Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Masalah Jaringan Internet Diharap Tak Mengganggu UNBK di Makassar

ilustrasi pelaksanaan UNBK (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Makassar, IDN Times - Dinas Pendidikan Kota Makassar menyatakan terus berupaya agar pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tingkat SMP pada April mendatang berjalan lancar 100 persen, termasuk di daerah kepulauan.

Daerah kepulauan, seperti halnya di daratan, dikhawatirkan akan mengalami kendala jaringan internet saat pelaksanaan UNBK. Mengingat hal ini merupakan masalah yang kerap terjadi di tahun-tahun sebelumnya. 

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Abdul Rahman Bando, mengatakan pihaknya telah membangun koordinasi dengan PT. Telkom demi memastikan kesiapan jaringan menjangkau semua sekolah.

"Termasuk sekolah kami yang di pulau. Itu kan sudah ada yang mandiri. Di Kodingareng itu sudah menyelenggarakan sendiri UNBK," kata Abdul Rahman, Selasa  (10/3).

1. Dua pulau telah menyelenggarakan UNBK mandiri

Ilustrasi pelaksaan UNBK SMP (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Di tahun-tahun sebelumnya, UNBK bagi sekolah-sekolah di daerah kepulauan harus dilakukan di daratan Makassar karena minimnya infrastruktur. Tapi sejak tahun lalu, dua pulau telah melaksanakan UNBK secara mandiri, yakni Pulau Kodingareng dan Barranglompo di Kecamatan Sangkarrang.

Untuk tahun ini pun demikian. Selebihnya, para siswa di pulau lain akan mengikuti UNBK di daratan Kota Makassar. Soal bagaimana mekanismenya, masih dalam pembahasan.

"Sementara dirancang oleh bidang Dikdas (pendidikan dasar) untuk mendistribusi mereka ke sekolah-sekolah yang ditempati ikut. Nanti valid datanya baru kita atur di mana anak-anak ini ikut UNBK. Apakah disatukan atau didistribusi ke beberapa sekolah" katanya.

2. Makassar masih kekurangan komputer buat UNBK

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Jojon)

Selain soal jaringan, masalah lainnya yang kerap dikeluhkan adalah masih kurangnya ketersediaan komputer. Rahman mengakui memang masih ada ketimpangan antara jumlah murid dan ketersediaan komputer. 

Karenanya, banyak sekolah yang hanya menggunakan laptop pribadi masing-masing dari orang tua siswa. Ini salah satu bentuk antisipasi kurangnya jumlah komputer.

"Jumlah komputer dan laptop di laboratorium sekolah masing-masing belum sama dengan peserta yang akan tamat. Akhirnya mau tidak mau, harus ada yang swadaya, bawa sendiri laptopnya, dipinjamlah dari orang tuanya," katanya.

3. Sekolah di pulau pinjam komputer ke sekolah lain

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Persoalan kekurangan komputer ini juga dialami di Pulau Kodingareng dan Barang Lompo. Untuk itu, Disdik mengusulkan untuk melakukan peminjaman ke sekolah lain.

Komputer yang dipinjam itu berjumlah 8 unit untuk persiapan UNBK. Rahman menyebut jumlah itu sudah sesuai dengan kebutuhan kedua pulau tersebut.

"Kodingareng itu jaringannya sudah oke, tapi tidak semua anak-anak punya laptop. Saya sudah koordinasi kepada kepala sekolahnya itu dipinjam di SMK 3," kata Rahman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ashrawi Muin
Aan Pranata
Ashrawi Muin
EditorAshrawi Muin
Follow Us