Polemik Rel Kereta Api, Danny: Tidak Berhak Menahan Masyarakat Protes

Nelayan protes rencana pembangunan rel darat

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto angkat bicara soal aksi unjuk rasa nelayan Tallo pada Minggu 10 Agustus 2022 lalu. Danny tampaknya tak ingin ikut campur pada protes nelayan terhadap desain kereta api jalur darat. 

Danny mengaku tidak berhak menahan protes dari masyarakat. Pasalnya, masyarakat yang akan merasakan langsung efek pembangunan yang menggunakan rel darat.

"Nah saya baru lihat itu. Saya tak berhak menahan masyarakat yang protes karena bisa terkena dampak. Itu tandanya saya bicara bukan persoalan saya, ini persoalan rakyat," kata Danny di Makassar, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga: Nelayan di Makassar Protes Rencana Pembangunan Rel Kereta Api Darat

1. Danny memang tak setuju rel darat

Polemik Rel Kereta Api, Danny: Tidak Berhak Menahan Masyarakat ProtesWalikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. IDN Times/Andri NH

Danny sendiri memang secara terang-terangan terus menolak desain rel darat. Dia justru lebih menginginkan agar rel yang dibangun rel melayang atau elevated. 

Beberapa alasan Danny bersikukuh dengan desain rel elevated mulai dari rel darat yang dinilai tidak sesuai Perda Kota Makassar Nomor 4 Tahun 2025 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah hingga potensi banjir. Danny pun mengaku tak ingin menahan aspirasi masyarakat yang juga menolak rel darat.

"Saya tak mau tahan karena dampak kalau kita tahan nanti banjir betul tawwa bagaimana," katanya.

2. Nelayan khawatir kehilangan mata pencarian

Polemik Rel Kereta Api, Danny: Tidak Berhak Menahan Masyarakat ProtesNelayan memprotes desain rel darat dengan aksi unjuk rasa di Pantai Marbo, Makassar, Minggu (14/8/2022). IDN Times/Istimewa

Sebelumnya, sejumlah nelayan menggelar aksi unjuk rasa di Pantai Mangara Bombang (Marbo), Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu 14 Agustus 2022. Mereka memprotes rencana pembangunan jalur rel kereta api darat yang melintas dari arah Kabupaten Maros menuju lokasi New Port Makassar. 

Andi Zulkifli selaku koordinator aksi menjelaskan nelayan khawatir rel darat dapat mengganggu mata pencarian mereka di wilayah pesisir utara Makassar. Mereka khawatir terjadi pendangkalan di wilayah tangkap setelah ada pembangunan rel darat.

"Pada dasarnya kami tidak menolak adanya rel kereta api, tapi jika dipaksakan relnya landasannya di darat maka akan mengganggu mata pencarian nelayan Tallo, karena jalurnya memotong dari arah Biringkanayya menuju pelabuhan New Port, hal itu memutus jalur para nelayan yang melaut," ujar Zulkifli.

3. Nelayan khawatir banjir dan tergusur

Polemik Rel Kereta Api, Danny: Tidak Berhak Menahan Masyarakat ProtesNelayan memprotes desain rel darat dengan aksi unjuk rasa di Pantai Marbo, Makassar, Minggu (14/8/2022). IDN Times/Istimewa

Zulkifli menilai banyak potensi masyarakat yang harus diperhatikan sebelum pembangunan rel kereta api tersebut. Menurutnya, jika yang dibangun adalah rel darat maka hal itu akan berpotensi memperparah banjir.

"Hal ini banjir karena daerah pesisir ini adalah jalur Sungai Tallo. Jelas ini akan berdampak ke Kota Makassar," ucap Zulkifli.

Zulkifli menambahkan, selain keberadaan rel darat ini juga akan mengancam daerah hunian para nelayan yang bakal tergusur dan kesulitan mencari hunian alternatif yang memiliki kemudahan akses melaut. 

"Nelayan terancam akan tergusur akibat ulah mafia-mafia tanah yang akan mengambil untung dari pembebasan lahan dari proyek rel darat ini," kata Zulkifli.

Baca Juga: Polemik Desain Rel Kereta di Makassar, Anggota DPR: Awas Mangkrak!

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya