Rewako, Jenama Lokal Sempurnakan Makna Filosofis Jersey PSM Makassar

Merepresentasikan filosofi Bugis dan Makassar

Intinya Sih...

  • Beberapa klub Liga 1 memilih memproduksi apparel sendiri tanpa kerja sama dengan brand ternama.
  • PSM Makassar percaya diri dengan merek sendiri, Rewako, untuk jersey tanding dan latihan.
  • Desain jersey dipengaruhi filosofi lokal Bugis-Makassar, namun penjualan masih terbatas di Makassar dan sekitarnya.

Makassar, IDN Times - Kerja sama dengan apparel ternama kini tidak lagi menjadi prioritas bagi beberapa klub Liga 1. Beberapa di antaranya memilih memproduksi apparel secara mandiri.

PSM Makassar salah satunya. Klub yang berjuluk Juku Eja itu percaya diri mengusung apparel mandiri. Rewako adalah nama merek yang digunakan PSM Makassar untuk jersey tanding dan latihan.

Menurut Officer PSM Makassar, Danang, memproduksi apparel secara mandiri berarti mereka bisa menentukan sendiri desainnya. Hal ini kerap tidak sesuai apabila bekerja sama dengan brand pihak ketiga.

Saat bekerja sama dengan pihak ketiga, sering kali ada dua kepentingan. Pihak ketiga maupun klub sama-sama menginginkan tren dan desain sendiri.

"Sebelumnya kerja sama dengan beberapa brand. Di situ kan memang ada keterbatasan desain yang kita inginkan," kata Danang saat diwawancarai IDN Times, Sabtu (6/4/2024).

1. Menyesuaikan desain dengan tren fashion

Rewako, Jenama Lokal Sempurnakan Makna Filosofis Jersey PSM MakassarJersey PSM Makassar produksi brand lokal Rewako/Istimewa

Karena itu, PSM Makassar memilih memproduksi apparel sendiri. PSM meyakini jersey bukan sekedar seragam untuk bertanding melainkan sebagai salah satu alat komunikasi dengan penggemar.

Dengan memproduksi sendiri, PSM bisa menentukan desain jersey sesuai keinginan. Melalui jersey, penggemar juga bisa memakai identitas.

"Karena mau tidak mau, penggemar memakai identitas atau jersey yang ada. Makanya kita selain untuk kebutuhan tim sendiri, kita berpikir bahwa ini juga bisa mengakomodir fans," kata Danang.

Danang sepakat bahwa saat ini, jersey telah menjelma sebagai produk fashion. Bahkan ketika menjelang lebaran, permintaan jersey cukup banyak.

"Itu yang akhirnya kita lihat bahwa kecintaan mereka juga diakomodir. Kita bikinkan jersey yang juga pantas, bukan hanya untuk olahraga," kata Danang.

2. Filosofi desain yang merepresentasikan Bugis-Makassar

Rewako, Jenama Lokal Sempurnakan Makna Filosofis Jersey PSM MakassarAksi winger Dzaky Asraf dalam laga matchday ketiga Grup H AFC Cup 2023/24 antara PSM Makassar versus Hougang United di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, 25 Oktober 2023. (Instagram.com/psm_makassar)

Berangkat dari persoalan desain, PSM Makassar akhirnya membuat jersey sendiri dengan memasukkan filosofi lokal Bugis-Makassar. Unsur-unsur filosofi ini terlihat pada bagian jersey.

Jersey PSM Makassar musim 2023-2024 mengusung konsep 'PSM Adalah Rumah, Ayo Pejuang'. Danang menjelaskan rumah memiliki makna yang sangat mendalam bagi orang Sulawesi Selatan yang dikenal memiliki jiwa perantau ulung.

Meski punya jiwa perantau besar, namun hal itu tidak membuat mereka lupa terhadap tempat mereka dibesarkan. Hal ini dapat dilihat tatkala PSM Makassar bertandang di luar daerah, sangat banyak pendukung PSM di mana pun tim bermain.

"Rumah itu menjadi sesuatu tempat kita pulang sehingga menggambarkan yang kita inginkan, fans di mana saja tetap selalu pulang," kata Danang.

Filosofi rumah itu ditunjukkan melalui corak pattern yang digunakan pada jersey berbentuk Cappa Bola atap rumah yang berbentuk segitiga. Bentuk ini banyak ditemukan pada kain khas masyarakat Bugis yaitu Lipa Sabbe.

Lalu ada pula corak Patonro yang dilekatkan pada rib masing-masing lengan dengan membentuk garis lurus yang tegas. Patonro merupakan penutup kepala adat Bugis-Makassar yang melambangkan rasa keberanian.

Dahulu, Patronro sering digunakan para pejuang Makassar ketika hendak berangkat ke medan perang. Dalam hal ini, Patonro sangat mewakili karakter bermain yang sangat identik dengan gaya permainan PSM Makassar yaitu berani dan pantang menyerah.

"Patonro itu yang dipakai Sultan Hasanuddin. Itu juga kita masukkan dalam desain," kata Danang.

3. Keuntungan belum berkontribusi banyak bagi klub

Rewako, Jenama Lokal Sempurnakan Makna Filosofis Jersey PSM MakassarDua pemain PSM Makassar yang dipanggil ke Timnas Indonesia U-20, Mufli Hidayat (kiri) dan Sulthan Zaky (kanan). (Instagram.com/psm_makassar)

Meski punya merek sendiri, namun penjualan apparel rupanya belum memberikan kontribusi besar bagi klub. Hal ini dikarenakan distribusi yang masih terbatas di Makassar dan sekitarnya.

Offical store Rewako hanya bisa dijumpai di Mall Nipah. Namun pihak manajemen segera melebarkan sayap di Balikpapan karena melihat banyak masyarakat Bugis dan Makassar di sana.

Penjualan online ternyata masih kalah dengan penjualan offline. Akan tetapi, penjualan akan meningkat saat menjelang pertandingan.

"Memang selama ini kalau dilihat di store itu apalagi kalau lagi match, beberapa kali kita kewalahan produksi sehingga harus produksi lagi," kata Danang.

Sekali produksi bisa menghasilkan 20.000 jersey. Ada tiga jenis jersey yang diproduksi yaitu jersey pemain dengan harga Rp749 ribu, jersey replika yang dibanderol Rp389 ribu dan jersey fans yang diproduksi massal seharga Rp189 ribu.

Meski ada jersey yang diproduksi massal, namun penjualannya belum memberikan keuntungan besar bagi klub. Keuntungan ini belum bisa menutupi biaya operasional klub.

"Sekarang klub untuk kebutuhan gaji dan Operasionalnya saja tiap bulan sudah sampai hampir Rp4 miliar bahkan lebih, apalagi kalau tanding keluar. Sementara penjualan jersey cuma berapa. Skalanya juga kecil," kata Danang.

Baca Juga: Parade Jersey PSM Makassar dari Masa ke Masa (1)

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya