Satgas COVID Sulsel: Jika Omicron Terdeteksi di Jakarta, Kita Waspada

Satgas Sulsel harap Jakarta perketat pengawasan

Makassar, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai memantau perkembangan varian terbaru, Omicron. Varian ini dilaporkan di sejumlah negara Afrika seperti Afrika Selatan dan Botswana.

Koordinator Satgas COVID-19 Sulsel, Arman Bausat, mengatakan pihaknya terus memantau jangan sampai varian Omicran ini juga masuk ke Sulsel.

"Kita pantau terus ini. Kan biasanya kalau ada masuk (varian baru), pasti masuk dulu di pintu gerbang negara. Kalau sudah mulai terdeteksi di Jakarta, otomatis kita harus waspada," kata Arman saat dihubungi IDN Times via telepon, Selasa (30/11/2021).

1. Tracing dan testing akan digalakkan

Satgas COVID Sulsel: Jika Omicron Terdeteksi di Jakarta, Kita WaspadaWarga menjalani tes usap (swab test) melalui mobil tes polymerase chain reaction (PCR) saat tes usap massal di Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/9/2020). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Arman mengatakan pemerintah pusat juga sedang menyiapkan berbagai cara untuk membatasi masuknya orang asing ke Indonesia, khususnya dari negara-negara Afrika. Beberapa hari lalu, Satgas COVID-19 pusat menyatakan akan mengkarantina WNI yang habis bepergian ke negara terdampak varian Omicron.

Masa karantina pelaku perjalanan internasional juga rencananya diperpanjang dari awalnya 3 - 5 hari menjadi 7 hari. Arman mengaku, pihaknya akan mengikuti apapun arahan dari pemerintah pusat.

"Kita kan sudah siaga sekarang, cuma belum siaga sekali. Tapi kita lihat perkembangan dulu. Kalau misalnya di Jakarta tiba-tiba terdeteksi, otomatis tracing, testing, kita harus tingkatkan antisipasinya," kata Arman.

2. Belum ada pengetatan di bandara Makassar

Satgas COVID Sulsel: Jika Omicron Terdeteksi di Jakarta, Kita WaspadaIlustrasi (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Meski baru dilaporkan di luar negeri, namun Satgas Sulsel tak ingin lengah. Pasalnya, varian Omicron bisa masuk kapan saja jika tak ada pengetatan di pintu-pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan.

Sejauh ini, Sulsel juga belum membuka penerbangan internasional. Selama pandemik COVID-19, bandara di Makassar hanya melayani penerbangan domestik.

"Kalau misalnya ada kasus masuk di Indonesia dari luar negeri Afrika, otomatis bandara kita sudah mulai jaga," kata Arman.

Baca Juga: COVID-19 Varian Omicron Timbulkan Ancaman ke Ekonomi AS

3. Harus ada pembatasan pergerakan orang

Satgas COVID Sulsel: Jika Omicron Terdeteksi di Jakarta, Kita Waspadailustrasi mobilitas warga di tengah pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel, Ichsan Mustari, menyebutkan salah satu strategi penanganan COVID-19 yaitu membatasi pergerakan orang, utamanya orang yang masuk dari luar negeri.

Hal itu, kata Ichsan, berlaku pula untuk pencegahan masuknya varian Omicron. Dia menegaskan pengendalian perjalanan orang sangat penting untuk mencegah penularan lanjutan.

"Saya kira secara regulatif untuk bagaimana membatasi. Dua hal yang selalu saya sampaikan pertama pembatasan pergerakan orang dan protokol kesehatan itu aja terus yang ketiga vaksin," kata Ichsan.

Baca Juga: Pakar UGM: Jangan Panik, Omicron Belum Terbukti Lebih Menular

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya