siaran sama sekali yang muncul di layar.

Berbeda dengan siaran analog. Siarannya sangat dipengaruhi jarak menara pemancar dengan pesawat televisi. Makanya, televisi yang jauh dari pemancar biasanya akan memunculkan gambar yang berkualitas buruk.

Baca Juga: Diskominfo Sulsel Ungkap Alasan Belum Semua Siaran TV Analog Dimatikan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya