Ricuh di Depan Kantor KPU Sinjai, Polisi Tangkap 7 Pengunjuk Rasa

Polisi sebut pendemo bertindak anarkistis

Makassar, IDN Times - Kericuhan terjadi pada aksi unjuk rasa di depan Kantor KPU Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (2/3/2024). Polisi menyebut kericuhan disebabkan massa terprovokasi.

Kapolres Sinjai, AKBP Fery Nur Abdullah, menjelaskan massa ricuh karena memaksa masuk. Awalnya mereka hanya minta difasilitasi untuk bertemu KPU Sinjai untuk menyampaikan keinginannya. Dia pun mengutus Kasat Intelkam untuk memfaslitasi massa bertemu dengan komisoner KPU Sinjai.

"Belum selesai komunikasi dengan komisioner, masih jalan, mereka sudah anarkis. Ada provokator untuk mereka berbuat anarkis," kata AKBP Fery kepada jurnalis.

Baca Juga: Merasa Diberhentikan Sepihak, Eks Direksi Perseroda Sulsel Melawan

1. Massa menolak penghitungan suara ulang

Ricuh di Depan Kantor KPU Sinjai, Polisi Tangkap 7 Pengunjuk RasaIlustrasi petugas KPPS sedang memeriksa surat suara (ANTARA FOTO/Jojon)

Massa tersebut adalah orang-orang yang menolak perhitungan suara ulang oleh KPU Sinjai. Saat ini, ada perhitungan suara ulang untuk TPS di Desa Kassibuleng, Kecamatan Sinjai Borong karena diduga terjadi kecurangan di tingkat TPS pada 14 Februari 2024 lalu.

Fery menyebutkan ada sekitar 80 orang yang datang ke kantor KPU Sinjai untuk bertemu dengan komisioner. Mereka datang ingin menyampaikan pendapat dan berunjuk rasa.

"Tujuan mereka untuk datang ke KPUD adalah ingin menyampaikan pendapat, unjuk rasa dan ingin masuk menghentikan proses rekapitulasi yang sedang berlangsung di kantor KPUD yang mana hari ini jadwal kecamatan Sinjai Borong untuk melakukan rekapitulasi," kata Fery.

2. Polisi tangkap pengunjuk rasa yang bertindak anarkistis

Ricuh di Depan Kantor KPU Sinjai, Polisi Tangkap 7 Pengunjuk RasaKapolres Sinjai, AKBP Fery Nur Abdullah. (Dok. Istimewa)

Fery mengaku massa datang ke kantor KPU Sinjai tanpa pemberitahuan dan izin akan berdemonstrasi. Meski begitu, pihaknya tetap mengawal pergerakan massa mulai dari titik kumpul hingga tiba di kantor KPU Sinjai.

Awalnya, polisi yang berupaya memfasilitasi pertemuan massa dan komisioner KPU Sinjai berubah menjadi anarkis. Fery mengatakan ada pihak yang sengaja memprovokasi dan mengajak massa bertindak anarkis. Akibatnya, polisi menangkat 7 orang pengunjuk rasa.

"Kami amankan sekitar 7 orang yang terdiri dari mereka yang melakukan provokasi, mereka yang melakukan anarkis, melakukan pemukulan terhadap anggota, polwan, dan mereka yang membawa senjata tajam," kata Fery.

3. Polisi duga telah direncanakan secara sistematis

Ricuh di Depan Kantor KPU Sinjai, Polisi Tangkap 7 Pengunjuk RasaIlustrasi borgol (IDN Times)

Dari 7 orang yang sudah ditangkap itu, kata Fery, polisi juga mengumpulkan barang bukti berupa 10 senjata tajam. Senjata tajam ini ada yang melekat pada badan bahkan ada juga yang disimpan di kendaraan.

Hal tersebut kemudian membuat polisi menyimpulkan bahwa gerakan tersebut telah direncakan secara sistematis. Terlebih lagi, polisi juga menemukan bom molotov.

"Mereka sudah menyiapkan secara sistematis. Kemudian kami juga temukan tiga bom molotov yang mereka siapkan untuk terjadi gesekan. Ini saya lihat memang ada gerakan secara sistematis dan menghendaki kegiatan ini mereka akan ricuh," kata Fery.

Baca Juga: Gakkum KLHK Tangkap Cukong Kayu Ilegal di Sulsel

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya