Masih Mahal, Ini Besaran Ongkos Umrah dari Sulsel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi memang telah memutuskan mencabut sejumlah aturan bagi jemaah umrah, salah satunya tidak lagi mewajibkan menjalani karantina saat tiba. Namun ongkos perjalanan umrah dari Sulawesi Selatan masih mahal.
Seharusnya aturan baru tersebut dapat meringankan biaya perjalanan, khususnya jemaah umrah yang hendak beribadah ke Arab Saudi. Menurut CEO Al Jasiyah Travel Makassar, Nurhayat, masih mahalnya ongkos umrah itu dikarenakan belum semua hotel di Arab Saudi beroperasi.
"Idealnya memang setelah karantina ditiadakan, harusnya memang biaya menurun. Cuma faktanya di Saudi karena belum semua hotel beroperasi, pihak hotel menaikkan harga hotelnya sehingga kita dalam menset harga juga mahal," kata Hayat kepada IDN Times, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga: Saudi Hapus Wajib PCR dan Karantina, Kemenag Akan Sesuaikan Kebijakan Umrah
1. Paket umrah Ramadan naik tiga kali lipat
Hayat yang juga Wasekjend DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) ini mengungkapkan paket Ramadan tahun ini bahkan menjadi yang paling mahal dalam sejarah. Harga hotel bahkan naik tiga kali lipat dan belum termasuk biaya perjalanan lainnya.
Biaya paket umrah Ramadan tahun ini untuk bintang 5 bisa mencapai harga sekitar Rp40 juta. Mahalnya biaya ini, kata Hayat, karena jemaah yang terbang dari Makassar masih harus transit ke Jakarta sebelum ke Madinah Arab Saudi.
"Normalnya di Agustus nanti, setelah hajian kita melihat pemerintah membuka umrah langsung dari Makassar. Saya kira itu akan normal," ucapnya.
2. Biaya umrah naik selama pandemik
Biaya umrah tidak turun juga karena tidak ada perubahan pada durasi perjalanan umrah. Jika sebelumnya ada aturan karantina maka setelah aturan itu dicabut berganti menjadi kegiatan ibadah.
"Dulu kan kita masuk ke Madinah itu tidak beribadah, kita dikarantina tapi sekarang berubah jadi sudah bisa ibadah, bebas masuk. Jadi sama aja. Justru sekarang untuk masuk Ramadan harga sudah naik semua," jelasnya.
Sebelum pandemik, kata Hayat, biaya perjalanan umrah saat Ramadan untuk bintang lima biasanya hanya Rp30 juta. Saat ini, biaya tersebut hanya cukup untuk fasilitas bintang tiga. Jika ingin fasilitas lebih, maka jemaah harus membayar lebih banyak.
"Kalau yang di depan masjid kan sudah Rp40 jutaan. Tapi kalau dari Surabaya starting-nya karena dia sudah direct dari kotanya saya kira bisa di bawah Rp40 juta untuk program 12 hari. Kalau Makassar masih tinggi," kata Hayat.
3. Biaya umrah minimal Rp26 juta
Kabid Penyelenggara Haji dan Umroh BPIH Sulsel, Ali Yafid menyebutkan urusan biaya yang harus dikeluarkan oleh jemaah terkait umroh telah diatur melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 777 yakni penyelenggaraan ibadah umroh minimal Rp26 juta.
Untuk protokol kesehatan, kata Ali, biayanya tergantung dari pimpinan PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat) atau penyelenggara perjalanan ibadah umrah.
"Yang penting jangan menganggarkan di bawah Rp26 juta. Kalau ada travel yang menganggarkan di bawah Rp26 juta itu harus dibuatkan klarifikasi kepada kita semua," kata Ali.
Baca Juga: Tak Lagi Jaga Jarak Salat di Masjidil Haram, Bagaimana dengan Umrah?