Pemkot Makassar Berbenah Jelang Adipura, WALHI: Jangan hanya Momentum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Menjelang penilaian Adipura 2023, Kota Makassar sibuk membersihkan diri. Sejak hari Sabtu, 27 Januari 2024, sejumlah aktivitas kebersihan dikebut.
Semua titik penilaian mendadak dibereskan, tak terkecuali area TPA Tamangapa Antang. Pj Sekda Firman Pagarra memimpin langsung aksi bersih-bersih itu.
“Saat ini saya atas nama Pemerintah Kota Makassar melakukan kunjungan lokasi TPA Antang ini salah satu rangkaian persiapan kunjungan tim penilaian Adipura. Kita juga melakukan bersih-bersih di area TPA Antang,” katanya.
1. Seluruh OPD galakkan kerja bakti
Selain berbenah di TPA, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Makassar juga menggalakkan kerja bakti bersama. Seluruh titik kota dibersihkan khususnya pada halaman dan drainase di perkantoran, sekolah dan fasilitas kesehatan.
Firman pun yakin 100 persen Kota Makassar dapat meraih kembali Piala Adipura tahun 2023 dengan catatan seluruh OPD bisa melakukan kerja keras dan kerja cerdas. Makassar terakhir kali meraih Piala Adipura pada 2017.
“Kita gencar dan harus aktif karena terakhir kita raih Piala Adipura itu di periode pertama Pak Wali Kota Danny. Kami optimis di periode ke dua masa jabatannya kita akan raih kembali dengan kerja keras teman-teman OPD,” kata Firman.
2. Menyemprotkan enzim echo ke TPA Antang
Pemkot melalui Dinas Pemadam Kebakaran juga menyemprotkan echo enzim di lokasi TPA Antang. Sebanyak 3 unit armada berkapasitas 8.000 liter diturunkan, dalam penyemprotan ini.
Echo enzim merupakan cairan organik yang memiliki banyak manfaat diantaranya untuk mengurangi karbon dioksida di udara penyebab polusi (CO2) ke atmosfer dan mengikat panas di awan. Penyemprotan echo enzim ini bertujuan untuk menciptakan kondisi kualitas udara menjadi lebih baik.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin, mengatakan larutan echo enzim berguna memaksimalkan penguraian dan polusi akibat penumpukan sampah di TPA Antang.
"Adapun komposisinya yakni sebanyak 10 liter echo enzim yang dicampurkan kedalam 8.000 liter, sehingga digunakan sebanyak 30 liter echo enzim," kata Hasanuddin.
3. Terkesan bersifat momentuman
Staf Advokasi dan Kajian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Slamet Riyadi, menanggapi aksi bersih-bersih Pemkot Makassar. Dia cukup mengapresiasi langkah menjaga kebersihan dan menata lingkungan hidup.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Pemkot Makassar sebenarnya hal baik. Hanya saja, ada kesan bersifat mengejar momentum.
"Sedikit terkesan momentuman karena hal itu dilakukan menjelang penilaian Adipura," kata Slamet, Selasa (30/1/2024).
Slamet menyebut ada banyak persoalan lingkungan hidup di Kota Makassar yang belum terselesaikan. Sebut saja tata kelola sampah yang masih sangat jauh dari harapan.
"Meskipun kegiatan yang dilakukan tentu saja positif. Namun alangkah lebih baiknya berkelanjutan," kata Slamet.
Baca Juga: Cerita Warga Antang Makassar: Siapkan Pengungsian Banjir Setiap Tahun